Bisakah aku kesana?
Melihatmu dari dekat bukan dari kejauhan
Berbicara dengan mu secara nyata bukan hanya sekadar khayalan
Tertawa bersama mu dengan leluconku bukan hanya melihat mu tertawa bersama mereka dengan leluconnya
Membuat kenangan indah bukan hanya kenangan pahit
Bisakah aku melakukan itu semua? Bersamamu?
Sepertinya TIDAK
Karena saat berpapasan dengan mu aku hanya menunduk tidak berani menyapa
Padahal ingin sekali aku menegur mu bahkan mengobrol dengan mu
Tapi entah kenapa, lidah ku rasanya kaku, tenggorokan ku kering, suara ku hilang saat berhadapan dengan mu
Aku tau aku pengecut
Namun, apakah salah bila aku merasakan hal tersebut setelah apa yang terjadi kepada kita dulu.****************
Jam 06.30 pagi, Aurel sudah siap dengan seragam sekolah nya.
"Pagii" sapa Aurel kepada seluruh keluarga nya di ruang makan.
"Pagi juga sayang, ayo makan sarapan kamu nanti telat" kata Mama kepada Aurel. Aurel langsung melahap semua roti yang sudah disiapkan Mama nya.
"Pa, udah belum makan nya? Aurel mau berangkat" tanya Aurel kepada Papa nya.
"Ayo kita berangkat sama-sama" jawab Papa Aurel.
"Ma, dek, Aurel berangkat dulu" pamit Aurel kepada Mama sambil menyalami nya.
"Iyaa, hati hati sayang"
******
"Pa, Aurel masuk dulu" pamit Aurel kepada Papa nya saat sudah berada di depan sekolah.
"Iya sayang" jawab Papa Aurel.
Aurel berjalan santai menuju kelas karena bel masih akan berbunyi 15 menit lagi. Saat sudah di depan kelas, Aurel tidak sengaja melihat Noval cs sedang bercanda sambil tertawa. Melihat itu Aurel hanya bisa tersenyum miris, mengingat dia dan Noval sudah tidak seperti dulu lagi. Aurel memutuskan untuk segera masuk ke dalam kelas.
Flashback on
"Hahaha ambil nih topinya kalau bisa"
"Eh Rel, balikin topinya"
"Gak mau, blwee"
Topi nya Noval lalu di arahkan oleh Aurel ke depan jendela dengan ancang-ancang ingin di lempar nya ke luar jendela.
"Rel, balikin topi gue. Atau gue ambil nih barang barang lo"
"Ambil aja, nanti bisa beli lagi ko blwee haha"
Flashback off
"Rel!"
"Aurell!!" teriak Dinda yang dari tadi melihat Aurel melamun.
"Eh?" kaget Aurel.
"Kenapa Din?"
"Lo mikirin apaan sih! Dari tadi gue ngomong gak lo heranin" kesal Dinda kepada Aurel.
"Emang lo ngomong? Trus sejak kapan lo disini?" tanya Aurel dengan wajah polosnya. Dinda menatap Aurel dengan pandangan tidak percaya namun sedetik kemudian dia memegang dahi Aurel.
"Eh apaan sih! Gue ga sakit" kesal Aurel kepada Dinda sambil menepis tangan Dinda yang ada di dahinya.
"Lo kesurupan ya?" tanya Dinda sambil bergidik ngeri.
"Apaan sih lo! Gue baik baik aja"
"Lo ngelamunin apaan sih?" tanya Dinda kepo
"Gue gak ngelamun" tepis Aurel. Baru saja Dinda ingin menjawab Aurel, namun bel tanda masuk sudah berbunyi bersamaan dengan masuk nya guru IPA. Dan pelajaran pun di mulai.
******
"Rat, kantin kuy" ajak Aurel kepada Ratna.
"Kuyy"
Saat Aurel dan Ratna berbelok menuju kantin, mereka tidak sengaja berpapasan dengan Noval. Aurel hanya menunduk saat dia melewati Noval. Sedangkan Noval, dia langsung menyapa Ratna yang berada di belakang Aurel tanpa menegur Aurel sedikit pun.
"Rel" panggil Ratna.
"Apa?" jawab Aurel.
"Lo gapapa" tanya Ratna yang sedari tadi melihat pandangan Aurel yang kosong.
"Gapapa" jawab Aurel sambil memaksakan senyum nya.
"Tapi kenapa lo dari-"
"Eh, gue kesana pesan makanan dulu ya. Lo cari kursi aja dulu" potong Aurel. Aurel langsung pergi meninggalkan Ratna yang mungkin akan terus bertanya. Ratna hanya bisa membuang napas berat ketika melihat Aurel sudah pergi.
"Nih" kata Aurel sambil memberikan pesanan Aurel. Ratna langsung menerima makanan nya dan langsung melahap nya begitu juga dengan Aurel. Ketika mereka sudah selesai makan, mereka langsung kembali ke kelas. Dan lagi-lagi mereka berpapasan dengan Noval cs. Aurel langsung berjalan cepat saat dia sudah melewati Noval dan meninggalkan Ratna yang mungkin sedang mengobrol. Aurel hanya tersenyum di dalam hati.
Apa gue emang ga terlihat? Atau gue hanya angin bagi dia? Yang kehadiran nya dapat dirasakan namun tidak di hiraukan, batin Aurel.------------------------------------------------------
Haii, maaf ya kemarin ga ngepost. Gimana part ini? Gaje ya wkwk.
Tetap baca cerita aku yaa. Jangan lupa vote and comment!Salam,
Adell
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Changes
Fiksi RemajaNoval Orlando Arsenio dan Aurel Andriany adalah teman dekat, bahkan banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka selalu terlihat bersama, saling melengkapi satu sama lain. Tapi entah masalah apa. Mereka menjadi orang yang tidak saling mengenal. "Ap...