"Puas dengan tontonan kalian?"
Desisnya dingin.Beberapa siswa dan siswi tersentak mendengar nada dari pemuda itu yang tidak seperti biasanya.
"Siapa yang melakukan ini, hah?! Berani beraninya kalian melakukan ini padanya!" Teriak Naruto murka.
Para siswi yang melempar dan membully langsung melangkah mundur. Wajah yang tadi angkuh dan tertawa mengejek menjadi pucat dan begitu ketakutan.
Mereka berurusan dengan orang yang salah.
*
Gaara mengangkat tubuh mungil itu ke dalam dekapannya. Hinata masih menangis, bahkan ia mulai sesenggukan. Tidak pernah di dalam hidupnya, ia merasakan hal sesakit ini. Apalagi saat sahabatnya sama sekali tidak menghampirinya.
"Aku akan membawa Hinata, Naruto." Ucap Gaara, menyela ucapan Naruto yang membentak bentak para siswi tersebut.
Pemuda tinggi itu pergi bersama Hinata yang begitu kotor dan masih terisak.
Sakura berusaha keras untuk menarik tubuh besar Naruto yang jika dilepas sedikit saja. Maka, tubuh para gadis yang membully Hinata sudah pasti lebam karena amarah pemuda itu.
Walaupun pemuda itu tidak bisa melukai fisik mereka, maka bibirnya yang selalu mengumbar senyum keramahan kini membentak dan mencaci meraka.
"Kalian pikir kalian hebat, Hah?! Kalian hanyalah kumpulan kotoran menjijikan yang terus menempel!"
"Ugh.. sudahlah Naruto." Sakura yang jago karate saja kesusahan membawa tubuh pemuda itu yang masih tidak bergerak di tempatnya.
Sial! Padahal sebelumnya gadis itu dengan mudah nya bisa menarik narik Naruto! Kenapa sekarang ia kuat sekali sih!
"Dan apa apaan itu?! Kalian pikir kalian pantas berada di sini? Dengan pakaian kurang bahan dan aroma menyengat seperti jalang?! Cih, berapa kali aku harus menahan rasa jijik ku saat kalian mendekatiku!"
Kalimat tajam Naruto membungkam mereka. Mereka terus menunduk, bahkan beberapa dari mereka menangis, tidak percaya bahwa kalimat itu keluar dari pangeran hangat mereka.
Make up tebal mereka luntur terkena air mata dan tampak mengerikan. Membuat siapa saja yang melihatnya merasa jijik dan kasihan.
"Sekali lagi, kau menyentuh Hinata! Kau tahu berurusan dengan siapa! Aku tidak akan segan segan mematahkan kaki kalian! Camkan itu!" Setelah selesai, pemuda itu berbalik membuat Sakura yang sempat terkejut akan kalimat tajam pemuda langsung mengikutinya dari belakang.
"Naruto!" Teriak Sakura.
Melihat itu, Matsuri dan Ino langsung mengikuti langkah sahabatnya itu.
Tinggalah Utakata dan Sai yang masih diam di tempat mereka. Sai memandang para siswi yang berlutut takut di lantai.
"Kalian sangat cantik, tapi sangat di sayangkan hati kalian lebih busuk dari sekedar sampah! Kalian salah berurusan dengan gadis itu! Ku beri tahu, sebaliknya kalian pergi dari kota ini secepatnya, jika tidak. Maka bodyguard Uchiha dan Uzumaki akan segera membuat kalian menderita."
Mereka tersentak.
Pemuda itu lalu tersenyum sinis, "Kalian tidak lupa kan, jika gadis itu sangat di cintai oleh nyonya kedua perusahan besar itu?"
Mereka melupakan itu. Melupakan jika gadis itu adalah gadis paling istimewa bagi kedua perusahaan raksasa itu. Bagiamana mungkin mereka melupakannya, padahal dengan jelas majalah serta siaran TV selalu menayangkan betapa beruntungnya gadis itu bisa membuat kedua perusahan itu menyayanginya. Apalagi membuat sesorang Uchiha Madara tersenyum karena ulah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Aidoru (END)
FanfictionGlek! 'k-kenapa laki-laki itu malah semakin menatapku tajam?' Hinata menatap mata hitam sasuke yang juga menatapnya. Lalu mata berbeda kontras tersebut melirik kening lawan masing-masing. Apa benar dia yang waktu itu? Mereka sama-sama terperangah...