20 DESEMBER 2012

12K 369 28
                                    



"Jadi ini kita ke gema dulu?" Di belakang ruang guru sekolah kamis itu aku latihan bersama Fanny, sahabatku yang tak pernah bosan mencari chord lagu-lagu ciptaanku. Aku rasanya tak rela bila pagi ini harus meninggalkan acara Classcoustic di sekolahku dan datang ke sekolah lain terlebih dahulu untuk mengisi acara pensi di sana.

"Iyaa Mell, kalo siang kan lu pasti di sini sama Visual. Makanya gue minta agak dipagiin yang di sana." Fanny menjawab pertanyaanku.

"Berapa lagu sih?"

"2, tapi kita siapin 2 lagu lagi buat jaga-jaga."

"Yaah Fan, Sony mau perform tau gue gak nonton dong.." Tampangku memelas.

Fanny hanya menengok sesaat ke arahku tanpa menanggapi ucapanku dan segera bergegas mengajakku berangkat ke sekolah tempat dimana aku dan dia akan tampil.

Setibanya kembali di sekolahku, benar saja Sony sudah selesai tampil dan aku tidak melihatnya tapi temanku Ega (laki-laki yang jadi alasan Lulu melabrak ku saat kelas 10 dulu) beberapa kali memotret Sony saat sedang tampil. Setidaknya aku masih bisa melihat ya walau hanya foto.

Hari itu benar-benar ramai dan menurutku acara Classcoustic tahun itu benar-benar sukses. Visual tampil sebagai band akhir penutup. MC kala itu Alhamdika alias Jhono, dia beberapa kali meledekku soal Dante dan Wisnu yang kuputuskan begitu saja. Oh yaa, aku belum menceritakan Dante di sini, nanti akan kuceritakan. Jhono juga membahas tentang Vito sahabatku, laki-laki yang selalu ada yang memperlakukanku seperti wanitanya tapi kenyataannya memang hubungan kami hanya sebatas sahabat tak lebih. Jhono bilang, friendzone. Aku habis diledek olehnya saat teman-temanku sedang check sound. Visual yang berisikan aku sebagai Vocalist, Eca gitaris, Basith bassist, dan Reinhard drummer, tampil dengan baik siang itu, Fanny juga sempat bergabung di lagu ke empat yang kami bawakan. Saat itu aku membawakan lagu ciptaan pertamaku yang berjudul "Bukan Tak Mampu".

Selesai acara, Sony mengirimiku pesan. Dia bilang ingin berbicara denganku secara langsung di depan sekolah. Akhirnya, kami bertemu di depan sekolah waktu itu. Di trotoar depan sekolahku, ada teman-temannya yang sedang menunggu di motornya masing-masing dan ada pula teman-temanku yang saat itu mem-video-kan ku dengan Sony dari balik gerbang sekolah.

"Mau ngomong apa sih Son? Ini dari tadi gak ngomong-ngomong masa. Aku mau nganter gitar dulu ke royal tuh liat Jhono udah nungguin." Hampir setengah jam kami berdiri di depan sekolah dan Sony tetap tak kunjung menjelaskan apa yang sebenarnya ingin dia bicarakan.

"Iya iya aduh gimana ya... Gini aja deh aku ketik di hp ya terus kamu baca" Sony tiba-tiba mengeluarkan handphone-nya.

"Kalo ujung-ujungnya lewat hp hp juga ngapain tadi ngajak ketemu di sini?"

"Iya sih, gimana ya.. Bingung.."

"Aku nganter gitar dulu aja deh ya, nanti ketemu lagi. Tas sama barang-barang aku juga masih di ruang osis kok. Gak enak ditungguin Jhono dari tadi."

"Yaudah deh anterin gitar dulu aja sana"

Tak lama aku langsung meninggalkannya dan berjalan menuju sahabatku, Jhono yang berada di parkiran sekolah.

Setelah mengantarkan gitar, aku langsung bergegas ke ruang osis untuk mengambil tas sekolah dan semua barangku yang ada di sana. Sore itu aku benar-benar kelelahan dan ingin pulang, aku tak memikirkan janji ingin bertemu kembali dengan Sony.

Malaikat Tanpa SayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang