☆Down For You Chapter 5☆

449 68 7
                                    

'Aku sudah sampai, selamat tidur Jinyoungie.'

Satu pesan terkirim untuk kekasihnya ketika Mark sudah sampai di depan appartemennya. Jemarinya menekan beberapa digit angka untuk membuka pintu appartemen. Mark mengerutkan keningnya ketika mendapati lampu ruangan menyala. Apa Jackson ada di dalam? Mark melihat ke samping pintu. Itu bukan sepatu Jackson. Itu sepatu Bambam. ada satu pasang sepatu yang tak ia kenal dan satu pasang sepatu anak perempuan.

Pemuda tampan itu melangkahkan  kakinya dan benar saja ada Bambam yang sedang merebahkan diri di sofa sambil memainkan ponselnya. Bambam yang menyadari kedatangan Mark mengubah posisinya menjadi duduk.

"Kau di sini" Ucap Mark. Bambam mengangguk. kemudian Mark mendudukan diri di sebelah Bambam.

Tak lama ia mendengar gonggongan seekor puppy. Mark mengedarkan pandanganya.

"Coco" seru pemuda tampan itu ketika seekor puppy berbulu putih berlari menghampirinya. Bagaimana bisa anjing kecil kesayangannya ada di sini? Bukankah ia meninggalkan Coco bersama Youngjae di LA? Mark langsung membopong Coco dan membawa ke pangkuannya. Kemudian menciuminya dengan gemas membuat anak anjing itu menggonggong dan menjilati wajah Mark. Pemuda blonde itu terkikik geli oleh perlakuan anjing kesayangannya itu.

"Aku mengantar Dabin dan Youngjae. Dabin terus mengoceh ingin bertemu denganmu" terang Bambam.

Dabin keponakannya yang juga tinggal di LA. Gadis kecil yang masih berusia 6 tahun. Ia juga merindukan keponakanya yang imut tapi sangat cerewet itu. Sedangkan Youngjae adalah anak angkat ayahnya. Pemuda keturunan Korea dan lebih muda 3 tahun darinya sama seperti Joey adik kandungnya.

Semua keluarga Mark memang sedang berada di Korea menghadiri acara pertunangan putra dari teman dekat ayah Mark. Itu sebabnya Mark berpakaian rapi dan lebih tampan hari ini. Tapi ia tak sempat bertemu Dabin. Gadis kecil itu tinggal di Hotel bersama Youngjae.

"Dimana mereka?"

"Mereka tertidur karena lama menunggumu."

"Kenapa tidak menghubungiku dulu?"

"Dabin ingin memberi kejutan dan aku pikir kau sudah pulang."

"Aku menemui Jinyoung"

Bambam mengangguk. Pemuda berwajah kekanakan itu mengerti Mark merindukan Jinyoungnya setelah beberapa hari tak bertemu. Raut wajah Bambam berubah sendu. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Mark. Membuat Mark terheran.

"Kenapa hmm?" Tanya Mark dengan lembut. Bambam menggeleng ia memejamkan matanya sejenak. Sudah lama ia tak bermanja pada Mark seperti ini.

"Bammie, apa yang kau pikirkan?" Mark tahu bahwa Bambam tidak baik-baik saja. Ia mengenal pemuda itu bukan baru sehari. Bambam sama seperti Youngjae dan Joey. Bambam juga sudah ia anggap sebagai adik. Jadi ia tahu jika ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada Bambam. Pemuda yang sedang bersandar padanya itu menghela nafas gusar. Tangannya melingkarkan di pinggang Mark.

"Aku memikirkanmu" pemuda itu semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Mark.

"Aku, ada apa denganku?" Mark mengelus sayang kepala Bambam.

"Kau sudah memberi tahunya?"

"Huh"

"Jinyoung"

Ahh. Mark tahu arah pembicaraan Bambam sekarang. Dan mendadak dadanya terasa sesak. Ia menghela nafas kemudian menggeleng. Bambam menegakkan tubuhnya menatap Mark yang menunduk lesu.

"Sebaiknya kau beri tahu dia secepatnya"

"Tapi tidak sekarang aku belum siap"

"Lalu kapan? Jika kau tidak mau memberi tahunya aku yang akan mengatakan semuanya pada Jinyoung"

☆DOWN FOR YOU☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang