7. Kebetulan (?)

1.6K 245 59
                                    

Gadis bernama Ochita itu merebahkan punggungnya di atas pasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis bernama Ochita itu merebahkan punggungnya di atas pasir. Wajah cantiknya terlihat lelah. Ochita melirik sekilas ke arah sepupunya, Ben, yang masih setia berjongkok di samping Jessica, yang sudah dianggapnya seperti saudaranya sendiri.

"Sayaang.." panggil suara khas yang membuat Ochita bangkit dari rebahannya dan menoleh ke sumber suara.

Joe, tunangannya itu berjalan menghampiri gadis bersurai jagung kesayangannya. Begitu sampai, Joe menyentil hidung Ochita.

"Kau ini.. kucari kemana-mana ternyata sudah di pantai. Kenapa tak bilang padaku, Ochita Klaire? Hmm..," ujar Joe sambil beralih dari menyentil ke mencubit batang hidung tunangannya.

"Sayaaang, sakiit," keluh Ochita sambil memukul-mukul tangan Joe agar dia melepas cubitannya.

"Lagipula, kau kan bisa menelponku Mr. Klaire. Memangnya kau tak punya ponsel? Lalu apa itu Ochita Klaire? Jangan seenaknya mengganti namaku, Mr. Klaire," tambah Ochita kesal.

Joe mengangkat sebelah tangannya yang sedang memegang sebuah ponsel putih ber-hardcase karakter Bulbasaur yang serupa dengan milik Joe.

"Kau meninggalkannya di kamar, Sayang. Bagaimana caraku menghubungimu kalau ponsel saja tak kau bawa, hm?" ujar Joe lalu mencubit pipi Ochita yang menggembung.

Seketika bibir Ochita mengulas senyum dan cengiran. Gadis itu langsung meraih ponselnya yang dipegang tunangannya itu dan Joe hanya membalasnya dengan mengacak lembut rambut di puncak kepala Ochita.

"Eo? Hai Kak Jess. Ada Bang Ben juga. Senang bertemu kalian lagi," sapa Joe ketika pandangannya teralihkan ke arah Jessica dan Ben yang berada di samping tunangannya.

Jessica tampak melempar senyum ke arah Joe, begitu pula Ben. Joe merangkul bahu Ochita sembari membersihkan sisa-sisa pasir pantai yang melekat di helaian rambut tunangannya itu. Sedangkan Ochita cukup memberikan senyum tercantiknya pada Joe.

"Maaf tadi aku meninggalkanmu di villa. Apa paman dan bibi Wang sudah selesai mempersiapkan semuanya?" tanya Ochita terdengar lirih karena gadis itu telah menyandarkan kepalanya di perpotongan leher Joe.

Joe mengangguk sambil masih memainkan rambut Ochita dan menyimpannya di belakang telinga tunangannya itu, kemudian mengecup pelipis Ochita lembut. Gadis yang dirangkulnya itu hanya tersenyum geli.

"Karena itulah aku menghampirimu kemari. Menjemput kalian semua untuk segera pergi ke villa. Paman dan bibi sudah menyiapkan kamarnya dan sedang memasak untuk sarapan kita," ujar Joe.

Ochita mengalungkan kedua tangannya di leher Joe hingga membuat mereka semakin tanpa jarak. Joe tersenyum lalu mengecup kening Ochita beberapa detik.

"Ck. Ck. Ck. Kau tadi mengolok-olok Lian dan Daniel, Chit. Tapi lihat kau sekarang? Tak beda jauh dengan mereka," celetuk Jessica sambil geleng-geleng kepala.

Marriage Phobia | 𝕱𝖎𝖓 ﹝✔﹞On RevisingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang