"Semuanya, terimakasih atas kerjasamanya hari ini!"
Aku dan beberapa orang lain berjalan keluar dari sebuah kafe.
Kafe itu telah bertanda 'Tutup' di pintunya.
Jam di taman dekat situ menunjukkan pukul 8 malam, aku harus segera pulang.
****
"Hah.. capek juga" aku meregangkan tubuh di sofa dan menyalakan tv, mencari acara menarik yang bisa menghilangkan rasa bosan dan lelahku.
Oh, ya. Namaku Megumi Rin(20 tahun). Seorang pelayan di sebuah kafe.
Aku tinggal sendiri di rumah ini yang baru kutempati selama seminggu. Sebenarnya nggak sendiri juga, tapi orangtua ku jarang menemuiku karena sibuk dengan pekerjaan di luar negeri.Tidak terasa, sudah berjam-jam aku bersantai di sofa, sekarang jarum jam tepat berada di angka 12.
"Apa? tengah malam?!" dengan cepat aku berlari ke kamar dan melupakan tv yang masih menyala.
Ya, aku ini penakut. Biasanya juga setiap hari seperti ini.
Aku bersembunyi di balik selimut, dan mencoba untuk tidur.
Aku pasti bisa tidur!
Pasti bisa!
pasti...
"Huaaa kenapa susah tidur...?!"
aku merubah-ubah posisi tidur ku namun tidak ada hasilnya."huh.. kalau nggak bisa tidur sampai pagi, ya sudah, besok marathon anime nya kuundur siang. Eh, sore saja.. aha, atau malam saja!"
"Kau ini selalu saja berisik! tenang sedikit, dong!" terdengar suara laki-laki yang sepertinya seumuran denganku. Eh? tapi itu siapa?!!
Aku mengintip sedikit dari dalam selimut, tampak seorang lelaki sedang duduk santai di kamarku.
"S-Siapa kau?!!" aku segera berdiri dan melemparnya bantal. "kenapa kau bisa masuk kemari?! dan apa mau mu?! uang?! benda mahal?!" tanyaku bertubi-tubi.
Dia menjawab tanpa melihatku. "Aku kesini hanya ingin minum teh. Lagipula.. nggak ada salahnya juga kan?"sebuah senyuman terlihat di wajahnya.
"Oh.. begitu.."aku mengangguk mengerti. Lalu tersadar akan sesuatu,"wa?! tunggu dulu!!"
"kau belum menjawab pertanyaanku!! siapa kau?!" aku kembali bersiap melemparkan bantalku.
"Hah? harus banget ku kasih tau, ya?"wajahnya terlihat malas, lalu akhirnya dia menjawab juga.. "Nurarihyon"
"Nura.. rihyon?"aku mengerutkan dahi, lalu menatapnya dari atas sampai bawah. Nurarihyon itu yokai kan? tetapi rupanya sama sekali tidak mirip dengan rumor. "aku tidak percaya.."kataku.
"Benar, kok. Aku ini memang Nurarihyon. Anggap saja versi mudanya."
"Versi muda...?"aku menggelengkan kepala, aku pasti sedang bermimpi!
Lalu Nurarihyon menoleh kearahku, "Hm.. lupakan itu. Apa aku boleh tinggal disini? disini menyenangkan."
"Eh..."aku mengedipkan mataku berkali-kali, lalu entah kenapa aku mengizinkannya untuk tinggal bersamaku.
"Tetapi, aku punya permohonan."
"Apa itu?" tanyaku penasaran.
"Jangan pernah ceritakan tentang diriku pada siapapun.."
"He? kalau itu, sih, mudah saja!"
aku tersenyum padanya.Saat itu adalah pertama kalinya aku bertemu dengan Nura-kun.
Banyak hal terjadi setelahnya, dan aku.. tidak lagi merasa kesepian sekalipun..