☆Down for you Chapter 10☆

397 63 6
                                    

Mark mendesah frustasi setelah kejadian beberapa menit yang lalu ia berusaha mengejar Jinyoung.

Sial!

Mark terus mengumpat dalam hati. Kenapa ia begitu bodohnya membuat kesalahan. Jinyoung pasti marah melihat kejadian tadi. Ia sempat kehilangan jejak Jinyoung karena kekasihnya berjalan sangat cepat tapi akhirnya ia bisa menemukannya. Pemuda blonde itu melihat Jinyoung masuk ke perpustakaan umum. Tanpa pikir panjang ia langsung berjalan kesana.

"Jinyoung!" Mark memanggil pemuda itu cukup keras, sehingga membuat orang-orang menoleh padanya. Jinyoung tampak tak mengindahkan panggilan Mark. Jemarinya menyusuri buku-buku fiksi di perpustakaan. Mencari beberapa Novel yang ingin ia baca.

"Jinyoung, Kau salah pa-"

"Diamlah, Kau mengganggu pengunjung yang lain." Potong Jinyoung cepat. Sedari tadi Mark tak sadar bahwa suaranya cukup keras sehingga menjadi perhatian banyak orang.

"Tapi Jinyoung"

"Kita bicara nanti, sekarang bisakah kau diam?!" Pemuda manis itu menatapnya datar dan Mark hanya bisa mendesah pasrah.

Jinyoung duduk di sebuah bangku. Membaca novelnya dengan tenang. Di kedua telinganya terpasang earphone. Pemuda manis itu terlihat sekali tidak ingin diganggu. Bahkan Mark pun tidak berani untuk mengusiknya. Mark mengusap wajahnya kasar. Sekarang ia harus mencari alasan atas kejadian beberapa saat lalu. Dan bagaimana cara menjelaskannya pada Jinyoung nanti. Sial dia seperti seorang yang kepergok selingkuh sekarang.

Mark duduk dengan perasaan gelisah. Sudah 1 jam ia menunggu Jinyoung membaca. Pemuda tampan itu mendongak ketika melihat Jinyoung beranjak dari tempat duduknya. Jinyoung mengembalikan novel itu ketempat semula kemudian mengambil tasnya. Mark langsung mengikutinya berjalan di belakang Jinyoung.

Pemuda manis itu menuju ke Cafe langganan mereka berdua. Cafe yang sama saat Mark meminta Jinyoung menjadi kekasihnya. Bahkan Jinyoung memilih tempat duduk yang sama. Di dekat jendela kaca. Jinyoung langsung memesan beberapa makanan dan minuman.

Mark memperhatikan pemuda itu. Pemuda tanpa ekspresi yang sulit di tebak olehnya.

"Jinyoung"

"Ya"

"Kau salah paham"

Jinyoung tersenyum lemah

"Aku yakin, aku tidak salah paham"

"Dengarkan aku Jinyoung, semua itu tidak seperti yang kau pikirkan, Dia-"
Mark masih berusaha menjelaskan namun perkataannya kembali terpotong.

"Dia mantan kekasihmu, dan kau masih mencintainya. Jadi bagian mana yang kau kira aku masih salah paham, Mark?"

Mark terlihat terkejut ketika Jinyoung telah mengetahui perempuan tadi adalah mantan kekasihnya.

"D-dari mana kau tahu?"

Jinyoung menunduk jemarinya memainkan sendok cake di hadapannya.

"Kau ingat saat aku tiba-tiba menghindarimu?"

Mark terdiam menunggu Jinyoung melanjutkan perkataannya.

"Saat itu aku tidak sengaja menemukan akun sosial mediamu. Entah kenapa aku jadi tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentangmu. Aku melihat sebuah foto terakhir yang kau unggah di akun mu. Foto saat kau memeluk seorang perempuan dengan kutipan bahwa kau merindukannya"

Jinyoung menjeda perkataannya. Ia tampak menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Berusaha menetralisir emosinya. Kemudian melanjutkan ceritanya.

"Dan aku baru menyadari bahwa kebanyakan foto yang kau unggah adalah foto kebersamaanmu dengannya. Holly, dia adalah wanita yang spesial bagimu kan? Meskipun postingan terakhirmu adalah postingan 6 bulan yang lalu. Tapi aku pikir sangat mustahil kau melupakan perasaan indahmu padanya dalam waktu sesingkat itu. Jadi apakah salah jika aku menganggap hubungan kita adalah sebuah permainan? Katakan bagian mana yang salah dari pemikiranku?"

☆DOWN FOR YOU☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang