13. Why?

2.2K 354 23
                                    

Budayakan vote dan comment setelah membaca 😊

*BGM : Smiling Flower - Seventeen

Let's Read



Author pov

Liburan telah berakhir dan sekarang saatnya semua orang menjalankan aktivitas seperti biasa kembali.

Seperti hari biasanya, Jihoon mengayuh sepedanya sambil bersenandung pelan menuju sekolah.

-Carat Internasional High School-

Parkiran sekolah masih terlihat lenggang, hanya beberapa mobil mewah yang terpakir termasuk sepeda Jihoon yang ia parkir di paling pojok, Karna pernah sekali Jihoon memarkir sepedanya bersampingan dengan mobil mewah lainnya dan sepulang sekolah ia malah mendapati sepedanya telah tergeletak sembarangan di tempat sampah.  Ironis sekali bukan?

Setelah memastikan sepedanya terparkir aman, awalnya Jihoon berniat langsung masuk ke kelas nya dan mengulang beberapa materi, Jihoon berjalan sambil terus bersenandung tanpa melihat jalan di depannya. Tiba tiba ada sebuah mobil yang sedang melaju ke arahnya. Jaraknya sangat tipis dari posisi Jihoon saat ini . Untung mobil itu dengan cepat menggeremnya.

Jihoon shock. Seketika ia langsung jatuh terduduk dan memejamkan matanya.

Tubuhnya bergetar hebat. Otaknya seperti memutar bayangan film hitam putih yang tidak jelas.

"Jihoonie. Jangan di cana"

"Ayo belmain oppa"

"Jangan ke cana Ji, di cana banyak cekali mobil. Nanti mommy malah"

"Ayo ke cana op-

Brakkk

"Jihoonieeee!".

Pemilik mobil tersebut yang ternyata adalah Soonyoung langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri Jihoon.

"Astaga Jihoon... Ji-ah gwaenchana?" panggil Soonyoung. Jihoon tak menjawabnya, tubuhnya masih bergetar hebat dan mengeluarkan keringat dingin.

"Ji... Berdiri lah dulu. Mianhaeyo"

"A-Aku tak bisa berdiri. Kaki ku lemas sekali. H-Hueee... O-Oppa... Jun Oppa... Hiks hiks" Jihoon yang awalnya hanya bergumam pelan langsung terisak dan menangis.  Ia benar benar shock sepertinya

Soonyoung pun semakin merasa bersalah, Tetapi saat melihat Jihoon yang menangis dengan mengucapkan nama itu, Pikirannya kembali teringat dengan kejadian kemarin saat Jun memberi Jihoon sapu tangan.
Rasa sebal dan kecewa nya langsung naik kepermukaan.
Seketika ia merubah raut wajahnya

"Ish... Kau itu ceroboh sekali sih! Mengapa kau berjalan tak pakai mata, eoh? Kau memang mau sengaja di tabrak mobil ya?", tatapan Soonyoung menjadi datar dan tajam. Rasa bersalah dan perhatian nya entah menghilang kemana berganti dengan sosok Soonyoung yang bermulut kasar dan menyebalkan.

Jihoon terdiam dan menatap Soonyoung tak percaya.

"Cepatlah berdiri sebelum kau benar benar di tabrak. Kau tahu kan kau itu hanya siswi beasiswa dan anak-anak yang lain pasti tak suka kau di sini" setelah mengucapkan itu Soonyoung langsung melangkahkan kakinya gusar meninggalkan Jihoon yang hanya terdiam dan terpaku dengan ucapan Soonyoung.

Jihoon pov

Ada apa dengan Soonyoung oppa? Kenapa dia kembali berbicara seperti  itu. Apakah aku melakukan kesalahan lagi dengannya? Bukankah ia yang pertama kali menyuruh ku melupakan kata kasarnya dan berteman dengannya? Apakah ia hanya berpura pura baik denganku?

Jihoon pov end

Soonyoung pov

Aish bodoh kau Soonyoung! Kenapa kau berbicara seperti itu pada Jihoon?
Tapi... Tidak tidak!
Kau sudah benar Soonyoung!
Ayo kembali seperti sosok mu yang dulu.
Ingat Jihoon itu yang selalu mengacaukan pikiranmu. Dia hanya tak pantas dekat dengamu.

Soonyoung pov end
..

Setelah kejadian itu, Jihoon hanya diam di kelasnya. Tak fokus mengerjakan tugas dan tak mengindahkan penjelasan guru di depan kelas.

Tak sekali dua kali Seungkwan bertanya ada apa dengan Jihoon. Tapi Jihoon tetap mengatakan "Gwaenchana, aku baik baik saja". Nada bicara dan ekspresi nya sama. Datar.

Seungkwan sangat mengenal Jihoon. teman kecilnya itu selalu menyimpan masalahnya sendiri. tentu saja ia tak semudah itu percaya dengan jawaban Jihoon. Di tambah dengan kecurigaanya melihat kelakuan Soonyoung terhadap Jihoon saat mereka berada di kantin.

Flashback on

-di kantin-

Tak seperti biasanya, kali ini di meja pojok kantin hanya berisi 7 orang. Kenapa? Karna Jihoon menolak untuk ikut makan siang bersama di meja mereka dan bersikeras duduk sendiri di meja lainnya.

Seungkwan sedih dan bingung melihat temannya terus murung dari pagi. Ia menjadi bad mood, dan hal itu berimbas kepada kekasihnya yang harus terus bersabar karena Seungkwan selalu mempermasalahkan setiap kesalahan kecil yang di buatnya. Sungguh menyedihkan.

Suasana makan kali ini benar benar canggung dan suram. Tak ada yang berani membuka suara. Mereka sudah cukup paham saat Soonyoung datang dengan mood yang tidak bagus tadi pagi. "Sebaiknya hindari Soonyoung yang sedang badmood sebelum kau menjadi korbannya" itulah pemikiran mereka

Dan saat tadi mereka bertanya kenapa Jihoon tidak duduk bersama mereka kepada Seungkwan, Soonyoung langsung meletakkan sumpitnya kasar dan mengatakan, "dia memang tak pantas duduk dengan kita. Dia hanya anak beasiswa" bahkan Soonyoung mengucapkan itu dengan sengaja ke arah Jihoon yang hanya berjarak beberapa meja dari mereka, tubuh Jihoon terlihat kaku sejenak sebelum Ia menatap Soonyoung sendu. Tatapan penuh dengan kekecewaan. Jihoon pun segera berlari keluar dari kantin.

Mereka tentu saja terkejut dengan perkataan Soonyoung, terutama Seungkwan. Ia tak terima temannya di katakan seperti itu!.

"Soon ah!" pekik Jeonghan. Mereka bisa melihat mata Jihoon yang terlihat memerah dan berembun tadi.

"Oppa! Kau benar benar keterlaluan!" Seungkwan yang hendak mengejar Jihoon segera di tahan oleh Vernon.

"Tenangkan diri mu chagi... Jihoon mungkin sedang ada masalah saat ini. Sebaiknya biarkan dia sendiri dulu. Jangan memaksanya untuk bercerita" bujuk halus Vernon. Salah salah malah ia kembali di omeli.

"Tapi-"

"Sttt... Duduk lagi ya" potong Vernon sambil mengelus punggung Seungkwan.

Dan mulai saat itulah suasana meja mereka menjadi suram seperti ini, Soonyoung dan Seungkwan sama sama seperti sedang mengibarkan bendera perang.

Hah sungguh memusingkan.

Flashback off

Jihoon pov

Aku terus melajukan kaki ku menuju atap sekolah. Tak mengindahkan bel masuk berbunyi dan yang pastinya aku akan tertinggal pelajaran kali ini. Aku benar benar tak peduli.

Aku berusaha menahan tangisku saat ini. Sebenarnya ada apa dengan Soonyoung oppa?
Apakah aku melakukan kesalahan dengannya?
Kumohon jangan memberi ku harapan untuk mendapat sedikit rasa sayang dan di terima kalau akhirnya kau hanya akan menjatuhkan ku seperti ini Oppa.
Aku mohon... Aku benar benar tak sekuat dan setegar yang kalian lihat.

Jihoon pov end

-tbc-

Dan author merasa gereget sendiri nulis sikap Soonyoung yang kembali kek gini.. (#pelukwoozi #dideathglarehoshi)

Dan bgm nya bener bener jjang👍author dapet feel nya setelah denger ni lagu.

Di sini Soonyoung kembali kasar karna dia masih bingung sama perasaanya. 
Di satu sisi dia menyangkal suka sama Jihoon,
tapi di satu sisi dia memang merasa suka sama jihoon tapi  ngelihat Jihoon yang lebih milih Jun (*waktu kejadian di cafe )
dia jadi ragu lagi dan ngerasa kalau perasaan dia itu mungkin cuman karna mereka tiba tiba deket dan nyaman
Jadi dia ngerasa lebih baek balek ke sikap awalnya daripada ternyata itu cuman harapan kosong. Yah begitulah sekiranya😩

Dan buat masa lalu nya Ji bakal author jelasin pelan pelan ya. Selouu~

Oh ya!  Jangan lupa
👇👇👇👇👇👇👇
REVIEW, FOLLOW, VOTE & COMMENT JUSEYO
Gamsahamnida❤
(SILENT READER❌🚫)

(Ene) My ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang