Bab.2

17.1K 873 10
                                    

Seperti lagu yang mengalun indah... seperti itulah rasa ini mulai tumbuh.... karena cinta bukan hanya sebatas kalimat aku mencintaimu... tetapi bagaimana seseorang bisa merasa nyaman dan mempercayakan hatinya...

-
-

6 tahun yang lalu...

Ayra sudah kuliah semester 4. Tidak terasa sudah 2 tahun dia berada di Jakarta. Aryo dan Alex sudah lulus sejak setahun lalu dan keduanya sedang menjalani program pasca sarjana.

Selain kuliah pasca sarjana Aryo sudah terjun di dunia bisniss milik Papi nya Baskoro. Alex sendiri masih asyk menikmati perkuliaan pasca sarjananya. Sebenarnya, Alex memiliki perusahaan showroom mobil terbesar di Indonesia. Cabangnya hampir rata di seluruh Indonesia juga beberapa perusahaan kecil yang bergerak di bidang sama seperti bengkel mobil mewah, saloon mobil dan lainnya.

Hari ini, Aryo dan Alex berjanji akan menemui Ayra di kampus. Itulah sebabnya gadis itu tampak sangat antusias. Ayra yang memikiki darah keturunan Indonesia-Jerman memang memiliki kecantikan alami yang pantas dikagumi.

Rambutnya panjang sedikit bergelombang dengan warna cokelat tua alami, kulitnya putih sedangkan wajahnya ayu ala gadis Indonesia dengan mata berwarna cokelat gelap.

Ibu Sukma menceritakan bahwa Ayah kandung Ayra adalah orang Jerman dan menikahi gadis yatim piatu yang adalah ibu Ayra. Namun naas, suatu hari dalam kecelakaan mobil, keduanya meninggal dunia dan Ayra yang dititip pada Sukma saat itu resmi menjadi anak yatim piatu.

Ayra menjadi gadis tercantik juga pintar di universitas tempatnya menimba ilmu, dosen pria juga bahkan ada yang menaruh hati padanya.

Hanya saja hati Ayra sudah tidak terbuka untuk umum. Dia sudah memiliki seseorang disana. Seseorang yang dia kagumi dan harapkan akan selalu menemaninya.

Dengan memakai kemeja putih dan celana jeans biru, Ayra berjalan menuju ke arah taman tempat janjiannya dengan Aryo dan Alex. Sambil mendengarkan musik dengan headphone besar berwarna pink dia mencari keberadaan keduanya.

Begitu melihat Aryo dan Alex, Ayra segera melepas headphone nya dan menggantungnya di tengkuknya. Dia berjalan pelan berniat mengagetkan keduanya, namun siapa sangka Ayra yang mendapat kejutan.

"Kamu mencintai Ayra, Lex?" Tanya Aryo dan Alex mengangguk. Ayra terdiam di tempatnya berdiri di belakang Aryo dan Alex. Jantungnya berdebar hebat.

"Tapi selama ini kamu hanya bersikap seolah menganggapnya teman biasa... kamu... apa kamu bercanda? Dan... kenapa kamu katakan padaku bukan padanya?"tanya Aryo.

Mendengar pertanyaan Aryo membuat jantung Ayra semakin berdebar kencang. Sungguh dia tidak menduga kalau seorang Alex jatuh cinta padanya.

Ayra memang pernah memiliki perasaan asing di awal pertemuannya dulu dengan Alex, bahkan jauh sebelum dia dekat dengan Aryo. Pandangan pertama dan perasaan pertama pada pria dirasakannya pada sosok Alex. Hanya saja itu dulu.
Meskipun begitu, perasaannya sangat tidak nyaman sekarang.

"Aku mengatakannya karena dia sudah seperti adikmu. Aku ingin kamu membantuku meyakinkan Ayra kalau aku ingin menjalani hubungan serius dengannya... Aku bahkan siap untuk menikah dan terikat jika dia adalah Ayra."

Plash.... sesuatu membuncah di dada Ayra. Alex sebegitu seriusnya ingin menjalani hubungan dengannya. Lalu, benarkah Aryo menganggap jika Ayra memang hanya seperti adik saja? Sanggupkah hati Ayra kecewa dengan perasaannya yang sudah tumbuh pada Aryo.

Perasaannya mengalir seperti lantunan lagu yang sering didengarkan Ayra melalui headphone. Dia tumbuh perlahan seiring waktu, kebersamaan, dan menghadirkan rasa nyaman sehingga membuat Ayra yakin jika dia akan mempercayakan hatinya pada seorang Aryo.

JAMU-(janda muda)-AYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang