Rama...gumam Aurel pelan.
"Hai semuanya kenalin nama gue Rama Aditiya. Kalian bisa manggil gue Rama. Gue pindahan dari SMA Nusa Indah Bandung. Gue harap kita semua bisa berteman baik. Terimakasih" ucap Rama dan diakhiri dengan senyum manisnya yang membuat semua siswi kembali histeris.
"Rama minta nomor lo"
"Rama duduk sama gue"
"Rama pliss jadi pacar gue ya"
"Dia punya gue"
"Eh sembarangan ya lo berdua! Rama itu punya gue"
"Rama nikahin guee!"
"Sudah sudah kalian ini kayak gak pernah liat cowo ganteng saja" ucap Pak Edi membenahi keributan mereka. "Rama, kamu duduk disana sebangku dengan Aurel ya" sambung Pak Edi sambil menunjuk bangku Aurel.
Aurel melebarkan matanya ketika Pak Edi menyuruh Rama untuk duduk sebangku dengan nya. Tak terkecuali Rama, dia sangat terkejut karena bisa bertemu dengan Aurel disini. Perempuan yang sudah memenuhi hati nya.
"Lah Pak, kan ada saya disini" ucap Dinda bingung.
"Kamu Dinda, pindah tempat duduk dengan Ratna" jawab Pak Edi.
"Ga bisa gitu dong Pak. Dimana mana tuh ya, anak baru yang duduk di bangku yang kosong. Bukan anak lama yang di suruh pindah" jawab Dinda.
"Justru karena dia murid baru, dia jadi bisa belajar dengan Aurel dengan materi yang sudah lewat"
"Kan dia juga bisa belajar sama Ratna Pak"
"Habis waktu saya berdebat sama kamu. Ya sudah, Rama kamu duduk dengan Ratna" ucap Pak Edi mengalah.
"Yes! Gitu dong Pak, saya juga gak mau pisah sama ni anak" ucap Dinda sambil memeluk Aurel.
"Ih! Apaan sih lo peluk peluk" ucap Aurel ketus sambil berusaha melepaskan pelukan Dinda.
"Baik Pak" ucap Rama.
"Hai, nama gue Ratna" ucap Ratna memperkenalkan diri kepada Rama sambil menjulurkan tangan nya saat Rama sudah duduk di bangku nya.
"Gue rama" jawab Rama sambil menjabat tangan Ratna lalu tersenyum.
Ratna kembali menolehkan kepala nya ke depan dan mulai memperhatikan apa yang di jelaskan oleh Pak Edi. Dan Rama melirik ke Aurel.
Kita ketemu lagi Rel, dan gue ga akan sia-siain kesempatan ini, batin Rama sambil tersenyum penuh arti.
******
Teet..teet
Akhirnya, bel istirahat berbunyi. Membuat seluruh siswa langsung berhamburan keluar kelas menuju kantin.
"Hooam... bel istirahat ya?" tanya Aurel sambil menguap. Entah pada siapa dia menujukan pertanyaan itu.
"Iya Rel" jawab Dinda.
"Ngantuk banget gue dengerin penje-"
"Rel, kantin yok" ucap Rama yang entah sejak kapan sudah berada di samping meja Aurel.
"Heh?"
"Kan gue siswa baru disini. Gue masih ga tau kantin dimana. Kalo gue tersesat gimana? Kan lo tau gue orangnya susah buat beradaptasi" jelas Rama panjang lebar.
Aurel hanya memasang wajah cengo nya mendengar penjelasan Rama. Karena sebagian dirinya masih berada di alam mimpi.
"Gimana Rel?" tanya Rama saat tak ada jawaban dari Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Changes
Teen FictionNoval Orlando Arsenio dan Aurel Andriany adalah teman dekat, bahkan banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka selalu terlihat bersama, saling melengkapi satu sama lain. Tapi entah masalah apa. Mereka menjadi orang yang tidak saling mengenal. "Ap...