Teruntuk kamu wahai jodohku
Di sepertiga malam ini, air mataku kembali tumpah
Memandang diri yang seakan tak hentinya berbuat dosa
Memandang diri yang seolah-olah hanya peduli pada satu hal, yaitu jodoh
Teruntuk kamu, jodoh terdekatku
Berkali-kali kusadari namun tak pernah menjadi tamparan untukku
Sesuatu yang teramat dekat denganku, namun selalu kuabaikan
Sesuatu yang seharusnya menjadi fokusku, karena untuk itulah aku hidup
Teruntuk dirimu wahai jodoh terdekatku
Masih lama kah kedatanganmu?
Sudah cukup kah bekal yang kupunya untuk bertemu denganmu?
Sepertinya memang tak akan pernah cukup
Sepertinya juga tak akan pernah siap untukku bertemu denganmu
Ketika kemaksiatan demi kemaksiatan masih tetap kujalani
Ketika larangan demi larangan masih tetap kulakukan
Teruntuk dirimu wahai jodoh terdekatku
Aku tahu bahwa kedatanganmu tak perlu menunggu kesiapanku
Tapi bolehkah aku meminta?
Beri aku kesempatan untuk kembali mempersiapkan semua
Setidaknya buat aku selalu ingat akan dirimu
Agar aku merasa takut dan selalu berada di jalan Allah
Wahai engkau, jodoh terdekatku
Ingatkan aku untuk tak lagi menyia-nyiakan sisa waktuku...
Jember, 1 Oktober 2017
Uswatun Hasanah
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA HATI
SpiritualTentang hidup, tentang cinta, tentang Sang Pencipta Tentang hidupku yang penuh cinta dari Sang Pencipta~