2. Firstkiss

19.3K 774 19
                                    

08.30 PM

Saat ini aku sedang berada di klinik ku untuk jam praktek.
Aku sedari tadi sudah banyak membantu orang dan hanya menunggu beberapa menit lagi aku akan pulang untuk mengistirahatkan tubuh ku yang benar-benar merindukan kasur kesayanganku.

Aku hanya menunggu pasien yang akan datang sebelum waktunya klinik ku untuk tutup.

Saat aku sedang di pintu keluar klinik sekedar untuk merilekskan fikiranku, sebuah mobil hitam mewah keluaran terbaru berhenti dan parkir di depan klinik ku.

Aku mengernyitkan dahi dan melihat terus, mencari tau siapa pemilik mobil mewah itu.. pasti harganya sangat mahal.

Pemiliknya keluar dari mobil, dan aku yang sedari tadi sibuk memperhatikan mobil itu tidak menyadari kalau pria pemilik mobil mewah itu kini telah berdiri di samping depanku.

"Ehemm.."
Aku mendengar sebuah deheman dan aku langsung mencari tau ke sumber suara.
Aku benar-benar malu karena perbuatanku, sehingga aku tidak berani untuk melihat pemilik suara tersebut.

"Ya Tuan, ada apa?" Lucu sekali pertanyaan ku, untuk apa dia datang ke klinik malam-malam begini kalau dia sedang tidak sakit?

"Bantu saya Bu Dokter.." ucap suara bariton itu

"Ya akan saya bantu, ada masalah apa?" Aku masih saja bertanya tanpa melihat kearahnya, aku hanya menatap sekitar

"Saya demam"

"lantas kenapa memberitahu saya?" Huh, aku sepertinya benar-benar gila! Yang benar saja, dia sedang membutuhkanku dan aku adalah seorang dokter.

"Tolong sembuhkan saya.." Ucapnya lagi

"Baiklah, ayo" Ucapku lalu segera berjalan masuk ke dalam klinik

Dia masih mengikutiku dari belakang.
Aku mendengar derap langkah sepatunya, sungguh teratur dan terkesan seperti orang-orang bangsawan.

"Silahkan duduk Tuan" Perintah ku sambil mempersilahkannya duduk di atas dan dia menurut

"Nama saya Ryan" ucapnya tiba-tiba tetapi aku tidak memperdulikannya

"Saya Airine" Jawabku singkat

Aku menyentuh dahinya untuk memastikan seberapa panas badannya.Aku masih tidak melihat wajahnya.

"Gak panas" batinku

"Ryan Edward" Ucapnya lagi membuatku tidak mengerti, untuk apa dia menyebutkan namanya.

"Airine Homest" aku menyebutkan namaku cuek

"Silahkan berbaring.." Ucapku

"Bu Dokter Airine"

"Ya?" Jawabku tapi ia tidak mengatakan apapun lagi

Aku lalu mengambil stetoskop dan menghampirinya yang sudah berbaring.

"Bu Dokter Airine Homest"

"Ya?"

Lalu aku mengarahkan stetoskop ke dadanya untuk memeriksa detak jantungnya. Masih saja aku tidak melihat wajahnya.

"Kenapa cepat sekali??" Ucap ku dalam hati ketika mendengar detak jantungnya

"Nona Airine"

"Ya?"

Lalu aku mengambil termometer untuk memastikan lagi dia benar-benar demam atau malah sakit yang lain.

"Nona Airine Homest"

"Ya?" Yang benar saja! Dia sudah menyebut namaku berkali-kali dan aku benar-benar jengah sekarang!!

Setelah beberapa menit, Aku mengambil termometer yang ku taruh diselipan ketiak nya, lalu men-check angka di termometer itu.

You're Such a DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang