4. Pertemuan

1.9K 283 61
                                    

Di sinilah Jessica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sinilah Jessica. Gadis bersurai legam dan panjang itu tengah duduk diam dibalik kemudi mobilnya.

Satu jam yang lalu, mimpinya terpaksa berakhir karena deringan ponselnya terus mengganggunya. Lilian, pelaku dibalik deringan mengganggu itu langsung memekik riang dari saluran seberang begitu Jessica menjawab panggilannya.

..flashback..

"Jesssiicaaa~ ke rumahku sekarang yaa?" pekik Lalisa ditelpon.

Jessica yang masih mengumpulkan segenap kesadarannya, menjauhkan ponsel dari telinganya lalu melihat foto di layar ponselnya dengan mata setengah terpejam.

"Lian?" tanya gadis yang masih berusaha bangun.

"Yaa! Kau tak mengenali suaraku? Tak menyimpan nomerku??"

"Ah, benar. Ini Lian. Pagi-pagi sekali kau menelponku. Tidak. Ini bahkan masih larut. Bisakah kita akhiri? Aku masih mengantuk~ Hoooaaaam..," ujar Jessica sambil menguap di akhir perkataannya.

"Yaa! Jessi, jangan tidur lagi.. Kan sudah kubilang kalo hari ini kita ke pantai. Ayo banguuun. Datang ke rumahku, bawa keperluanmu dan kita berangkat bersama," cerocos Lilian.

Jessica kembali menguap, namun matanya melirik ke jam beker di atas nakas ranjangnya. Begitu mengetahui pukul berapa, Jessica kembali memejamkan matanya dan menyahut Lilian dengan suara paraunya.

"Nona Lian yang cantik, ini masih jam setengah tiga dini hari. Kenapa kau memintaku datang pagi-pagi buta? Astaga.." keluh Jessica.

"Ayolah Jessica, datang sekarang. Nanti kau bisa lanjutkan tidurmu di perjalanan. Aku tak mau ketinggalan sunrise. Ya? Ya? Ya?" rengek Lian di sebrang sana.

Jessica membenamkan kepalanya di bantal empuknya. Gadis itu menjauhkan ponselnya dari telinga lalu memutus sambungan telpon dari Lilian. Setelah beberapa detik terbenam di permukaan bantal, gadis cantik itu mengusap wajahnya dan bangkit menuju kamar mandi. Jessica bergegas untuk menemui sahabatnya itu. Ia tahu, Lilian tidak bisa diberi kata 'tidak'.

Jessica melihat Lilian melambaikan kedua tangannya dengan riang ke arahnya dari balkon kamarnya di atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jessica melihat Lilian melambaikan kedua tangannya dengan riang ke arahnya dari balkon kamarnya di atas. Terkadang, Jessica tak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu, tapi karena ia sangat menyayangi gadis Thailand itu selayaknya saudara sendiri, Jessica pun tidak bisa menolak apapun keinginan Lilian.

Marriage Phobia | 𝕱𝖎𝖓 ﹝✔﹞On RevisingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang