☆Down for you Chapter 11☆

693 88 10
                                    

"Apa aku mengganggu?"

"Bukankah selama ini kau tak pernah peduli mau mengganggu atau tidak?"

Mark tertawa pelan mendengar jawaban sadis pemuda minim ekspresi di sampingnya. Jinyoung sudah terlihat membaik dari terakhir mereka bertemu. Terbukti dengan kata-kata kejam yang mulai terlontar dari bibir semerah cerry itu.

Mereka sedang duduk di depan teras rumah Jinyoung. Menikmati malam yang cukup cerah dengan taburan bintang-bintang di langit. Beberapa saat lalu Mark datang ke rumah Jinyoung karena Ia tidak bisa tenang berada di apartemennya. Sungguh Mark tidak bisa berlama-lama berdiam diri sedangkan masalah antara dirinya dan Jinyoung masih menggantung tidak jelas. Lagi pula ia juga merindukan Jinyoung padahal baru sehari mereka tidak bertemu.

"Kau marah?" Tanya Mark.

"Untuk apa?"

"Untuk semua yang terjadi di antara kita"

Jinyoung termenung sejenak.

"Mungkin iya, mungkin saja tidak. Entahlah" Jawabnya beberapa saat kemudian. Yang membuat Mark semakin bingung. Jinyoung selalu memberi jawaban yang menggantung dan membuat Mark tak bisa memastikan bagaimana perasaan pemuda minim ekspresi di sampingnya.

"Kalau kau masih berpikir ingin mengakhiri hubungan kita, aku tidak akan mengabulkannya. Kau dengar"

"Dasar pemaksa!" Jinyoung mendengus pelan. Ia kini sedang memeluk kedua kakinya sendiri dan menumpukan dagunya di atas lutut. Posisi itu membuat Jinyoung terlihat kecil dan imut. Apalagi di tambah dengan bibir yang mempout, Ia terlihat menggemaskan. Kalau saja tidak ada ayah dan ibu Jinyoung di dalam rumah seperti biasanya mungkin Mark sudah menerjang Jinyoung dengan sebuah pelukan. Yang bisa Mark lakukan kini hanya mengusak lembut rambut Jinyoung.

"Bagaimana bisa aku sangat merindukan pemuda cuek sepertimu, padahal baru sehari kita tidak bertemu?" Tanya Mark heran.

Sedangkan pemuda di sampingnya kini hanya mengangkat bahunya seolah tak peduli. Tapi Mark bisa melihat kedua pipi itu bersemu merah. Lucu sekali. Tangan Mark memutar tubuh Jinyoung agar menghadap ke arahnya.

"Dia hanya mantan kekasih dan aku tidak berniat kembali padanya. Aku memang merindukannya seperti teman yang lama tak jumpa. Ya, seperti itu. Karena sejak kecil dia selalu ada di dekatku. Dan kau tahu? Dari saat kejadian kemarin aku terus memikirkanmu. Aku mengerti Jinyoung kau masih terus berpikir semua ini adalah permainan. Tapi aku berani bersumpah aku tidak pernah mempunyai niat seperti itu walau hanya sedikit"

"Kenapa kau mau repot-repot menjelaskan itu?"

"Karena kau terlihat cemburu" Jawab Mark dengan cepat yang berhasil membuat Jinyoung terdiam. Ia memalingkan wajah dari Mark. Benarkah ia cemburu? Pemuda manis itu merasa semua itu hanya perasaan kecewa karena Mark yang mempermainkannya.

"Aku t-tidak!"

"Kau Iya!"

"Mark-"

"Pipimu memerah, Lucu sekali Jinyoung" Mark mencubit gemas kedua pipi Jinyoung yang kini bersemu merah.

"Sakit bodoh" Jinyoung berusaha menepis tangan Mark yang terus mencubit pipinya. Namun Mark tidak peduli. Pemuda pirang itu malah terus tertawa melihat tingkah malu-malu Jinyoung yang sangat lucu. Membuat Jinyoung semakin kesal dan membiarkan Mark tertawa sepuasnya. Tak lama tawa Mark perlahan berhenti berganti tatapan intens pada pemuda manis di depannya.

Tatapan yang begitu dalam itu membuat Jinyoung sedikit gugup. Bahkan tubuhnya kini terasa panas hingga ke area wajah hanya karena tatapan itu. Lagi -lagi Jinyoung bisa mendengar degub jantungnya sendiri yang berdetak tak beraturan. Sial kenapa lagi dengan jantung bodohnya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

☆DOWN FOR YOU☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang