--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.--------------------------------------------------
-8-
"Memuaskan dia bilang? Huh! Pria itu perlu belajar bahasa Korea lebih dalam lagi."
"Bagaimana bisa dia menggunakan kata itu pada seorang wanita di tengah malam seperti ini? apa dia gila!"
"Aku tidak percaya dia adalah pemimpin sebuah perusahaan besar. Sulit dipercaya!"
Suzy terus mengomel tanpa henti sembari mendorong troli belanjaannya, sesekali wanita itu memasukkan beberapa benda ke dalamnya. Tanpa melihat harga ataupun merek, dia memasukkannya dengan asal. Sudah tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi.
Beberapa menit yang lalu, Myungsoo memaksanya masuk ke dalam mobil. Bukannya mengantar ia pulang, pria itu malah membawanya ke tempat parkir bawah tanah sebuah supermarket. "Masuklah ke dalam sana dan belikan beberapa bahan makanan." Perintah pria itu tidak dapat diganggu gugat.
"Kenapa aku harus melakukannya?" tanya Suzy marah, tidak terima dia diperlakukan seperti ini. Wanita itu bahkan menggunakan bahas informal. Ini sudah lewat dari jam kerja dan mereka tidak sedang berada di kantor.
"Karena kau aku melewatkan makan malamku," dalih Myungsoo membuat Suzy mendengkus, dia lagi-lagi di salahkan.
"Kenapa ini menjadi salahku?" Pertengkaran mereka di dalam mobil yang terparkir di area parkir tersebut sudah seperti perkelahian antar suami-isteri. "bukankah ini adalah salahmu yang menyuruhku mengerjakan semuanya hari ini juga? Seharusnya kita pulang jam tujuh malam, tapi lihat sekarang, jam sepuluh!" Suzy mengacungkan ponsel ke hadapan Myungsoo membuat pria itu mundur ke belakang, takut terpukul oleh benda tersebut.
"Itukan karena kau sudah bebas kerja selama dua hari, coba jelaskan padaku, bagaimana kau bisa mengisi laporan magangmu kalau kau saja tidak bekerja?" perdebatan itu masih berlangsung panas. Suzy terus menyalahkan Myungsoo sedangkan pria itu tidak terima menjadi pihak yang bersalah.
"Memangnya karena siapa aku bisa sampai tidak mengerjakan tugasku selama dua hari?" itukan karena kau! Marah Suzy, kalimat terakhirnya hanya bisa ia ucapkan dalam hati. Wanita itu tidak berani berbuat lebih jauh dengan menuding Myungsoo secara langsung.
"Memangnya karena siapa?" Pria itu melipat tangannya di dada, membuat Suzy berfikir bahwa Myungsoo sangatlah kekanakan kanakan. Mereka berdebat panjang seperti ini hanya karena dia melewatkan makan malamnya, Suzy kesal setengah mati.
"Anda mengurung saya di ruangan anda selama dua hari berturut-turut membuat saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan saya, dan sekarang anda bertanya siapa yang salah? Huh!" Suzy kembali menggunakan bahasa formal pada Myungsoo, menandakan bahwa ia sangat marah. Dia itu adalah anak magang yang di kirim secara resmi oleh universitas negeri ternama Korea, bagaimana bisa Myungsoo seenaknya menyuruh dia membelikan bahan makanan dan memasak seperti ini. Memangnya dia budak? Suzy tidak terima.
Myungsoo melepaskan sabuk pengamannya, pria itu mengunci pintu mobil dari dalam dan memiringkan tubuhnya. Suzy tiba-tiba merasakan aura aneh yang memenuhi mobil Myungsoo, aura aneh yang sebelumnya juga pernah ia rasakan. Aura iblis itu.
"Aku mengurungmu?" Myungsoo melepaskan sabuk pengaman Suzy dengan mudah, "Kau pikir aku tidak memiliki alasan untuk melakukannya?" pria itu meraih tangan Suzy menggunakan tangan kanan, menariknya paksa membuat Suzy mau tidak mau tertarik ke depan. Sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk meraih tengkuk Suzy, menariknya ke depan sejajar dengan wajahnya. Suzy seketika merasa merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Kiss [END]
Fanfiction[Highest rank] 12/08/17 : #44 dalam Fiksi Penggemar - "Ciuman pertama kami mungkin adalah sebuah kesalahan dan ciuman kedua kami mungkin adalah sebuah ketidaksengajaan, tapi ciuman ketiga kami adalah ungkapan cinta yang tak terbantahkan." - Because...