Liu : Ketemu Ortu.

3.1K 384 1
                                    

Di minggu itu Kai bener bener ngajak gue nemuin orang tua gue.

Dan kita udah di depan rumah gue sekarang.

Line
10.54

Kyra Wu :
Koh, aku depan rumah.

Kris Wu :
Hah? Ngapain?

Kyra Wu :
Bawa calon adik ipar lo.

Dan setelah gue ngechat gitu, abang gue langsung bukain pintu utama untuk kami masuk.

"Dek, ini calon kamu?" tanya koh Kris ngga yakin.

"Iya koh, namanya Kai."

"Wah, tripel K nih!" kata koh Kris.

"Apasih koh," kata gue sambil mukul bahunya pelan.

"Bro, jagain adek gue ya." kata koh Kris sambil meluk Kai.

"Ayok kalian masuk, duduk dulu," kata mamah.

Kita pun masuk dan minta restu sama mama papa. Mereka pun setuju. Ga beda sama mama papa nya Kai, mereka juga mau kami nikah secepatnya.

Gue pun pulang ke apartemen dianter Kai. Entah kenapa rasanya beda dari hari hari sebelumnya. Gue lebih deg deg an semobil sama dia.

"Kai," panggil gue.

"Hm?"

"Kita ngga bisa nikah tahun ini," kata gue yang membuat dia menepikan mobilnya.

"Kenapa?" tanya dia.

"Gue.. Gue mau lanjut kuliah di China.. Empat tahun," kata gue.

Setelah itu gue bisa liat dia mengacak rambutnya frustrasi.

"Kamu kenapa ngga bilang dari awal?"

"Aku mau bilang dari kemarin. Tapi kamu ngga pernah denger."

"Mama papa kamu udah tau kamu mau ke China?" tanya dia yang gue jawab dengan gelengan.

"Kenapa kamu ngga bilang mereka?"

"Mereka ga akan ngizinin Kai,"

"Apa perlu aku yang bilang?" tanya dia.

"Enggak. Gausah. Nanti aku bakal bilang kalau udah waktunya,"

"Kamu berangkat kapan?" tanya dia.

"Sebulan setelah aku wisuda." jawab gue.

"Yaudah, gapapa, aku tunggu." kata dia yang bikin hati gue tenang.

"Kamu gapapa beneran?" tanya gue memastikan.

"Enggak, Ra. Kamu harus junjung tinggi impian kamu untuk berpendidikan tinggi. Aku ga keberatan sama sekali, justru aku dukung." kata dia.

Air mata gue menetes. Entah kenapa berat ninggalin dia disaat kita sama sama udah menjalin cinta. Rasanya berat LDR sama dia.

"Aku akan nunggu kamu siap, kapanpun itu." kata dia sambil meluk gue.

"Thanks," kata gue.

.

.

Sebulan menjelang wisuda semuanya berjalan lancar. Komunikasi antar Kai dengan keluarga gue pun lancar. Begitu juga gue dengan keluarganya.

Koh Kris makin deket sama Kai dari hari ke hari. Mereka bahkan saling berbagi suka duka. Kris jadi tempat curhat buat Kai, dan begitupun sebaliknya.

"Yah, lo cepet banget sih wisuda nya! Kenapa ngga nungguin kita kita?" tanya Baekhyun di ujung telepon sana.

"Tau ih Kyra mah, lo tega ninggalin kitaaa?" kata Sehun disebelah Kai.

"Bukan gitu gais, bukan gue mau ninggalin kalian, tapi gue mau masuk kuliah di China, makanya nguber waktu disini.." jelas gue.

"Sorry banget ya, gue terpaksa jauh dari kalian. Tapi nanti kita bisa video call tiap malem kok, gw janji!" kata gue sambil mengancungkan jari kelingking.

"Bener ya ra? Kita video call tiap malem pokoknya!" kata Baekhyun.

"...hiks.."

"Eh? Ra? Kok nangis?"

"Gue...jujur..gue berat banget ninggalin kalian."

"Jangan gitu Ra, kita gapapa kok. Lo mau berpendidikan tinggi kan? Kita dukung lo sepenuhnya Ra. Udah udah jangan nangiss" kata Sehun yang di iyakan oleh Baekhyun.

"Oh ya Ra, cewe gue mana?" tanya Sehun.

"Ada.. Ada diatas kok, mau gue panggilin?" tanya gue dengan suara agak serak.

"iya panggilin dong," kata Sehun

"Vivii! Nih cowo lo!" teriak gue ke lantai atas.

"Iyaaa sabar gue turun nih."

"Haiii cabekhyun!! Hai bayii!!" teriak Vivi begitu dia sampe di sofa gue.

"Cabe hah? Buktinya bini gue udah isi!" kata Baekhyun tidak terima.

"Gue bukan bayi! Gaada bayi yang pacaran sama anak gadis!" kata Sehun.

"Mana ada orang dewasa yang tiap kali jajan bubble tea sama susu kemasan? Wleee" ledek Vivi

"Eh istri lo udah berapa bulan? Dan lama gak keliatan," tanya gue.

"Tujuh bulan. Anaknya kembar. Jadi dia udah susah gerak, kata nyokap kuliahnya izin dulu aja." jelas Baekhyun.

"Ooooo,"

"Tujuh bulan berarti lahiran dua bulan lagi dong?" tanya gue yang di angguki oleh Baekhyun.

"Sori banget, gue ga bisa kalo dua bulan lagi. Itu keberangkatan gue," jelas gue dengan nada sedih.

"Gapapa kok, kita ngerti," kata Baekhyun.

"Eh baek, udah dulu ya, gue banyak kerjaan nih"

"Jangan dimatiin dulu, sehun mau ngomong sama cewenya hahahaha" kata Baekhyun.

"Nih vi, pacar lo mau ngomong." kata gue sambil ngasih hp ke vivi.

Gue pun ke wastafel buat cuci tangan dan mulai masak.

Sumpah, berat banget ninggalin mereka yang berarti di hidup gue..

[COMPLETED] Bad Boy and Me 🔹 Kim Jong In (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang