CHAPTER44 - hug

2.8K 414 21
                                    

Percayalah.. namanya hidup gak akan selalu mulus. Kayak wajahnya Miss World.

Saat lo harus mengalah sama namanya waktu. Lo akan sadar bahwa berjuang adalah hukum alam yang wajib lo lakuin.

Semua orang pernah ngalamin titik terendah dalam hidupnya.

Untuk gue.. titik terendah yang hampir ngebuat gue menyerah adalah waktu ngerjain aplikasi android yang sesuai keinginan dosen pembimbing 1.

'kamu harus ada fitur ini ya'

'duh.. apa bagusnya aplikasi kamu dengan google map?'

'kalau begini. Nanti kamu sulit saat sidang.'

'yang lain bisa kok. Kamu coba dulu ya buat.'

'mana demo programnya?'

'saya gak bisa acc bab 5 kamu.'

WOY PAK!!!! BERAPA KALI GUE HARUS NGULANG NGERANCANG USE CASE  APLIKASINYA??

ANJING!

Kalo di ingat. Umpatan caci maki gue ke  dosen itu udah numpuk setinggi himalaya selama 2 semester gue jalanin skripsi.

Kadang tu sedih saat ingat fakta gue ngerjain skripsi dalam waktu 2 semester. Padahal buat laporan skripsi itu mudah.
Bab 1 latar belakang, bab 2 landasan teori, bab 3 metodologi penelitian, bab 4 perancangan aplikasi, bab 5 implementasi, bab 6 penutup.

Yang ribet itu cuma satu.. DOSEN PEMBIMBINGNYA dan segala keinginan dia yang nuntut mahasiswa bimbingannya buat aplikasi yang WOW.

Duh pak.. gue itu udah bisanya main Visual Studio. Bukan Android Studio, dan gue gak terlalu paham dengan Volley untuk parsing json. And why you make it so difficult for me?

Apa karena gue anak mapala?

Duh pak.. lo juga asalnya mapala juga waktu kuliah. Gelang lo itu pak bukti nyata.

"Sayang.  Kok diem mulu sih."
Gue noleh ke chanyeol yang dari tadi nyenggol tangan gue.

Chanyeol ganteng dengan baju toga kebesarannya. Wajahnya bersinar mencetak jelas kebahagiaan dia.

Siapa sih yang gak bahagia saat wisuda?

Walaupun gue 2 semester skripsinya, gue tetap bahagia karena lulus tepat waktu. Mesti target gue dulu 7 semester.

"Coba aku kemaren gak ambil android ya yeol. Gak ubanan kali rambut aku." Kata gue agak menyesal.

Chanyeol ketawa. "Ya ampun sayang. Yang penting kamu lulus juga kan bareng kita." Kata chanyeol.

Iya.. kita. Gue pengen nangis karena gue masih dikasih kesempatan buat ngerayain wisudahan bareng temen otak geser gue selama kuliah. :'(

"Yuraaaaa..."

Gue bales pelukan wendy.

"Lo cantik wen." Puji gue. Wajah wendy berseri-seri. Dia duduk di depan tadi. Setelah acara selesai baru bisa lari sana sini.

Kita bertiga nyari jhonny, yuta, taeyong. Karena NIM kita yang jauh, ngebuat kita duduk ke pisah. Padahal dulu kuliah juga berenam sederetan mulu duduknya.

"Yutaaaa.." gue lari terus loncat ke pelukan yuta.

"Gue jadi juga wisuda serempak kalian. Hikss.." kata gue Serak.

"Yeeee si kampret nangis lo ya.?" Tanya yuta.

Gue ngegeleng di pelukan yuta. "Gue terharu bego!!" Umpat gue.

"Ekhmm!!"

"Oy lakinya marah noh. Turunin buruan." Suruh jhonny.

Gue nyengir ke chanyeol. "Alah biasanya kan juga gitu. We are friends right." Kata gue.

Friendyeol •chanyeol®Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang