10

281 30 1
                                    

⚠⚠⚠Warning typo bertebaran dimana mana⚠⚠⚠⚠

"ahh ya aku baru ingat, mengapa kau tiba tiba pingsan? Kau membuat semua orang khawatir termasuk diriku. Kau menghilang tanpa kabar, apa kau pikir semua orang tidak cemas? Semua orang sangat cemas bahkan mereka rela mencarimu kemana mana" kata Yoona panjang lebar. Sehun menghela nafas panjangnya sebentar. Kemudian ia menatap manik manik lensa berwarna hitam dalam.
"ini semua karena kau" kata Sehun menajamkan pandangannya ke Yoona

"apa yang kau maksud? Aku? Melakukan apa? " tanyaku bingung. Hari ini banyak sekali yang membuat diriku bingung tujuh keliling. Tadi oppa dan sekarang Sehun.
"kau yang membuat diriku seperti ini, kau yang membuat diriku menunggu selama sejam, dan kau sekarang berlaga seperti orang bodoh, tidak tahu apa apa, kau pikir kau bisa mempermainkanku begitu saja? " Deg! Tubuhku menegang, perkataanya mampu melumpuhkan hatiku yang paling dalam, rasanya seperti ada benda besar menghantam hatiku saat ini, sakit sekali rasanya aku ingin menangis, mengapa ia tega sekali menuduhku? Aku tidak pernah berbuat apapun yang menyakitinya sekalipun aku membencinya.
"a-a-pa yang kau katakan? Aku melakukan apa? Kau menuduhku melakukan yang tidak aku perbuat" kataku tidak terima dituduh seperti itu, mataku berkaca kaca, hidungku memerah tidak karuan. Rasanya menangis lebih baik, menumpahkan semua beban lewat menangis.
"kau masih belagak bodoh, cksss,, lebig baik kau pergi dari sini sebelum aku lebih marah padamu, aku kecewa padamu Yoon" aku mematung seketika saat Sehun mendorong tubuhku kasar, aku mundur perlahan dengan pikiran entah kemana, saat pikiranku sudah pulih sepenuhnya, aku tersenyum tipis padanya.
"aku tidak melakukan apapun Sehun, kau menuduhku tanpa alasan, dan sekarang kau mengusir diriku. Baik aku akan pergi jaga dirimu" kataku pergi sambil menahan tangis yang sudah diujung tanduk.

*****

"hiksss seuu... Hiksss.. Mengapa semua orang hari ini berbuat seenaknya padaku? Bahkan oppaku sendiri menyuruhku untuk menjauhi Luhan oppa tanpa alasan kedua Sehun menuduh diriku, bahkan aku saja tidak tahu jika aku menyakitinya, waee!!!!??? Mengapa semua orang jahat padaku!!!!???? Hikssss seuuu... Hiksss... Aku sangat membenci semuanya!!!!!! Sangat!!! Sangat!!!! "
Yoona meraung menangis keras, menumpahkan segala amarahnya di rooptof rumah sakit. Tempat itu sangat sepi bahkan jarang sekali orang datang kesitu hanya untuk menenangkan diri. Jadi Yoona bebas berteriak sekencang - kencangnya hanya untuk meringankan bebannya.
"aku tidak bisa membenci kalian, aku sangat menyayangi kalian, tapi kenapa kalian memperlakukan diriku seakan diriku orang asing? Kau memperlakukan diriku seakan diriku sampah, Oh Sehun sampai kapan kau akan berbuat seperti ini padaku!!!???? Aku sudah sangat lelah dengan semua sikapmu, aku sudah muak dengan wajahmu yang menyebalkan!!!!!! " kata Yoona menghentakan kakinya kesal, matanya saat ini sudah bengkak akibat menangis, hidungnya memerah.

"Sehun, apa kau melihat Yoona? " tanya Baekyun pada Sehun. Ia hanya melirik sekilas ke arah Baekyun acuh.
"kemana Yoona? Biasanya dia tidak berkeliaran sendiri" Suho terlihat khawatir pada adiknya ini, tidak biasanya ia pergi tanpa pamit atau memberitahunya.
"Sehun, kau pasti tahu Yoona kem-"
"sudahlah hyung, jangan membahas Yoona didepanku lagi, aku sangat kecewa padanya" kata Sehun kesal. Suho menyerngit heran mksd dari perkataan Sehun apa?
"apa maksudmu? Apa adikku melakukan kesalahan? " tanya Suho tidak mengerti, ia masih menatap Sehun yang sedang berbaring menatap langit - langit bewarna putih.
"adikmu yang melakukan semuanya, dia yang mengirimkan pesan agar aku menemuinya, dia sudah membuat rencana ini agar aku mati, dia sangat membenci diriku jadi dia membuat ren-"
"cukup Sehun!!!" teriak Suho marah. Semua orang yang berada disana kaget seketika, mereka belum pernah melihat Suho semarah itu.
"cukup, jangan pernah berbicara tentang Yoona, apa kau punya bukti jika adikku yang mengirimkan pesan itu? Apa kau punya bukti!!???" Sehun tidak bergeming sekali, benar sekali dirinya tidak punya bukti sama sekali kalau Yoona bersalah.
"kau tidak punya bukti kan? Lalu mengapa kau menuduh adikku sebaga pelakunya? Sehun dengarkan aku Yoona tidak akan pernah melakukan hal yang akan menyakitimu, meskipun ia membencimu ia tidak akan pernah melakukan hal yang merendahkan dirinya, kau pasti tau itu" kata Suho terdengar lebih rendah dari sebelumnya, emosinya menurun melihat Sehun menunduk menyesal atas perbuatannya yang bodoh.
"benar, Yoona juga daritadi bersama kami bahkan saat kami datang ia masih tertidur, hpnya berada di lantai satu, mana mungkin ia mengirim pesan sedangkan hpnya berada di bawah? " kata Baekyun panjang lebar, dan diangguki oleh yang lain.
"lalu siapa yang mengirim pesan itu padaku? Aku merasa bersalah pada Yoona, aku membentaknya padahal dia tidak bersalah, hyung maafkan aku, aku tadi tidak berpikir dengan jernih, dipikiranku hanya ada emosi" kata Sehun menunduk, sekali lagi dirinya menyesal, dirinya egois, mengapa ia tidak mendengar penjelasan Yoona tadi?
"aku tau siapa yang merencanakan semua ini" kata D.O tersenyum misterius. Dan ditatap oleh yang lain merasa tidak mengerti Baekyun bertanya pada semuanya.
"siapa? Luhan? " tanya Baekyun pada semuanya.
"siapa lagi kalau bukan dia" kata Suho acuh
"dan kau Sehun lebih baik kau meminta maaf pada Yoona, dia sepertinya sangat terluka dia sekarang ada di rooptop rumah sakit ini, aku tidak sengaja melihatnya lari menahan tangis, sebenarnya aku ingin mengejarnya tapi setelah dipikir pikir dia butuh ketenangan" kata Kai panjang lebar. Mereka menatap Kai dengan tatapan aneh. Kai bergidig ngeri melihat para hyungnya menatap dirinya aneh.
"apa? Kalian menakutkan sekali" kata Kai pergi dari tempat itu.
"dia kenapa sih? " tanya Baekyun heran.




Annyeong reader, iam back nihhh vomennya dongggggg okok byeee

lostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang