11. Happy Birthday

3.5K 566 37
                                    


"Because you’re the gift in my life, I don't need anything more.."

.

.

Sudah satu minggu sejak mereka pulang dari liburan singkat mereka di Osaka. Hubungan Taeyong dan Jisoo memang tetap seperti biasa, meski ada beberapa perkembangan kecil seperti, Taeyong yang sudah mulai lebih banyak bicara pada Jisoo, dan Jisoo yang sudah tidak terlalu malu-malu lagi di hadapan Taeyong.

Jisoo buru-buru mengejar Taeyong yang sudah hendak masuk ke dalam mobilnya.

"Taeyong, nanti malam makanlah di rumah."

Taeyong yang baru saja membuka pintu mobilnya pun mengangguk. Ia meninggalkan senyum sekilas lalu masuk ke dalam mobilnya dan berlalu pergi. Jisoo tersenyum lega.

Hari ini adalah hari yang penting bagi Jisoo. Meski Taeyong mungkin tidak tahu, tapi ia ingin bersama dengan Taeyong setidaknya malam ini sampai hari berganti lagi.

.

.

Taeyong menekan tombol untuk menutup pintu lift, namun baru setengah pintu itu tertutup, seseorang membukanya kembali lalu segera masuk ke dalam. Taeyong menautkan alisnya tatkala orang itu masuk dan berdiri di sampingnya dengan senyum lebarnya.

"Selamat malam, bos!" Sapa orang itu dengan sedikit candaan.

"Seulgi Nunna?" Sapa Taeyong balik, sedikit terkejut dengan kehadiran Seulgi di kantornya, meski dia tahu apa yang Seulgi lakukan di sini.

"Wah sepertinya produkmu sedang hits di pasaran ya." Goda Seulgi. Taeyong hanya tertawa menanggapinya.

"Bukankah kau seharusnya memberi apresiasi lebih untuk modelnya?" Seulgi menyenggol-nyenggol bahu Taeyong dengan ekspresi jahilnya. Dan kembali, Taeyong hanya menanggapinya dengan tawanya yang polos.

"Taeyong, ayo kita makan malam." Ajak Seulgi.

"Aku tidak bisa, Nunna." Sahut Taeyong langsung. Seulgi terlihat cemberut sesaat, namun ia kembali menunjukkan senyum lebarnya hingga matanya menyipit dan pipinya melebar.

"Ayolah Yongie. Aku sangat rindu sup iga sapi buatan ajhuma di restoran langganan kita."

"Tapi, aku sudah ada janj--"

"Tidak ada penolakan. Kaja!" Seulgi langsung menggaet lengan Taeyong dan menariknya begitu pintu lift terbuka. Taeyong yang sudah terlanjur ditarik oleh Seulgi merasa tidak enak untuk menolak.

Bagaimanapun mereka telah saling mengenal sangat lama.

Bagaimanapun, Taeyong tak akan benar-benar bisa membenci wanita itu.

.

.

Jisoo menata seluruh hidangan terbaik yang ia buat di atas meja makan. Ia bahkan sudah menyiapkan lilin dengan khayalan makan malam dalam suasana remang-remang. Jisoo bahkan geli sendiri dengan angan-angannya tersebut.

Bel pintu rumahnya berbunyi. Jisoo bergegas membuka pintu. Jisoo menghela napas singkat ketika yang datang bukan orang yang ia tunggu, melainkan seorang kurir yang membawa bingkisan hadiah.

Jisoo membawa kotak bingkisan besar itu ke dalam rumah dan mengambil sebuah kartu ucapan yang tertempel di atasnya.

Senyumnya mengembang sempurna ketika membaca kartu ucapan tanpa nama pengirim tersebut.

Paperstar ☆ [Taesoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang