Prolog

279K 13K 136
                                    

"Ada lagi yang belum dimengerti?"

"Udah ngerti, Bu..." Koor anak-anak serempak.

"Bu, boleh nanya nggak?" Siswa laki-laki paling pojok tunjuk tangan.

Nina memperbaiki kacamatanya. "Ya, Jason. Silahkan."

Siswa yang bernama Jason itu tersenyum senang. "Nomor Whatsapp Ibu berapa? Saya mau private sama Ibu biar lebih khusuk belajarnya."

"Huuuuu..." Suara koor anak-anak lain kembali menggema.

"Bu, Jalan ke hati Ibu lewat jalur mana sih? Saya tersesat melulu deh, nggak nyampe-nyampe tujuan." Celetuk siswa lain.

"Woi..., mau ngapain ke hati Bu Nina?"

"Buat ambil hatinya Ibu buat saya bawa pulang."

"Huuuuu...,"

"Bu..., Bu..., Bu..., saya siap jadi imam Ibu dan anak-anak kita kelak." Tambah siswa cowok Lainnya.
"Hei..., hei..., sudah, sudah!!!" Nina memukul meja dengan penggaris sepanjang satu meter. "Anak-anak harap tenang, okay!" Nina mengipasi lehernya dengan kipas lipat yang selalu dibawanya. "Jika tidak ada lagi yang mau ditanyakan. Maka kelas ditutup. Selamat siang!!"

"Bu..., gimana dengan saya? Saya calon imam Ibu."

Nina melenggang anggun. Tanpa menghiraukan hiruk piruk kelas yang baru saja ditinggalkan.

Godaan demi godaan silih berganti menghampiri dia sejak pertama sekali menginjakkan kaki di sekolah tersebut sebagai guru.

***

Tangerang, 23 Juni 2017

Sengaja numpukin. Biar greget hahaha.

Kali ini gua coba ke Teen lagi. Hahaha... Kangen sekolah 😂😂

Crazy Possessive [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang