9

234 19 1
                                    

Warning typo bertebaran.... ⚠⚠⚠⚠

"oppa kita akan kemana? " tanyaku pada yg lain. Sudah sejam saat kami meninggalkan rumah untuk mencari Sehun dan hasilnya nihil, Sehun tidak ada dimana-mana. Eoh tunggu? kepalaku sakit sekali. Rasanya seperti ada yang menghantam kepalaku. Sakit. Sakit.
"Yoona gwenchanna? " tanya Suho oppa padaku. Memaksakan tersenyum agar semua orqng tidak terlalu panik.
"apa kau pusing lagi? " tanya Suho oppa padaku. Aku menganggukan kepalaku. Makin terasa sakit bahkan pandanganku kabur seketika, pendengaranku juga hanya bisa menangkap suara samar samar.
"kau baik baik saja Yoong? " suara Baekyun oppa? Netraku menangkap samar samar semua orang. Dan hanya beberapa saat aku jatuh pingsan.

"Yoong, gwenchanna? " samar samar bayangan hitam di netraku, kepalaku yang berdenyut hebat. Penglihatanku juga sudah mulai pulih dan bisa melihat dengan jelas wajah mereka.
"nde, kalian jangan khawatir" kataku tersenyum lemah pada mereka semua. Terdengar helaan nafas dari mereka, sudah kuduga mereka sangat cemas.
"oppa apa Sehun sudah ditemukan? " mereka menatap satu persatu dengan nanar. Apakah Sehun belum ditemukan?
"oppa kenapa kita tidak cari di taman
Dekat seoul? Bisa saja Sehun ada disana" Suho menyerngit heran. Ada apa? Mengapa semua menatapku seperti itu?
"benar kenapa kita tidak mencarinya disana? " D.O kini ikut bersuara, Baekyun mengangguk mengiyakan pendapat D.O
"kaja, kita harus bergegas" kata Kai pergi mendahului kami.

*******

"kau cari kesana dan aku cari kesana" Suho menunjuk ke arah kanan dan kiri. Aku mengedarkan netra keseluruh penjuru. Tidak ada tanda tanda Sehun sekalipun.
"oppa aku akan cari kesana" kataku pergi menuju sebelah barat siapa tau saja ia ada. 10 menit aku berkeliling di sekitar taman, kakiku rasanya hampir mau patah, mengapa ia susah sekali dicari? Akhirnya mau tidak mau aku duduk di bangku dekat pancuran air. Rasanya sejuk dan dingin. Saat aku memukul kakiku dengan lengan, tidak sengaja mataku menemukan sesosok orang tengah terkapar dekat bangku yang bersebelahan dengan bangkuku, jaraknya sih cuman 10 km dari bangkuku, aku menyipitkan mataku ke arahnya, tunggu? Sepertinya aku mengenal wajah visualnya. Tapi siapa? Mwo??!!!! Sehun!!!????
Sebisa mungkin aku berlari ke arah Sehun yang tengah terkapar pingsan.
"Sehunnnn!!!!!"kataku terengah- engah, segera mungkin aku mengeluarkan hpku dan menelepon oppaku
"Sehun, sadar Sehunn!!! " teriakku panik. Saat aku membuka hpku ternyata batre hpku lowbat, apa apaan ini?
"aishhh jinjja jinjja jinjja, aniya aniya jangan mati, pliss jangan mati" kataku frustasi. Bagaimana aku bisa menghubungi oppaku? Eotteokae?
"Sehun, yak bangun pabo jangan pingsan disini" kataku mengguncangkan tubuh Sehun. Tidak ada perlawanan sama sekali pada tubuhnya, aku semakin khawatir pada tubuhnya yg memucat, wajah visualnya pucat, darahnya mengalir dari pelipis kanan, apa dia dipukul? Tapi oleh siapa? Mengapa ia berada disini? "hmmm, wajahnya ganteng sekali jika sedang seperti ini, yaa aku akui memang dia ganteng tapi kadar kegantengannya berkali lipat menjadi 100%"
"ahh, aniya aniya mengapa aku berpikiran seperti itu? Harusnya aku memikirkan bagaimana caranya membawa Sehun ke rumah sakit? Badannya sangat besar dan aku tidak sanggup membawa tubuhnya, aishhhh jinjjaa"

******

"dimana kau menemukannya? " diriku terkejut lalu melihat ke arah kanan dan ternyata oppaku sudah datang, ahh ngomong ngomong kalian pasti penasaran kan caraku membawa Sehun kerumah sakit?
"ahh oppa, kau sudah datang"
"mana Sehun? Dan mengapa kau menelephone kami lewat telephone rumah sakit ini? " tanya Suho padaku. "hapeku lowbat jadi aku tidak bisa menelephone kalian" kataku menunduk. Suho oppa mengusap surai kelam milikku, sungguh aku merasa bersalah, mengapa hpku tiba tiba lowbat?
"Yoona kau menemukan Sehun dimana? Dan dengan siapa kau membawa Sehun? " tanya Baekyun penasaran. Suho dan lainnya pun mengangguk seperti ingin mendengar penjelasan dariku.
"begini--"

"bangunlah, jeball!!!" kataku berteriak seolah tempat ini sangat sepi.
"yak, pabo bangun kau itu sangat berat, aishhh jinjja" kataku mengacak rambutku frustasi.
"sedang apa kau disini? " tanya seseorang. Tubuhku langsung menegang seketika, kepalaku langsung menengok kebelakang, dan terkejut. Luhan oppa?
"haii" sapa Luhan padaku
"oppa? Kau disini? " tanyaku padanya. Sedang apa dia? Ahh kebetulan sekali dia ada disini.
"oppa, kebetulan sekali kau disini oppa kau mau mengantarku ke rumah sakit? Sehun tidak sadarkan diri" kataku memegang lengannya, memohon bantuan padanya.
"baiklah aku akan mengantarmu"

"lalu dimana Luhan? " tanya D.O padaku. Terlihat sekali sorot matanya berapi - rapi menuntut agar aku lebih menjelaskannya sekali lagi.
"emm dia sudah pulang katanya ada urusan" terdengar helaan dari mulut Suho oppa, wae? Apa aku melakukan kesalahan?
"bagaimana keadaanya sekarang? " tanya Kai khawatir. Yah semua orang khawatir pada Sehun sekarang.
"kata dokter dia baik baik saja, hanya perlu beristirahat. Lukanya juga tidak parah jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kendae oppa ada bekas pukulan di kepalanya dia seperti dipukul oleh seseorang entah itu siapa, aku menemukannya terkapar jatuh dekat pembatas jalan dekat pancuran air" jelasku pada semua. Bisa kulihat dari sorot mata mereka bahwa ada beribu ribu kebencian yang mendalam, tapi untuk siapa? Apa untukku? Apa untuk orang yang memukul Sehun?
"oppa, aku tau kau khawatir padanya" kataku memegang lengan oppaku.
"Yoona, dengarkan oppa. Jangan mendekati Luhan, aku tau kau tidak akan mau menuruti perkataan oppa tapi ini semua demi kebaikan dirimu" kata Suho. Apa yang oppa katakan?
"apa yang oppa katakan? Kau menyuruhku untuk menjauhinya? Tidak mungkin, tidak ada alasan untuk menjauhinya. Aku tidak bisa mian oppa" kataku menggelengkan kepalaku. Suho oppa menatap lensa mataku tajam, sorot matanya sangat menakutkan seketika tubuhku merinding.
"kau harus mengikuti apa yang aku katakan, jangan jadi orang yang keras kepala. Aku tau kau keras kepala" Kata Suho meninggalkan diriku yang tengah dilanda bingung. Apa maksudnya? Mengapa ia menyuruhku hal hal yang tidak aku mengerti?

******

"hmmm, apa aku melakukan kesalahan?" Yoona bergumam sendiri. Saat ini Yoona sedang di ruangan vip
"sepertinya oppa dan lainnya tidak suka jika aku dekat dengan Luhan"
"kau tau? Aku tidak mengerti dengan mereka, mereka menyuruhku untuk menjauhi Luhan oppa. Untuk apa aku menjauhinya? Sedangkan dia tidak punya salah"
"kau berisik sekali" kata Sehun tiba tiba. Yoona membulatkan matanya sempurna
"hakkamjagiya, Se-Se-Hun??!! " kata Yoona kaget.
"kau mengoceh terus membuatku sakit kepala saja" kata Sehun memegang kepalanya
"mi-mian, aku tidak tahu jika kau ternyata sudah siuman" kata Yoona tergagap. Dirinya menggaruk tekuknya, ia berpikir apakah Sehun mendengarnya tadi?
"Sehun, kau mendengarkan apa yang aku katakan? " Sehun menatap lensa kelam milik Yoona, pemilik lensa kelam tersebut gelagapan dan segera menjauh. Sehun menarik lengan Yoona hingga wajahnya Yoona bisa merasakan nafas Sehun yang menerpa wajahnya.
"k-k-kau belum sepenuhnya pulih lebih baik kau segera istirahat" kata Yoona mendorong tubuh Sehun sampai menubruk pembatas kasur.
"ahh miann, aku tidak bermaksud mendorongmu" kata Yoona merasa bersalah.
"cih,, kau selalu saja begitu.. Ya aku mendengar ocehanmu, telingaku sampai sampai mau pecah mendengar ocehanmu itu" kata Sehun mengusap telinganya. Yoona mendengus kesal mendengar penuturan Sehun. Sehun sangat menyebalkan bukan?
"yaya terserah kau saja, cepatlah sembuh, semua orang mengkhawatirkan dirimu, ah keundae aku tidak mengerti kau tadi menyebutkan kau selalu saja begitu, apa maksudmu? " kata Yoona bingung. Sehun menatap wajah Yoona bingung. Gadis ini peduli atau apa? Sehun baru ingat bahwa ia keceplosan. Sebisa mungkin ia mendatarkan wajahnya agar tidak terlihat gugup.
"apa kau mengkhawatirkan diriku? Kau tidak akan tanya mengapa diriku tiba tiba pingsan? " Yoona menyergit heran, kenapa pemuda ini?
"ahh ya aku baru ingat, mengapa kau tiba tiba pingsan? Kau membuat semua orang khawatir termasuk diriku. Kau menghilang tanpa kabar, apa kau pikir semua orang tidak cemas? Semua orang sangat cemas bahkan mereka rela mencarimu kemana mana" kata Yoona panjang lebar. Sehun menghela nafas panjangnya sebentar. Kemudian ia menatap manik manik lensa berwarna hitam dalam.
"ini semua karena kau" kata Sehun menajamkan pandangannya ke Yoona



Haii guysss miannnn aku baru repost 😭😭😭😭😭😭 tapi aku ngepost cerita yg panjang :v apa cenah ya capruk :v btw disini jaringannya lagi biasalahhh minta ditabok:v makasih yg udah mo nunggu repost cerita aku vomennt nya dongg plissssssss

lostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang