Saat ini sudah menunjukan pukul 4 sore, setelah aku menyelesaikan kewajibanku sebagai seorang muslim aku langsung dibawa untuk berhias oleh para wanita penata rias.
"Mba aku mau nya tipis aja ya, jangan terlalu tebal make up nya"
"Nona without make up, you still look very beautiful" ucap penata rias itu sambil mengerlingkan matanya. Aku terkekeh mendengarnya.
"Thank you"ucap ku. Setelah itu mereka membawaku untuk keruang make up. Biarlah aku serahkan semuanya pada mereka saja.
▪▪▪
"Selesai nonaa cantik" ucap perias itu
Aku membalikan tubuhku menghadap kaca dann
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masya Allah apa ini benar aku? Aku ngga yakin ini aku. Astaghfirullah
"Subhanallah nona, dirimu bagai malaikat dalam wujud asli" ucap penata rias tersebut
"Tuan muda pantas mendapatkan nonaa" ucap salah satu yang merias wajah ku
"Syukron" ucap ku bingung harus menjawab apa
'Tok tok'
"Nah pangeran sudah menjemput tuan putri" ucap perias itu dan aku terkekeh
"Baiklah, terimakasih untuk semuanyaa" kata ku
"Okay, sama samaa tuan putri" aku terkekeh lagi mendengar sebutan itu
"Honey"ucap ka Luc yang entah kapan sudah didepan mataku
"Ah ya, ka"ka Luc secara tiba tiba menggenggam tangan ku. Dan salah satu perias menyahut
"Tuann, kau beruntung sekali. Wanitamu berparas seperti bidadari" kata prias itu dan dibalas oleh ka Luc dengan senyuman nya
▪¤▪
Sudah 1 jam lebih ini banyak sekali tamu undangan. Kaki ku capek sekali rasanya ingin duduk dan meluruskan semua kaki ini.
"Honey, are you okay?"kata ka Luc peka dengan kegelisahan ku
"Yes, im okay"
"Duduklah" ujarnya
"Tapi ini masih ramai ka tamu nya" masa iya aku duduk sedangkan ka Luc yang menyalami semua tamu ini
"Aku bilang duduk hon" ucap ka Luc dengan nada dinginnya. Jadilah aku menuruti kemauannya
"Sorry" cicit ku dan dia menengok ke arahku
"Yes, no problem honey" jawabnya
15 menit sudah aku duduk dan tamu mulai berkurang aku berdiri dan menyalami tamu undangan sampai tak tersisa
"Alhamdulillah" ucapku dan ka Lucas.
"Honey apa kamu lapar?" Tanya nya. Dan aku mengangguk
"Akan aku ambilkan" ujar nya dan benar saja ka Luc mengambilkan 1 piring dengan nasi yang lumayan banyak.
"Ini aku mau kamu suapi aku. Karna sendok nya hanya 1" kata nya tanpa ada penolakan
"Hmm dasar manja" ucapku asal dan tiba tiba tanpa ba bi bu dia mengecup pipiku sekilas. Aku kaget dengan perlakuannya
"Piwiiittt" sorak para tamu undangan
"Be patient broo hahahahaha" ucap yang kutau itu teman nya ka Lucas yang bernama Toy.
"Callmm bro" ucap salah satu teman collega nya lagi
"Kaa maluu" cicitku
"Hahahahaahhaah" apa apaan ini ka Lucas malah tertawa
▪¤▪
Saat telah selesai. Kami semua para keluarga bermalam di hotel dinata ini. Aku dan ka Lucas mengunjungi kamar hotel kami berdua (khusus untuk penganten VVIP)
'Ceklek' ka Lucas mengunci pintu kamar ini dan aku gugup bukan main. Aku lari saja menuju kamar mandi karna jujur aku sudah gerah dengan baju ini. Saat di kamar mandi aku ngga bisa membuka resleting gaun ini sungguh tangan tangan ini tidak sampai untuk menurunkan resletingnya. Finalku pun meminta bantuan dari ka Lucas. Aku keluar dari kamar mandi dan melihat ka Lucas sedang memainkan ipad nya.
"Ka,, help me" ucap ku dan ka Lucas hanya menaikan satu alisnya
"Tolong turunkan resleting ini ka" ucapku dan ka Lucas tersenyum menghampiriku dan berdiri dibelakangku.
"Kaa? Sudah?" Ucapku dan ka Lucas secara tiba tiba mengecup pipiku
"Sudah" aku masih kaget nerima saat dia mengecup ku.
"Apa perlu ku temani?" Aku menyadari kode yang dia berikan. Dan aku langsung berlari.
"Hahahahaha" tawa ka Lucas masih terdengar olehku
Saat aku selesai mandi aku pun langsung mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat isya.
"Apa kamu sudah wudhu hon? Tunggu aku. Aku mandi dulu" ujarnya belum ku jawab dan ka Lucas langsung ke dalam kamar mandi.
Ka Lucas keluar kamar mandi dengan sudah menggunakan baju koko dan tersenyum ke arah ku. Sholat pun dilaksanakan dengan aku yang menjadi makmum nya ka Lucas.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam pada rakaat terakhir. Aku menyalami tangan ka Lucas lalu ka Lucas mencium keningku dan mendo'akan di atas ubun ubun ku yang hanya ku Aamiini dari dalam hati.
"Istriku" ucap ka Lucas dengan nada berbeda yang kurasa sangat lembut
"Iya"
"Bisakah aku mengambil hak ku malam ini?" Tanyanya dengan sangat lembut
" " aku diam tak bisa menjawab
"Jika engkau belum siap aku tak masalah" jawabnya lagi. Aku ngga mau jika para malaikat melaknat aku karena menolak suami yang sudah seharusnya aku layani. Dan pada saat ka Lucas ingin berdiri
"Tunggu ka" ucap ku
"Yaa?" Tanya nya. Aku memejamkan mata dengan membaca basmallah dalam hati lalu aku mendongkakan wajahku dan berkata
"In sha Allah aku siap" ka Lucas tersenyum lembut ke arah ku
"Aku tidak ingin jika ini terpaksa bagi mu" ujarnya masih dengan lembut. Dan aku menggelengkan kepala ku
"Aku tidak keberatan. Memang inilah kewajibanku" ucapku lalu tersenyum ke arahnya.
Ka Lucas tersenyum lembut ke arahku lalu dengan perlahan ka Lucas membuka mukena yang ku pakai dan ka Lucas mendekatkan wajahnya ke wajahku dengan perlahan dan sampai saat ini hidungku dan hidungnya menempel. Ka Lucas memiringkan wajahnya lalu perlahan tapi pasti bibir ku dan bibirnya bersatu. Aku memejamkan mata ku karna grogi dan jadilah pada malam itu aku telah sah lahir dan batin menjadi istrinya.
Assalamu'alaikum para readers. Hehehe maaf yaa aku udah gantungin kalian. Aku disibukin sama kelas 12 hehehe oh iyaa ceritanya banyak yang aku edit edit wkwkwk agar lebih jelas monggo bacaa kembali ceritanya dari awal. Wassalamu'alaikum.