Mereka berhenti di depan gerbang sekolah. Itachi berbalik dan menatap Hinata.
"Kau ada masalah dengan Sasuke?" Tanya pria itu.
Hinata menunduk. Ia bingung ingin berkata apa.
"M-maaf." Ucap Hinata pelan.
Itachi tersenyum tipis, "Mau ikut aku sebentar?"
Hinata mendongak, "Ke mana?"
"Kau akan tahu nanti." Ucap Itachi lalu meraih tangan mungil gadis itu untuk segera mengikutinya.
*
Mereka masuk ke dalam mobil sedan milik Itachi. Pria berkuncir itu segera membawa mobil nya ke jalanan penuh mobil dan kendaraan lainnya. Di dalam mobil hanya ada keheningan. Hinata diam, merasa canggung dengan keadaan sekitarnya.
Itachi bukanlah pria yang diam dan dingin, Hinata mengenalnya. Dia adalah sosok pria baik dan ramah. Tidak pernah pria itu membiarkan suasana hening akan keberadaannya.
Hinata menunduk dan meremas rok lipit sekolah nya dengan gugup. Ayolah, apakah Itachi marah karena ia bertengkar dengan adiknya?
"Hinata?" Panggil Itachi, tanpa menoleh padanya.
"Y-ya?" Akhh! Gagap ku muncul lagi!
Itachi tersenyum tipis saat mendengar nada gugup gadis itu, "Jangan gugup. Santai saja."
Hinata tersenyum canggung.
"Aku ada satu permintaan. Apakah kau bisa mengabul kan nya?"
Hinata mendongak menatap Itachi. Permintaan? Alisnya mengernyit namun akhirnya ia menganggukan kepalanya.
Itachi tersenyum misterius.
"Bagus sekali." Ucap Itachi pelan.
*
Hinata keluar dari mobil sedan milik Itachi sambil mengernyit bingung. Jadi ini yang Itachi pinta? Menutup kedua matanya dengan kain? Bagaimana caranya ia berjalan dengan baik jika ditutup seperti ini? Dan lagi, Apakah hari sudah gelap?
Karena sebelum Itachi menutup matanya, pria itu sempat menyuruhnya mengganti baju di sebuah butik dan memakan waktu hampir dua jam apalagi mereka tadi sempat makan.
"Itachi-nii tidak bermaksud menculikku, kan?" Tanya Hinata gelisah saat tangannya sudah digenggam pria itu. Terdengar kekehan dari pria itu.
"Aku tidak sejahat itu, Hinata-chan. Aku normal kok." Jawab Itachi sambil tersenyum geli. Tidak habis pikir dengan jalan pikir Hinata. Memang sih permintaan nya sedikit aneh, tidak heran jika Hinata menganggap nya akan menculik dirinya.
"Ayo." Itachi menuntut Hinata untuk berjalan mengikuti langkahnya.
"Itachi-nii membawaku kemana?" Tanya Hinata penasaran.
Itachi hanya tersenyum tipis, "Kau akan tahu nanti."
Hinata mencebikkan bibir nya dengan sebal. Pria itu lagi-lagi mengatakan itu.
Itachi membawa Hinata ke sebuah tempat. Mereka berjalan masuk ke dalam tempat yang dipenuhi lampu bewarna warni yang begitu indah.
Mereka berhenti melangkah. Perlahan Itachi melepaskan ikatan kain itu dari kedua mata Hinata.
"Kembali lah padanya." Bisik Itachi pelan ketika kain itu sudah di singkirkan membuat sepadang mata amethyst itu terlihat.
Hinata mengerjapkan kedua matanya. Menatap bingung plus kagum ketika matanya menyaksikan taman indah penuh bunga mawar merah yang besar dan hiasan lampu bewarna-warni.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Aidoru (END)
FanfictionGlek! 'k-kenapa laki-laki itu malah semakin menatapku tajam?' Hinata menatap mata hitam sasuke yang juga menatapnya. Lalu mata berbeda kontras tersebut melirik kening lawan masing-masing. Apa benar dia yang waktu itu? Mereka sama-sama terperangah...