'Percaya tidak, jika sebelumnya kita pernah bertemu?'
'kau adalah lotus ku......'
Kita akan bertemu lagi, kan?
.
*
.
.
.
.“Apa maumu?!” hinata berteriak kesal, wajahnya memerah.
Ini masih pagi, dan ia hanya ingin menikmati paginya dengan ketenangan seperti biasanya.
Namun, pemuda itu lagi-lagi mengacaukan hari-harinya dengan sempurna.
Sedari tadi, gadis itu berusaha melewati kooridor namun terhalang oleh tubuh tegap pemilik mata hitam yang kini menatapnya tajam.
Pemuda itu selalu mengikuti kemana arah gadis itu bergerak, membuat hinata tidak bisa melewati tubuh itu dengan mudah.
Mata amethyst-nya tidak sengaja melihat pipi kanan pemuda itu, terlihat memerah bahkan jejak cap tangan bewarna merah itu masih tercetak jelas. Bekas tamparannya.
“Kau tuli?! Aku bilang menyingkir dari hadapan ku, uchiha!” hinata berteriak sekali lagi.
“Jangan berteriak di hadapanku, bocah.”
Heh? Bocah? A-apa-apaan itu!
Hinata malas meladeni sikap pemuda itu, ia lalu mendorong kasar tubuh bidang yang berada di hadapannya itu. Namun pemuda itu justru mecengkram kedua tangannya lalu mendorong hinata ke sisi sudut kooridor.
Hinata mengaduh kesakitan, apa pemuda itu tidak bisa sedikit pun berbuat sopan kepadanya?! Ini sakit taukk!
“Apa-apaan kau, lepaskan!”
hinata membrontak ketika tidak ada lagi jarak yang tercipta di antara dirinya dan sasuke.
“Diam, atau aku akan menyebarkan ini ke seluruh media sosial mungkin di mulai dari radio sekolah dulu?” Sasuke menunjukan ponsel ber-flip hitamnya,
“Hah?” hinata melongo.
Apa-apaan sih pemuda aneh ini?
Tidak jelas.
Apa dia gila ya?
Apa hubungannya hinata dengan ponselnya?
Jika ingin membagi-bagikan ponsel gratis seperti miliknya, silakan saja. Toh, hinata tidak peduli. Yang rugi kan dia, bukan hinata.
“Kau gila, uchiha?! Atau tadi pagi kau tidak sengaja sarapan batu? Oh, mungkin kau habis kejedot tiang? dinding?”
Wajah sasuke terlihat semakin menyeramkan. Berani sekali gadis itu berkata seperti itu kepadanya.
Hei! uchiha tidak suka harga dirinya diinjak begitu saja, apalagi dengan seorang gadis. Jangan harap, setelah ini kau bisa selamat!
Sasuke mencengkram rahang gadis itu, membuat lagi-lagi kedua pipi hinata menyatu.
“Kau pikir itu lucu? Kau ingin aku menyebarkannya sekrang juga?”
Mata bening gadis itu membola begitu jari panjang sasuke menakan ‘Play’ di layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Aidoru (END)
FanfictionGlek! 'k-kenapa laki-laki itu malah semakin menatapku tajam?' Hinata menatap mata hitam sasuke yang juga menatapnya. Lalu mata berbeda kontras tersebut melirik kening lawan masing-masing. Apa benar dia yang waktu itu? Mereka sama-sama terperangah...