Kembali lah

4.4K 397 15
                                    

[2] AIDORU

HAPPY READING~~

Aku hanya mengambil beberapa tokoh dari cerita MASASHI KISHIMOTO.


*

"L-lepaskan aku!" Hinata memberontak. Menahan air mata yang siap meluncur kapan saja di kedua matanya.

"K-kau pikir aku akan memaafkanmu,Uchiha?!" Seru Hinata.

Sasuke melepaskan pelukannya tanpa sedikit pun melepas jarak yang begitu dekat di antara mereka. Mata onyx nya menatap amethys gadis itu dengan lembut.

"Aku mencintaimu Hinata... Maafkan aku yang terlambat mengatakan ini padamu.." Ucapan pemuda itu membuat tubuh Hinata membeku.

Apa?

*

Mata amethyst menatap langsung ke dalam mata onyx yang begitu mengelamkannya ke dasar lautan, mencari setitik kebohongan. Tapi nihil.

Gadis itu mengerutkan keningnya, lalu ia tertawa pelan.

"Apa-apaan itu?"  Tanya Hinata. Ia tidak percaya pemuda itu begitu saja, walaupun onyx itu sama sekali tidak memperlihatkan kebohongan. Tapi siapa yang tahu?

Sasuke menatap Hinata yang tertawa,  Gadis itu tidak percaya padanya. Ia tahu, sangat sulit membuat gadis itu percaya begitu saja padanya. Banyak hal yang telah dilakukannya dan membuat gadis itu tersakiti. Terutama kedatangan Gadis itu, tanpa ada penjelasan.

"Dia memang cinta pertama ku." Ucap Sasuke. Pemuda itu melepas pelukan nya dan sedikit menjauh dari gadis itu.

Hinata segera membenarkan posisi nya yang hampir berbaring menjadi duduk dan menarik kedua lututnya. Sasuke yang melihat itu hanya menghela nafas lelah.

"Dia pernah menolong ku saat aku di pukul para preman sekolah." Jelas Sasuke.

Hinata diam mendengarkan. Sebenarnya ia malas harus berurusan dengan masa lalu Sasuke tentang cinta pertamanya. Ayolah,  untuk apa dia tahu coba? Tapi ia tahu ada rasa penasaran dan ia menunggu kalimat sari pemuda itu selanjutnya.

"Tiga tahun yang lalu dia pergi ke london untuk mencapai cita-citanya sebagai model sekaligus pianis. Lalu Kau datang," 

Hinata diam.

Sasuke mengelus lembut pipi Hinata dan menarik dagu gadis itu agar melihat wajah nya.

"Kau datang dengan segala kekonyolan mu. Membuat ku terpana akan sikap dari mu. Aku jatuh cinta padamu."

Hinata menatap Sasuke dalam, mencari kembali kebohongan di mata onyx itu.

Lalu apa? Jika dia memang jatuh cinta padanya, kenapa dia memeluk Gadis itu dan meninggalkannya di tengah pesta? Juga apa-apaan tamparan itu? Itu sakit.

"Aku tidak bisa." Ucap Hinata melepas tangan itu dari wajah nya.

Sasuke menatap gadis itu dengan bingung. Melihat tatapan pemuda itu membuat gadis itu merasakan denyut yang menyakitkan di dalam hati nya.

"Aku ingin pulang." Ucap Hinata, menggeser tubuh nya menjauh dari posisi tubuh gadis itu. Lalu berdiri di samping ranjang.

"Kau ingin kemana?" Tanya Sasuke segera menarik lengan atas gadis itu.

"Lepaskan. Aku ingin pulang." Hinata berusaha melepaskan tarikan tangan pemuda itu pada lengannya.

"Apakah itu tidak cukup? Aku sudah mengatakannya." Ucap Sasuke menatap gadis itu tajam. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikir gadis ini. Ia sudah mengatakan kalimat cinta tapi tetap saja gadis itu ingin m meninggalkannya.

"Sudah lah, Sasuke. Kau hanya penasaran. Itu bukan cinta." Hinata menghela nafas. Ia sebenarnya yakin dengan pernyataan cinta pemuda itu tapi ia belum siap. Ia tidak ingin tersakiti lagi.

Hening.

"Kau masih mencintai, Naruto?" Tanya Sasuke akhirnya.

Hinata terdiam. Ia menggigit bibir bawahnya dengan keras. Lalu mengangguk pelan.

Mungkin ini yang terbaik. Biarkan dirinya sendiri dan menata ulang hati nya. Sesaat ia merasa cengkeraman pemuda itu pada lengannya terlepas. Tapi tidak lama kemudian, pemuda itu kembali menyeret lengannya.

Hinata tersentak. Ini sakit!

"A-apa yang kau lakukan?" Ucap Hinata berusaha melepaskan cengkeraman kasar pemuda itu pada lengannya.

"Uchiha tidak pernah mendapat penolakkan. Jika cara halus kau juga tidak kembali, maka cara kasar harus ku lakukan." Kara Sasuke dingin, melempar tubuh mungil Hinata kembali ke atas ranjang.

Gadis itu terpekik ketika pemuda itu meraih kedua bahu Hinata dan mencoba merobek gaun merah nya.

Hinata tidak bisa menahan air matanya. Ia menangis. Mata bulan nya menatap Sasuke yang tampak gelap mata dan tidak peduli.

"S-Sasuke! Ki-kita bisa berbicara lagi! Tolong hentikan!" Teriak Hinata, menepis tangan besar pemuda itu.

"Tidak! Kau harus menjadi milik ku!" Teriak Sasuke, meraih wajah gadis itu.

"H-Hiks, K-kau brengsek! Le-lepaskan!" Seru Hinata, mendorong tubuh besar pemuda itu agar segera menjauh.

Sasuke terdiam. Amarah nya meluap entah kemana. Ia baru sadar, gadis di bawah nya sedang menangis. Ya, Brengsek. Dia memang brengsek.

Sasuke bangkit dari posisi nya. Mengusap surai nya dengan kasar.

Hinata menghapus air mara nya dengan cepat. Ia tergugu.

"Pergilah!" Ucap Sasuke. Membelakangi gadis itu.

Hinata meremas dress merah nya lalu bangkit berdiri untuk mencapai pintu.

"Maafkan aku. Tolong, beri aku kesempatan." Ucap pemuda lirih.

Ketika gadis itu akan menutup pintu kamar. Hinata segera membalik tubuhnya sambil menggigit bibir.

Ia ragu.

Tapi melihat pemuda itu. Entah kenapa, membuat nya begitu sesak.

jika ku beri kesempatan, apakah kau tidak akan mengulanginya?

*

Hinata terdiam di tempat nya. Pikiran ya melayang entah kemana. Tidak ia hiraukan Hotaru yang asyik mengoceh tentang dirinya yang bisa berkencan dengan Utakata.

Hinata menatap pemandangan luar dengan pikiran masih melayang. Timbul pertanyaan di
Benaknya.

Apakah yang ku lakukan ini benar?

"Hei, Hinata!"

Teriakan Hotaru menyadarkan lamunan Hinata. Ia menoleh dan menatap Hotaru dengan raut bertanya.

"Itu..."
Belum sempat, Hotaru menjelaskan sosok pria tinggi sudah berdiri di hadapan Hinata.
"Hinata-chan, bolehkan kita bicara?" Tanya pria itu.

Hinata mengerjap pelan. Timbul pertanyaan mengapa pria ini ada di sini.

"Itachi-nii?" Tanya Hinata.

Itachi tersenyum tipis, "Di luar?"

"Ah.. Baik." Hinata mengangguk cepat. Ia bangkit dari posisi nya dan berjalan mengikuti langkah pria itu. Hinata bisa merasakan tatapan para siswa yang kagum akan ketampanan itachi. Sudah jelas, adik nya saja tampan apa lagi kakak nya?

Apa yang ku pikirkan sih?

Mereka berhenti di depan gerbang sekolah. Itachi berbalik dan menatap Hinata.

"Kau ada masalah dengan Sasuke?" Tanya pria itu.

Hinata menunduk. Ia bingung ingin berkata apa.

"M-maaf." Ucap Hinata pelan.

Itachi tersenyum tipis, "Mau ikut aku sebentar?"

Hinata mendongak, "Ke mana?"

"Kau akan tahu nanti." Ucap Itachi lalu meraih tangan mungil gadis itu untuk segera mengikutinya.

*





8 Mei 19.

[2] Aidoru (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang