9

6.1K 208 8
                                    

'Allahu Akbar Allahu Akbar'
Adzan subuh seperti alarm otomatis yang membanguniku agar bisa menghadap pada illahi. Kulihat ke arah samping dan terlihat ka Lucas yang masih pulas oleh tidurnya. Aku menarik selimut agar menutupi tubuhku untuk menuju kamar mandi. Dan pada saat aku ingin berdiri menuju kamar mandi, rasanya kaki ini ngga bisa bergerak. Aku meringis saat aku ingin berusaha berdiri, dan pada saat aku ingin berjalan perlahan menahan sakit aku di kagetkan oleh tubuhku yang secara tiba tiba melayang. Tanpa kusadari ka Lucas menggendong ku ala bridal style dan menaruh badanku di bathup lalu menyalakan air hangat untuk mandi ku.

"Terimakasih" ucapku

"Maaf, karna aku kau tak bisa berjalan untuk saat ini. Apa perlu aku bantu untuk memandikan mu juga?" Ujarnya dan aku memukul dada bidang nya

"Kaaa keluar dong aku nggabisa mandi nihh" kataku masih dengan menutupi badan ku menggunakan selimut

"Hahahahaha aku kan udah liat semuanya honey" tawanya yang ku pastikan pipiku memanas. Secara tiba tiba ka Lucas mencium bibirku singkat dan berlalu dari kamar mandi.

"Ka Lucaaaaasss" teriaku karna kaget dengan apa yang dilakukanya

"Hahahahahaha" tawanya dari luar dan kudengar dia sudah menutup pintu kamar mandi ini.

Aku tersenyum geli mengingat kejadian semalam. Astaghfirullah. Lalu aku menumpahkan cairan aroma lavender ke dalam bathup ku. Selama 15 menit aku menormalkan otot otot badan ku didalam bathup. Lalu aku berdiri dan membilasnya dengan menggunakan shower lalu menumpahkan shampo aroma coklat ke rambutku. Dan selama 5 menit aku selesai langsung memakai baju yang memang telah aku siapkan tadi malam. Agar aku bisa memakai baju langsung dari kamar mandi. Begitupun juga dengan ka Lucas. Setelah itu aku mengambil air wudhu untuk sholat subuh.

Saat aku keluar dari kamar mandi dan melihat ka Lucas yang ingin mandi juga.

"Hehehe maaf lama nunggu ya ka?" Tanyaku.

"Ngga ah, ga terlalu lama. Apa masih sakit? " jawabnya tanpa tersirat kebohongan

"Hmm hanya nyeri sedikit. Tadi aku di dalam bathup sekalian normalin otot otot ku hehehe maaf ya kaa"kata ku

"Ssttt ngga apa apa. Ngga lama ko hon. Aku mandi dulu ya sayang, kamu tunggu aku kita berjamaah" katanya yang lalu kuangguki dan dibalas dengan mengacak rambutku.

15 menit aku menunggu ka Lucas. Langsung dilanjutkan shalat berjamaah subuh hingga ka Lucas berdo'a selesai shalat yang ku Aamiini. Setelah itu aku menyalimi tangan ka Lucas lalu ka Luc mencium keningku dalam aku terenyuh atas perlakuannya.

"Hon, mau ikut nge gym?" Tanya ka Luc. Dan aku masih menimang nimang atas ajakannya. Jika saja kaki ku sudah ngga nyeri lagi, ini masih terasa nyeri nya.

"Hehehe" semoga tawaku bisa dimengerti olehnya.

"Kenapa sayang? Kau semakin imut istriku" mungkin ini bisa dibilang sebagai pernyataan hahaha

"Aaah kenapa kaka ngga peka sii"geram ku

"Hahahahaha iyaa sayang, aku mengerti kok. Yasudah aku mau ke lantai 15 dulu ya" ujarnya yang ku angguki. Dan dia tersenyum sambil mengacak rambutku. Ooala jadi hotel ini tempat gym nya di lantai paling atas hotel ini ya.

"Assalamu'alaikum sayang" pamitnya sambil mencium keningku dan aku menyalimi tangannya.

"Wa'alaikumsallam"

Hmm dari pada badmood dikamar, lebih baik aku masak aja deh hehehe untung saja hotel yang kutempati saat ini mempunyai fasilitas yang sangat lengkap.

Aku menuju pantry dan melihat ke arah kulkas nya. Alhamdulillah lengkap sekali bahan baku di kulkas ini. Jadilah aku ingin memasak daging fillet dengan bumbu teriaki, lalu dengan sayur tumis capcay, ditambah dengan rollade telor dengan saus diatasnya. Lama aku berkutat tiba tiba aku dikagetkan oleh tangan besar yang melingkar di perutku. Aku langsung mengambil ancang ancang, kuinjak kakinya sampai dia meringis. Dan aku bisa melihat siapa yang berani beraninya memeluku. Saat menoleh, aku di kagetkan oleh ka Lucas yang meringis kesakitan.

"Ppffttt hahahahahahahahaha" tawa ku tak bisa tertahankan melihat wajahnya seperti menahan sakit hahahaha

"Honeeyy, kenapa kau galak sekali" keluhnya

"Hahahaha lagian kaka ngagetin aku. Ku kira siapa tadi." Jelasku

"Aku dari tadi udah ucapin salam beberapa kali gaada jawaban" adu nya hahahaha

"Hahahaha okay okay im sorry kapten" ucap ku dengan mengangkat tangan seperti orang yang sedang hormat.

"Hahahaaha okay okaay no problem" katanya sambil mengacak rambutku

"Masak apa hon? Kalau masih sakit gausah masak hon. Bisa memesan nya dengan memencet bell itu." Ujarnya dengan menunjuk bel yang di sebelah pintu masuk.

"Aku sengaja masak abisnya aku bosan hehehe" jawab ku sambil terkekeh ka Luc pun ikut terkekeh.

"Eittss kaaa, bentar lagi matang masakannya" kataku karna terlalu asik lalu ku alihkan pada masakan ku, dan benar saja masakan nya sudah matang.  Buru buru ku angkat kemudian ku hidangkan.

"Hmmm sayang, aroma masakan mu sangatlah harum" kata ka Lucas yang masih setia berada di belakangku

"Hehehehe kaa, mandi ganti baju dulu gih nanti aku siapin" kataku dan ka Lucas langsung menuruti nya

"Siap nyonya Dinata" aku terkekeh mendengarnya

Sambil menunggu ka Lucas yang berganti pakaian aku menyiapkan makanan ka Lucas. Tak berapa lama datanglah ka Lucas dengan wajah segarnya kemudian menduduki kursi meja makan tersebut. Ka Lucas memimpin do'a makan di ikuti oleh aku yang setia menemani nya.

"Honey?" Tanya nya di sela sela makanannya

"Yess kapten" kataku dan dia jawab dengan kekehan

"Ini enak sekali. Seperti masakan Restaurant" ucapnya yang menurutku lebih ke arah pujiankah?

"Iyaa itu masakan restaurant" kataku. Dan ka Lucas hanya menautkan alisnya bingung

"Itu kan masakan chef ternama"kataku lagi dan ka Lucas semakin bingun hahahaha

"Maksud mu ini bukanlah murni masakan mu?" Ujarnya lagi

"Hahahaha ga bilang kan kalo ini dapat mesan ?" Jawab ku dan kuyakini wajahnya makin bingung oleh jawabanku.

"Lalu? Ini masakan siapa?" Katanya lagi dan disitu aku tertawa tak terhenti karna melihat wajah bingungnya yang terlihat aneh hahahaha

"Hahahahaha itu masakan chef mody ka" kataku lagi dan aku melihat wajahnya kini berubah seperti lega mungkin? Hahahahaha

"Hmmm begitu ya, tunggu balasan ku honey" ucapnya dengan menyeringai ke arahku. Woaaa bahaayaaaa. Akhirnya aku diam dan mulai menghabisi makanan ini, lalu aku akan memikirkan cara agar aku bisa mengalihkan tentang balasan nya itu.

▪¤▪

Setelah mencuci piring, aku menuju kamar dan kurasa ada yang mengikutiku dari belakang ? Yuppp ternyata ka Lucas yang mengikutiku.

'Ceklek' aku mendengar pintu terkunci. Woaaaa gawat nihh.

"Honey, aku mau menanyakan sesuatu. Kemarilah." Ucapnya sambil menepuk kasur agar aku duduk disebelahnya. Dan aku menurutinya

"Sayang, aku mau kau pilih. Kita lusa akan pindah ke Inggris. Aku mau kau pilih Dubai apa Inggris?" Tanya nya

"Kalau aku sih ikut aja kemana kaka tinggal. Karna itu sudah kewajibanku" ucapku dengan tersenyum

"Subhanallah, beruntungnya aku memiliki kamu honey" ujarnya sambil menggenggam jari jariku. Aku tersenyum menjawabnya. Aku juga sangat bersyukur kepada Allah ka. Perlahan tapi pasti, ka Lucas mendekatkan bibirnya dengan bibirku. Dan kejadian semalam pun kini terulang kembali.

Disela sela aktivitas kami ka Lucas bertanya pada ku
"Honey, kau menginginkan berapa anak?" Tanya nya dengan suara seraknya

"Sedikasih nya Allah ka" cicitku suaraku kini tak terkendali.

Assalamu'alaikum readers. Hehehe aku update lagi nih, semoga kalian suka ya. Okay Wassalamu'alaikum.

BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang