4.2K 428 163
                                    

🎵 Yuugure No Tori (Shingeki no Kyojin S2 Ending). The song is creepy enough to be played while reading this chapter.

________________

"Jauhi Oon."

Satu pernyataan lugas memerintah. Kongpob menatap gadis di hadapannya dengan pandangan meremehkan. Dalam hati kecemasan datang menghampiri,  tapi gadis manis itu memilih tetap berada di tempatnya, berdiri berusaha tak gentar dari intimidasi lelaki di hadapannya.

"Tidak,"

Jawaban tegas namun masih bernada lembut itu membuat Kongpob geram. "Kau hanya pengganggu!" balasnya lagi dengan membentak.

Gadis itu diam barang sejenak, memerhatikan Kongpob lekat. Ia sudah tau semuanya, bahkan tanpa harus ada cerita dari calon suaminya pun. Lelaki yang tengah memprovokasinya ini adalah sahabat Arthit,  ia adalah si 'anak penyihir' yang tak pernah lepas dari gunjingan para penduduk desa. Tentu saja ia mengingat jelas bagaimana perlakuan tak adil yang diterima lelaki itu ketika ia masih sangat belia, gadis itu selalu merasa kasihan terhadapnya, tapi ia bisa apa? Sebagai anak perempuan yatim yang hanya tinggal bersama sang ibu yang sudah sakit-sakitan, mereka bahkan bisa menetap di sebuah rumah kecil karena kebaikan sang  kepala desa.

Layaknya kurir pengantar, ia yang juga masih belia ditugasi mengirimkan kebutuhan pokok yang mungkin diperlukan Kongpob di tempat ia di asingkan, layaknya pengintai, ia ditugasi untuk mengawasi apa-apa saja yang Kongpob lakukan. Apakah ia cukup makan? Apakah para penduduk sudah berbuat di luar batas untuk menyakitinya? Gadis itulah yang melaporkan semuanya. Itu adalah salah satu cara untuk menunjukan rasa terima kasih si gadis atas hutang budi dan kebaikan sang kepala desa kepada keluarganya sekaligus menolong Kongpob, sesuatu yang tak pernah bisa ia lakukan sebelumnya.

Sampai ia bertemu dengan Arthit. Sama seperti ayahnya, Arthit adalah sosok pemberani dengan sifat dermawannya. Arthitlah yang menolong Kongpob dari perilaku tak pantas penduduk desa, Arthitlah yang menariknya keluar dari kesengsaraan berkepanjangan, Arthit yang selalu bisa membuat Kongpob tersenyum hingga lelaki itu bahkan jatuh hati kepadannya. Dan sayangnya, tidak hanya Kongpob yang merasakan itu semua, si gadis yang selalu menjadi pengamat pun jatuh pada pesona sosok anak kepala desa.

Gadis itu tak pernah berharap lebih, bahkan saat Arthit memberikan perhatiannya pada dirinya yang ditinggal mati sang Ibu, gadis itu hanya bisa menekan perasaannya kuat-kuat, membentengi dirinya agar ia tak lepas akal, memperingati diri agar sadar dimana posisinya berada, meyakini diri bahwa bukan hanya dia yang mendapat kebaikan Arthit (Disaat itulah ia memikirkan Kongpob).

Namun, ternyata takdir memiliki ceritanya sendiri. Sesuatu yang pernah ia bayangkan tapi tak pernah ia harap tinggi untuk terjadi. Arthit ternyata juga menyukainya. Masih dengan sangat jelas ia mengingatnya, wajah Arthit yang merona saat menyatakan perasaannya, dan gadis itu membalasnya dengan tangisan. Arthit segera panik, ia sepertinya tak mengerti kalau gadis itu menangis karena terlampau bahagia.

Selama beberapa bulan mereka bersama, tak ada yang tau hubungan mereka. Arthit ingin merahasiakannya, lelaki itu punya alasannya sendiri. Gadis itu tak mengerti pada awalnya tapi ia tak ambil peduli. Asal Arthit bersama dengannya, itu sudah lebih dari cukup.

Desas-desus antara Arthit dan Kongpob menyebar. Gadis itu tau, bahkan jauh sebelum ia dan Arthit bersama. Arthit selalu menjelaskan padanya, bagaimana hubungannya dengan Kongpob kalau mereka hanya dekat layaknya sahabat atau saudara tidak lebih. Berkali-kali gadis itu memahaminya, mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Ia tau bagimana Kongpob memandang Arthit, pemuda itu selalu menatapnya  penuh cinta. Gadis itu tau bagaimana Kongpob memperlakukan Arthit, pemuda itu selalu mencurahan perhatian padanya. Gadis itu tak keberatan, karena Arthit memang pemuda yang pantas mendapatkan kasih sayang dari siapapun. Bahkan kalau memang suatu saat Arthit akan berpaling darinya dan memilih bersama Kongpob, gadis itu berniat melepasnya dengan besar hati.

The AutopsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang