Malaikat Tanpa Sayap

I MISS YOU

Menjadi kuat bukan berarti aku mampu tahan dalam segala macam keadaan. Akan selalu ada titik dimana tiba-tiba rasanya kekuatanku melemah, tak mampu apa-apa selain melelehkan apa yang telah lama siap meledak dari dalam mataku. Setangguh apapun kau mencoba untuk kuat, ditinggalkan seseorang yang kau sayangi untuk selamanya bukankah tak akan pernah ada yang baik-baik saja? Seikhlas dan setegar apapun hatimu, tak bisa lagi melihat raga orang yang kau sayangi secara nyata bukankah wajar bila merindukan? Mereka bilang, aku menganggu ketenanganmu, beritahu aku apa yang bisa menjamin bahwa mereka tidak akan seperti diriku saat ini bila berada dalam posisiku? Kurangkah aku berusaha setegar yang kubisa? Salahkah bila sesekali perasaan sedih yang kutahan sebisa mungkin ini tiba-tiba meledak begitu saja? Mampukah mereka bertahan sekuat yang kubisa bila merasakan apa yang kurasa? Tuhan, Engkau yang Maha Tau, Engkau yang Maha Mengerti, bukan mereka yang mungkin memang lebih baik dariku tapi lupa bahwa derajatnya denganku pun sama. Mereka yang selalu merasa berhak menilai oranglain tanpa pernah menyadari apa kekurangan yang ada dalam dirinya sendiri. Berikan tempat yang terbaik Untuknya, Dia yang selalu kusebut namanya dalam doa-doaku. Tak pernah sedikitpun ada niat di hatiku untuk menganggu ketenangannya, Kau tahu itu bukan, Tuhan? Kau yang Maha Segalanya, Kau yang Maha Mengerti segala rasa yang hambamu rasakan.
Aku hanya seorang wanita kecil yang bisa hancur kapan saja dalam waktu sekejap. Tapi tak pernah sekalipun aku memilih untuk seperti itu, aku tetap bertahan, menatap ke depan menjalani apa yang ada meski hatiku sudah hancur lebur tak berbentuk. Aku selalu berusaha sebisa yang kumampu untuk tetap baik-baik saja meski telah kehilangan apa yang sudah menjadi bagian dari hidupku selama 4 tahun lamanya. Namun, tak pernah ada yang menyadari, Bahwa yang terlihat baik baik saja tak selalu pada kenyataannya pun sama seperti yang terlihat.