11. Broken

5.3K 236 11
                                    

Naruto PoV

Setelah memakaikan kalung kepada Hinata-chan, kami melanjutkan perjalanan kami menuju tempat kencan yang sudah aku pesan.

Tempat tersebut berada di salah satu restoran yang sangat terkenal yang berada di Tokyo. Selama perjalan aku selalu menggenggam tangan Hinata, entah mengapa ini selalu menjadi kebiasaanku. Dengan memegang tangannya aku merasa tenang.

"Naruto-kun, nanti aku ingin mengatakan sesuatu" ucapnya padaku. Jujur aku sangat terkejut, karena selama ini Hinata tidak pernah menatapku dengan tatapan serius seperti ini. Akupun hanya mengangguk dan melempar senyuman kepadanya.

Sesampainya kami di Restaurant itu aku langsung turun dan membukakan pintu untuk Hinata-chan. Aku melihat pipinya sedikit bersemu. Arghhh entah mengapa aku sangat suka ekspresinya saat ini. Sangat imut datebayou....

"Hinata-chan, sekarang tutup matamu dulu. Jika kau mengintip aku akan menciummu tepat di bibirmu itu-dattebayou" ucapku frontal.

"An..nooo... Naruto-kun no Baka!!" Sontak ia langsung menutup matanya dan langsung memegang erat tanganku. Akupun langsung menuntun Hinata menuju ke venue itu.

Setelah sampai di tempat akupun menyingkirkan tanganku dari matanya dan aku hanya bisa terkikik geli melihat ekspresi terkejut Hinata-chan.

"Naa..naaruto-kun.., Sugoiiii...," ucapnya sambil menatap sekeliling. Aku memilih tempat di salah satu rooftop restoran terkenal yang berada di kota ini. Disana sudah terdapat sebuah meja dan dua buah kursi untukku dan Hinata-chan tentunya.

Di sekelilingnya juga terdapat banyak lilin yang menambah kesan indah dan manis. Aku saja sampai terkejut sendiri, padahal aku yang menghandle acara makan malam ini.

Dengan gaya seperti pria sejati, akupun mempersilahkan dia duduk di kursi dan mengecup tangannya. Kemudian kamipun menikmati makanan yang telah tersedia. Beberapa menu Italia ditemani dengan segelas wine menjadi menu makan malam kami.

Kamipun menikmati makan malam ditemani dengan iringan biola dan harpa yang menambah kesan romantis. Setelah selesai akupun memerintahkan pelayan untuk membereskan sisa makanan kami.

Author PoV

Setelah semua ritual pembersihan selesai, Naruto mengajak Hinata untuk mendekat ke arah pagar pembatas.

"Hinata-chan ada yang ingin aku bicarakan"

"Naruto-kun ada yang ingin aku bicarakan" ucap mereka bersamaan.

"Kau duluan saja Hinata-chan" ucap Naruto untuk mencegah suasana yang cukup awakward diantara mereka.

"Naruto-kun, aa..ano., 15 hari lagi aku akan berangkat ke L.A karena aku mendapatkan beasiswa. Aku dari dulu sangat ingin pergi ke sana, apa aku boleh kesana?" Hinata hanya menundukkan kepalanya karena takut terhadap amarah Naruto.

Sejenak Hinata mendengar helaan nafas dari Naruto.

"15 hari lagi ya?" ucap Naruto menerawang, "Apa kau sangat menginginkan hal itu Hime?" lanjutnya.

Hinata hanya menganggukkan kepalanya sambil menahan air matanya.

"Aku harap Naruto-kun dapat berbahagia dengan Shion-san, aku selalu mendoakan agar pernikahan kalian dapat berjalan dengan lancar." Meskipun pada kenyataannya hatinya akan sangat hancur, ia tetap tegar asalkan Naruto tetap bahagia.

Love And Sorrow [NaruHina] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang