Sasuke mengendarai mobil sport hitamnya dengan kecepatan tinggi setelah tanpa dosa meninggalkan hinata sendirian di tempat yang sepi dan sangat asing bagi gadis itu.
Tangan kekarnya sesekali memukul alat kemudi dan mengacak-acak rambut ravennya yang terlihat rapi.
Shit!
Gara-gara gadis sialan itu!
Brengsek!!
Mobilnya terus mengklakson mobil yang berlalu-lalang di hadapannya. Emosi laki-laki itu tampak tidak terkendali. Dia bahkan tidak peduli nyawanya, mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Ia mencabut dasi hitamnya dan melemparnya dengan asal-asalan. Lalu membuka kancing kemeja di balik jas mewahnya, menyisakan beberapa kancing dan memperlihatkan dada bidangnya.
Drrtt…drrttt…
Ponsel hitamnya terus berbunyi nyaring meminta sang empu untuk menggangkatnya.
Dengan gusar sasuke menganggkat ponsel tersebut tanpa menghentikan mobilnya terlebih dahulu.
“Apa?!”
“Kau ini! Seenak nya kabur, kembali ke sini sasuke!” teriak manajernya, suigetsu.
“Cih, aku tidak mau.”
Terdengar teriakan tertahan di ujung sana menandakan sang manajernya sedang mengumpat-ngumpat sasuke dengan kesal.
“Aku bilang kembali, kau harus bertanggung jawab atas apa yang kau perbuat tadi!”
“Kau urusi saja.” Ucapnya dengan cuek.
“Aarrggghhh!! Kembali ke sini sasuke!! Teman-temanmu saja masih di sini!”
“Hn.”
“Kauuu—eh? T-tapi—“
Terdengar suara percakapan di ujung sana sebelum bunyi ‘krek’ dan deheman terdengar kembali.
“Sasuke, kembali kesini. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu.” Terdengar suara berat, sedikit mirip dengan suaranya.
Suara yang sasuke kenal. Ia langsung menghentikan kegiatannya. Tubuhnya mematung.
Suara ini…
“A-aniki?!” teriaknya tidak percaya mendengar suara kakak laki-lakinya tersebut.
“Hm, cepatlah.”
“Apa yang kau lakukan di sana?!”
“Cepat kemari. Atau aku akan menyuruh seseorang menyeretmu imotou-chan.”
Tuutt…
Kakaknya langsung mematikan sambungan ponsel tersebut tanpa memberi kesempatan untuk sasuke berbicara.
Cih!
Sasuke memutar balik kemudinya kembali dan langsung menancap gas menuju tempat yang yang beberapa menit lalu ia tinggali.
.
.
.
..*
.
Sasuke menutup mobilnya dengan gerakan kasar lalu berjalan santai masuk kedalam gedung—tempat panggung untuk acara jumpa fans kadomono drama.
Wajahnya yang dingin semakin dingin begitu melihat teman-teman drama serta manejernya duduk di sofa berlengan dan melirik sasuke dengan kesal.
Pria berambut kelam dengan garis tipis di sekitar sisi hidung mancungnya menatap sasuke dengan mata tajamnya sambil melipat tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Aidoru (END)
FanfictionGlek! 'k-kenapa laki-laki itu malah semakin menatapku tajam?' Hinata menatap mata hitam sasuke yang juga menatapnya. Lalu mata berbeda kontras tersebut melirik kening lawan masing-masing. Apa benar dia yang waktu itu? Mereka sama-sama terperangah...