1

2.9K 223 84
                                    

Hari pertama di kelas dua belas bikin gue parno sendiri. Soalnya waktu pensi kenaikan kelas kemarin, ada adek kelas yang nembak gue dan gue bilang bakal jawab sekarang. Dan geregetnya dia masih aja setia nungguin gue.

"Rene," panggil gue ke salah satu temen deket gue.

"Apa, Gi?" tanya Irene.

"Gue jawab apa ya ke dia?" tanya gue bingung.

"Kalo lo cinta sama dia ya terima, kalo lo gak cinta ya tolak. Simpel kan? " kata Irene dengan simpelnya.

Iya juga sih

"Seulgi! Ada yang nyari!" teriak Onew ketua kelas gue.

Ahsjakjgvsbaj! Demi pak mario teguh yang udah mengakui anaknya! Gue degdegan woi!

"Mampus lo," bisik Wendy yang duduk di belakang gue yang langsung gue pelototin. Btw dia juga temen deket gue.

"Siapa?" tanya gue tanpa suara biar gak ketahuan. Takutnya dia cowok yang nembak gue pas pensi.

"Bro, kata Seulgi nama lo siapa?" tanya Onew ke orang yang nyari gue.

Lah? Tay lo Onew:')

"Park Chanyeol katanya!" seru Onew setengah berteriak dengan alis yang dinaik turunin.

Awas ya lo Onew:')

Eh?! Tunggu?! Park Chanyeol siapa dah?

"Park Chanyeol siapa, Rene?" tanya gue ke Irene yang lagi senyum-senyum sambil liat handphonenya. Ngeri gue.

"Temennya doi gue. Kenapa?" tanya Irene.

"Dia ada di depan kelas kita," bisik gue.

"Lah? Masa? Ngapain? Jangan-jangan ada doi gue juga?" tanya Irene bertubi-tubi.

Gue malah asik tanya jawab sama Irene sampe gue gak sadar ada orang yang duduk di meja gue sambil ngeliatin gue.

"Eh? Lo siapa?" tanya gue ke orang yang duduk di meja gue.

"Lo kan yang selama ini ngirim sms gak mutu ke gue?" tanya dia pelan di deket kuping gue dengan nada yang sedikit nyolot.

Siapa sih? Senga amat.

Gue liatin aja tuh orang dari atas sampe bawah. Ganteng sih, tapi kok nyebelin ya?

"Maksud lo apaan sih?" tanya gue bingung.

"Gak usah pura-pura bego. Lo haters gue kan?" tanya dia lagi dengan ekspresi angkuhnya itu.

Gue senyum miring.

Nih orang sehat? Gue kenal aja kaga sama dia.

"Asal lo tau ya, gue kenal aja kaga sama lo. Ngapain juga gue sms lo. Gak penting!" kata gue nyolot tepat di depan muka dia.

Muka gue sama muka dia sekarang deket banget. Dan dia tiba-tiba senyum yang entah senyum apa itu artinya dan miringin kepalanya. Terus tangannya megang dagu gue. Lebih tepatnya diangkat.

Temen sekelas gue udah heboh gak jelas.

"Cewek cantik kayak lo gak pantes marah-marah," kata dia.

Cih! Mau baperin ceritanya?! Gak mempan!

"Pantesnya ngaku kalo emang lo yang sering sms gue," lanjut cowok itu lagi yang bikin gue naik darah.

"Udah gue bilang bukan gue ya bukan, Caplang!" bentak gue yang langsung dia pelototin.

"Manggil apa lo tadi?" tanya dia sarkas sambil bangun dari posisi duduknya.

The Annoying Boy •pcy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang