Maaf karena beberapa hari ini ngak bisa update. Mood aku emang agak kurang baik, dan itu membuat aku malas ngetik dan seketika buntu T.T Semoga part ini ngak aneh deh.... Enjoy~
--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.--------------------------------------------------
-14-
Di seberang ruangan berdinding kaca tempat Suzy berada dia melihat Kim Myungsoo keluar dari ruangannya sendiri, pria itu menggunakan jas biru dongker dengan kemeja putih di dalamnya. Rambut pria itu terlihat masih rapi seperti pagi tadi dia datang, Suzy bertanya-tanya, apakah pria itu mempunyai sisir dan kaca di ruangan besarnya tersebut agar terus terlihat rapi sepanjang hari? Dia perlu bertanya nanti kalau dia sudah mulai gila.
Jackson yang duduk di meja seberang Suzy tidak mengangkat kepalanya dari apa yang ia kerjakan bahkan ketika Myungsoo masuk ke ruangan mereka sembari melempar sebuah berkas bermap kuning ke atas pekerjaan Jackson.
"Kau menyisipkan lampiran yang salah. Fokuslah sedikit Jack." Suzy memangku tangan, apakah keduanya akan berdebat kali ini? Wanita itu selalu ingin melihat kedua makhluk absurd itu berdebat tentang pekerjaan dengan serius, mereka biasanya terlihat konyol kalau bersama. Terlihat serius mungkin akan menambah pesona mereka, pikir Suzy aneh.
"Kau mendengarkan ku tidak sih?" teriak Myungsoo ketika dia tidak mendapatkan Jackson merespon perkataannya, pria itu malah tetap fokus pada komputernya. Melanjutkan pekerjaannya yang entah apa. Suzy juga penasaran dengan apa yang pria itu kerjakan, terlihat sangat serius sejak tadi.
"Oy! Cacing tanah! Aku bilang kau menyisipkan lampiran yang salah. Cepat perbaiki." Suzy mengernyitkan keningnya mendengar perkataan Myungsoo. Cacing tanah? Sepertinya dia tidak asing dengan panggilan itu.
"Biarkan aku menyelesaikan hal penting ini dulu Myung, kau berisik sekali. Dasar keturunan angry bird!"
Saat Suzy menahan tawa mendengar kalimat Jackson, Myungsoo malah mendengkus sebal. Dia menggeser posisi, yang awalnya berada di depan Jackson menjadi di samping pria tersebut. Ketika Myungsoo sampai di posisi itu, ia langsung mengernyitkan keningnya dalam melihat apa yang Jackson kerjakan.
Plak!
Kepala kebanggaan Jackson terkena tamparan dari tangan Myungsoo yang entah sejak kapan melayang. "Sialan! Kau mengabaikanku hanya demi game onet ini? Wah! Harga diriku." Myungsoo menepuk dadanya secara dramatis, sedangkan Jackson tidak peduli. Pria itu tetap melanjutkan permainan onetnya yang sangat penting, ini adalah level tertinggi yang pernah dia mainkan.
"Awas saja kau ya! Aku akan masuk ke ruanganmu saat kau tidak ada dan menghapus game sialan itu!" Ujar Myungsoo mengancam. Suzy menggelengkan kepalanya lelah. Dia pikir Jackson sedang serius mengerjakan pekerjaan penting, nyatanya pria itu sibuk main game. Ya tuhan.
Tepat saat Myungsoo akan berlalu pergi, Suzy berdiri dari duduknya dan menghadang jalan. Merentangkan kedua tangannya, melarang Myungsoo melangkah keluar. "Apa lagi ini?" Myungsoo melipat tangan di dada dengan kening yang terangkat sebelah, memandang Suzy dengan tatapan meminta penjelasan. Suzy yang awalnya mengeraskan rahangnya kini tampak lebih santai.
Wanita itu memasang wajah manis. Sangat manis sampai-sampai hampir membuat kaki Myungsoo melemas.
"Mau apa kau?" katanya menahan kegugupan. Suzy maju selangkah dengan tangan di dada, "Jackson bilang kau akan memantau syuting untuk iklan terbaru. Apakah benar?" Myungsoo mengangguk, masih belum bisa menebak apa yang ada dipikiran wanita satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Kiss [END]
Hayran Kurgu[Highest rank] 12/08/17 : #44 dalam Fiksi Penggemar - "Ciuman pertama kami mungkin adalah sebuah kesalahan dan ciuman kedua kami mungkin adalah sebuah ketidaksengajaan, tapi ciuman ketiga kami adalah ungkapan cinta yang tak terbantahkan." - Because...