22. Catatan Harianku

397 25 0
                                    

Tak ada salahnya bila kita meluapkan tentang apa yang ada di hati kita dengan sarana menulis atau apapun
Yang salah adalah ketika kita tidak bisa memanfaatkan sarana itu dengan baik
-"-


Angan...
Izinkan aku menceritakan tentangmu
Kepada catatan harianku
Yang menjadi tempat luapan curahan hatiku
Tentang rasaku padamu

Angan..
Aku masih mengingatnya
Ketika pertama kali kita berjumpa
Di tempat yang istimewa
Yaitu rumah Allah ta'ala

Angan...
Tak tahu mengapa saat itu mataku langsung tertuju padamu
Padamu yang tengah tersenyum dihadapanku
Dan rasa ini tiba-tiba tumbuh untukmu
Padahal aku tidak mengenalmu

Angan...
Mafkan aku,
Karena tanpa izinmu aku telah melantunkanmu dalam do'a
Dan maafkan aku,
Karena tanpa kau tahu bila aku menginginkanmu menjadi milikku

Angan...
Pandangan orang lain kau biasa saja
Namun tak tahu mengapa dimataku kau begitu istimewa
Ketampanan dan penampilanmu pun sederhana
Namun kulihat keagamaanmu sungguh luar biasa

Angan...
Aku memang mengharapkanmu bersamaku
Tapi diri ini tahu bahwa dirimu
Mengharapkan orang lain untuk bersanding di kehidupanmu
Dan yang pasti itu bukan diriku

Angan...
Cukup sekian dulu aku menceritakan semuanya
Semoga Allah mengizinkan kita bersama
Di hubungan yang sudah sepantasnya
Dan di surga-Nya

Catatanku,
Bandung, 20:55

Sahabat,
Kau telah hadir dihidupku
Saat hidupku begitu sunyi
Karena sudah lama tak ada yang mewarnai hatiku
Dan juga tak ada yang hadir untukku

Kini hidupku lebih bercahaya
Kini jiwa ini lebih berarti
Karena adanya sinar yang terlihat di setiap harinya
Dan karena ada insan yang mengerti dengan diri ini

Sahabat,
Denganmu aku mengerti akan kasih sayang, cinta, kepedulian, dan kenyamanan

Denganmu pula aku mengerti bila memilikimu sungguh menjadi anugerah

Sahabat,
Kau tahu bila aku mencintaimu?
Sungguh, aku mencintaimu
Kau adalah hadiah terindah yang Allah berikan untukku

Kesederhaanmu mengajarkanku arti kehidupan
Belaian tanganmu saat aku terjatuh mengingatkanku akan besarnya cinta darimu
Sentuhanmu disaat aku bahagia membuat hatiku berbunga-bunga

Sahabat,
Aku beruntung memilikimu
Yang menemaniku dengan ketulusanmu
Aku menjadi manusia yang lebih baik setelah adanya dirimu
Dan air mata ini menjadi tidak sering terjatuh karena semangat yang telah engkau berikan

Sahabat,
Rasa rindu selalu menyapaku
Padahal hampir setiap hari kita bertemu
Itu adalah tanda rasa sayang dan cintaku padamu

Sahabat,
Terimakasih kuucapkan
Sekali lagi, terimakasih
Aku benar-benar mencintaimu dan tak ingin kau pergi meninggalkanku

Catatanku,
Bandung, 04.22

Malam itu hanya ada bintang dan bulan yang menyinari.
Dan hanya ada dinginnya malam yang menemani.
Nada membuka lembaran demi lembaran catatan hariannya.

Dua lembaran yang paling ia suka. Yaitu tentang laki-laki yang ia kagumi namun kini sudah pergi dan tentang sahabat-sahabatnya.

Nada pun meneteskan air mata ketika membaca tulisan yang ia rangkai dalam buku kesehariannya.

Sahabat SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang