Empat

6.3K 780 124
                                    

--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

-4-

"Bagaimana menurutmu tentang ini?" tanya Myungsoo tegas.

Pria itu mengambil sesuatu dari dalam sebuah amplop yang berada di tengah-tengah meja, lalu meletakkan benda itu di tepiannya, ternyata yang pria itu ambil adalah beberapa lembar foto, "lihat baik-baik," tunjuknya. Suzy maju dua langkah dan menunduk―

"Ya tuhan!" ia menutup mulut dengan tangan kanan setelah melihat foto yang teratas, itu adalah foto dirinya, sedang mencium pria yang sekarang berada satu ruangan dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya tuhan!" ia menutup mulut dengan tangan kanan setelah melihat foto yang teratas, itu adalah foto dirinya, sedang mencium pria yang sekarang berada satu ruangan dengannya.

"Masih bilang itu tidak sengaja nona?" pria yang benama lengkap Kim Myungsoo itu maju, mengulurkan tangannya ke depan, menggapai sisi pinggang Suzy, menariknya kuat membuat tubuh wanita itu menabrak dadanya, "katakan padaku, siapa yang menyuruhmu. Berapa bayaran yang kau terima? Hem?" bisiknya dengan nada suara yang menderu-deru, sengaja mengoda.

'Ah, sial! Ini terlalu dekat,' batin Suzy, tidak bisa berkonsentrasi dengan benar karena jarak yang ada diantara keduanya, tangan pria itu melingkar sempurna di pinggangnya dan wajah mereka terlalu dekat. Suzy bahkan tidak bisa bernapas dengan benar.

Myungsoo menyeringai ketika ia merasa tubuh wanita dalam kuasanya ini menegang, "kau risih dengan ini?" lagi dan lagi― pria itu berbisik dengan napas yang menderu berat, Suzy meremang seketika. Tidak ada yang melakukan hal seperti ini padanya sebelumnya. "Bagaimana rasanya? rasanya― disentuh tanpa izin?" Suzy menelan salivanya dengan susah payah, ia mencoba untuk tenang, kemudian dengan sedikit keberanian dia menyentuh dada Myungoo. Terasa keras, itu lah yang ia pikirkan.

Tak mau terbuai, ia berkata, "tolong lepaskan ini dan mari bicara, seseorang bisa saja masuk," ia menolak dada Myungsoo dengan tenaga yang ia punya, tapi nihil, tubuh pria itu tidak bergeser sedikitpun.

"Aku tidak masalah jika ada yang masuk, kita bahkan pernah melakukan hal yang lebih lagi di depan orang ramai. Kau lupa?" Suzy ingin sekali mendengkus kuat, kalau saja ia tidak sadar posisinya yang sekarang di ambang kematian. Pria ini ternyata pendendam juga.

Melihat Suzy yang terus menahan napas, Myungsoo mengalah, ia melepaskan pelukannya pada wanita itu dan berjalan mundur. Mengambil selembar foto kemudian mengangkatnya tinggi, menunjukkannya pada Suzy; tepat di depan wajah wanita itu. Masalah mereka belum selesai.

"Berapa bayaran yang kau terima untuk ini?" Myungsoo kembali menyinggung masalah bayaran, mau tidak mau Suzy mengerutkan keningnya. Tidak ada orang yang membayarnya, lagi pula, siapa juga yang mau di foto dengan kondisi seperti itu? memalukan.

"Aku membayar sangat mahal untuk foto ini. Para wartawan sialan itu memerasku. Apa kau bekerja sama dengan mereka?" pupil mata Suzy membesar, sekarang dia sudah sedikit mengerti kenapa pria itu membahas masalah bayaran; uang.

Because of Kiss [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang