Terbongkar

1.5K 219 7
                                        

Jaebum menghela nafasnya dengan berat, ia sibuk memainkan gitarnya asal di balkon kamarnya. Ini malam minggu, tapi Jiyeon bilang ia ada tugas yang harus ia selesaikan, jadi Jaebum hanya diam di rumah

Pikirannya melayang memikirkan gadis berpipi tembam dengan mata sipitnya yang pernah menjadi muridnya itu

"Jaebum?" Panggil Mamanya yang sudah ada di depan pintu

"Iya Ma, kenapa?" Tanya Jaebum

"Ayo anterin Mama belanja bulanan,"

"Jaebum mager Ma, sama Papa aja sana, atau sama kak Henry aja deh."

"Papa kamu capek Jaebum, baru aja pulang kerja. Trus kakak kamu lagi malam mingguan sama si Sunny. Kamu yang nganggur,"

"Jaebum gak nganggur ya Ma, Jaebum juga punya pacar, tapi lagi sibuk." Kata Jaebum tidak terima

"Udah sana cepet siap-siap, nanti Mama traktir makan yang kamu mau,"

Jaebum yang mendengar itu langsung tersenyum sumringah

"Oke, Jaebum siap-siap dulu." Jaebum berlari menuju kamarnya dengan semangat serta senyum lebar diwajahnya

Nyonya Im hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum tipis melihat kelakuan anak bungsunya tersebut

~~

Jaebum mengikuti Nyonya Im yang sibuk berkeliling supermarket yang ukurannya tidak bisa dibilang kecil ini selama 2 jam dengan wajah lelah

"Ma, mau beli apa lagi? Udah banyak ini," kata Jaebum menunjuk keranjang yang sudah penuh

"Bentar, kayaknya ada yang lupa." Kata Nyonya Im sambil sibuk mengecek belanjaannya, memeriksa apa yang kurang

Jaebum menghela nafasnya, tapi kembali mengikuti langkah Nyonya Im ketika kembali berjalan menuju rak bumbu dapur

Akhirnya setelah 2 jam yang panjang yang berhasil membuat kaki jaebum pegal, sekarang mereka sudah ada di sebuah restaurant langganan Jaebum

"Jaebum mau steak ya Ma, yang paling mahal," kata Jaebum tersenyum lebar

Nyonya Im menatap Jaebum sambil menghela nafas, tapi tetap memesankan apa yang diminta anaknya tersebut

"Jaebum, bukannya itu Jiyeon?" Gumam Nyonya Im

Jaebum langsung menoleh kearah yang ditunjuk oleh Mama nya tersebut, Jaebum agak mernyengit saat melihat ada seorang pria di samping Jiyeon yang merangkul gadis itu dengan mesra

Jaebum langsung berdiri ingin menghampiri kekasihnya itu, namun tangannya ditahan oleh Nyonya Im yang menatapnya khawatir

"Jangan bikin ribut ya Bum, ini tempat umum, nanti malah jadi masalah baru yang makin besar."

"Tenang Ma, Jaebum cuma mau nyelesain apa yang harus Jaebum selesaiin," kata Jaebum kalem lalu melangkah mendekati dua orang tadi

"Jiyeon?" Panggil Jaebum

Jiyeon menoleh lalu membulatkan matanya saat melihat Jaebum disana, ia langsung melepaskan tautan tangannya dari pria disampingnya itu yang kini menatap Jiyeon kaget

"Jaebum, aku bisa jelasin semuanya," kata Jiyeon panik

"Mau jelasin apalagi sih?Aku baru tau loh tugas kuliah itu jalan berdua ke mall sama cowok sambil mesra-mesraan kaya gini." Kata Jaebum tertawa sinis

"Dia siapa Jiyeon?" Kata pria yang tadi bersama Jiyeon dengan bingung

"Bukan gitu Bum, dia... dia.... dia itu -- "

"Udahlah, kita udahan aja. Kita putus, aku nyesel gak dengerin seseorang dan malah lebih percaya sama kamu. Aku nyesel udah nyakitin dia cuma buat percaya sama kamu yang malah main dibelakang aku kaya gini." Jaebum langsung berbalik pergi

"Jaebum jangan pergi, dengerin aku dulu," Jiyeon mengejar Jaebum lalu meraih tangan Jaebum

Jaebum menghentakkan tangan Jiyeon dengan kesal, berusaha menahan emosinya

"Kamu urusin aja selingkuhan kamu, kita udah selesai. Jangan ganggu aku lagi." Kata Jaebum dengan nada datar lalu segera pergi dari sana, menghampiri Nyonya Im yang sedari tadi memperhatikan mereka

"Ma, Jaebum udah manggilin kak Henry. Maaf Jaebum gak bisa nganterin Mama pulang, Jaebum ada urusan yang harus diselesain,"

Nyonya Im kembali menahan lengan Jaebum

"Kamu gak bakal ke club atau ngelakuain hal yang aneh-aneh kan?" Tanya Nyonya Im dengan wajah khawatirnya

"Enggak Ma, Jaebum janji Jaebum bakal pulang dengan selamat kok," kata Jaebum tersenyum meyakinkan

"Ya udah kamu hati-hati ya," kata nyonya Im

Jaebum mengangguk lalu tersenyum tipis,  lalu segera berlari kecil menuju parkiran, ia melajukan mobilnya pada rumah satu-satunya gadis yang sejak tadi muncul dalam pikirannya


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Les Private ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang