1. Buket Bunga

4.6K 393 73
                                    

Hitung mundur!

Tiga!




Dua!





Satu!

Pengantin baru langsung ngelempar buket bunga ke arah gerombolan tamu-tamu single (maunya sih bilang jomblo, tapi tar ada yang kesinggung) dibelakang mereka yang berjarak sekitar lima meter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengantin baru langsung ngelempar buket bunga ke arah gerombolan tamu-tamu single (maunya sih bilang jomblo, tapi tar ada yang kesinggung) dibelakang mereka yang berjarak sekitar lima meter. Mereka berdesakan sambil mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi, berebut dan berharap ngedapetin buket bunga itu. Pemandangan yang mengerikan sebenarnya, menurutku. Tapi kalian tahu apa yang lebih mengerikan dan lebih buruk dari itu?

Berada di tengah gerombolan itu karena terpaksa. Dan naas-nya, akulah orang itu.

Ini semua ulah Ochi. Kalau saja dia tidak mendorongku ke tengah gerombolan, aku tidak akan berdesakan seperti ini. Ugh, aku tidak suka dengan keramaian, apalagi harus berdesakan hanya untuk memperebutkan sebuket bunga.

Tidak hanya gadis yang berpartisipasi, beberapa pria juga ikut memperebutkan buket bunga dari pengantin. Gadis bergaun merah selutut yang berada disebelah kiriku, mendorongku semakin ke kanan. Sedangkan disebelah kananku, gadis yang sepertinya lebih tua dariku, bergaun soft-pink menggeserku ke kiri.

Ugh, aku terhimpit.

Ochita Van Dough! Tunggu pembalasanku. Aku yakin, di tempat lain gadis tengik itu sedang menertawakanku.

Kuputuskan berjongkok saja sambil menunggu gerombolan ini mengakhiri aksi barbar mereka. Sambil berjongkok aku menangkup kepalaku, melindunginya agar tidak jadi korban kebrutalan mereka.

PLUUKKK!








Sesuatu jatuh diatas kepalaku dan reflek, aku memejamkan mata sambil mengambilnya dari kepalaku sebelum benda itu jatuh ke tanah. Saat kubuka mataku, gerombolan orang-orang brutal sudah mulai bubar dan terdengar desahan kecewa dari mereka.

Apa ini?

Sebuket bunga tergenggam erat ditanganku.

HAHH??

Jangan bilang kalau bunga ini yang menyebabkan aksi barbar tadi berhenti karena sudah berada ditanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan bilang kalau bunga ini yang menyebabkan aksi barbar tadi berhenti karena sudah berada ditanganku.

Suara tepuk tangan dan sorakan kecemburuan dan keirian mereka padaku, yang berhasil menangkap buket bunga, menyadarkanku dan spontan membuatku berdiri. Aku tersenyum canggung menanggapi sorakan mereka. Bahkan beberapa dari mereka menjabat tanganku sambil mengucapkan selamat. Selamat apa yang mereka maksud, aku juga tidak paham.

Setelah mereka membubarkan diri, Jenara dan Fabian, si pengantin baru menghampiriku. Mereka mengucapkan selamat padaku sembari sesekali menggodaku. Tidak hanya mereka, dalang dari terjebaknya aku ke gerombolan tadi, juga heboh menyelamatiku. Siapa lagi kalau bukan Ochi dan dia datang dengan tunangannya, Joe.

Kalian tahu, bagaimana reaksiku ketika mereka memberikan selamat padaku? Aku bergidik, tersenyum jijik melihat bunga yang ada digenggamanku. Mitos yang mereka percaya, siapa pun yang menerima buket bunga dalam acara pernikahan, niscaya akan segera menikah dalam waktu dekat, menyusul pengantin baru yang melempar bunga yg sudah didapat.

Hah! Ada-ada saja. Tentu saja aku tidak benar-benar percaya.

Tahu kenapa??

Aku benci dengan pernikahan.

Tidak.

Sejujurnya..






Aku takut dengan pernikahan.

💐💐

💐💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marriage Phobia | 𝕱𝖎𝖓 ﹝✔﹞On RevisingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang