Assalamualaikum wahai Adam
Ada sedikit hal yang ingin kusampaikan
Tentang rasa yang dengan berat hati harus ku akhiri
Bukan hanya satu hari
Bukan hanya satu tahun aku melibatkan namamu dalam doaku
Bukan hanya dua atau tiga tahun aku menanti dan menyimpan segala rasa ini
Namun kini nyatanya banyak hal yang membuatku harus mempertimbangkan semuanya
Karena nyatanya kamu hanyalah sebuah ketidak pastian yang selalu aku semogakan
Aku seperti mengharap sesuatu yang mustahil untuk terjadi
Karena nyatanya datangmu pun tak mampu mengobati
Aku tahu jika tidak ada yang tak mungkin bagi Allah
Namun nyatanya dosa dalam diri ini masih terlalu berat untuk membuatku mampu merebutmu
Aku tahu bahwa keputusan yang sebenarnya ada di tangan Allah
Namun sungguh aku tak sanggup
Aku tak sanggup untuk kecewa jika nantinya memang bukan dirimu yang menjadi pendampingku
Entah harus dengan kata apa lagi aku menjelaskan
Memang nyatanya aku dan kamu tak akan bisa bersatu
Ini bukan hanya tentang menyatukan diriku dan dirimu
Tapi juga menyatukan keluargaku dan keluargamu
Dan keputusan akhir yang didapat memang keduanya tak mampu untuk bersatu
Lalu apa lagi yang harus dipertahankan?
Masih layakkah aku berjuang?
Kini semuanya kuserahkan pada Allah
Jika memang diriku dan dirimu ditakdirkan untuk saling melengkapi, serumit apapun rintangan itu pasti tetap akan bersatu
Namun maaf harus kukatakan ini
Aku telah berserah diri pada Allah
Aku menyerahkan segala perkara hati ini pada Sang Pemilik Hidup
Biarkan kepasrahan hatiku ini menjadi usaha terakhirku
Wahai engkau sang Adam, maaf aku menyerah
Malang, 6 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA HATI
SpiritualTentang hidup, tentang cinta, tentang Sang Pencipta Tentang hidupku yang penuh cinta dari Sang Pencipta~