20. Ferris Wheel

3.7K 543 32
                                    


"Aku harus kuat. Dengan begitu aku akan sanggup bertahan hidup jika nantinya harus berpisah darinya." Jisoo

"Nunna, aku sekarat. Tolong aku.." Taeyong

To : Taeyong

"Jisoo ada di Osaka"

'read'

.

.

"Menunggu dengan setia adalah bagian dari mencintai.."

.

.

.

Taeyong menapakkan kakinya lagi di tempat ini. Berbeda dengan sebelumnya, jalanan setapak yang ia lalui kini diselimuti oleh daun-daun yang gugur dari rantingnya, serta kelopak-kelopak bunga yang melayang-layang jatuh, berterbangan bagai taburan confeti, seolah menciptakan sebuah filosofi.

Taeyong memandang lagi ponsel yang ia genggam di tangannya. Ponsel milik Jisoo yang ada bersamanya karena si pemilik tak kunjung kembali. Taeyong tersenyum melihat betapa banyaknya foto dirinya di galeri ponsel itu.

"Aku bahkan tidak pernah sadar dia mengambil fotoku." Gumamnya, senyumnya seketika berubah menjadi pahit.

Taeyong mempercepat langkahnya. Ia pikir sudah cukup baginya mempersiapkan diri untuk bertemu dengan perempuan itu lagi, setidaknya untuk meminta maaf dan mengatakan apa yang tidak pernah bisa ia katakan.

Setidaknya untuk mengatakan bahwa betapa kosongnya rumah mereka tanpa kehadirannya. Betapa layunya bunga-bunga di halaman belakang tanpa sentuhannya. Dan betapa ia merindukannya.

.

Yuta mengetuk pintu kamar Jisoo dan tak butuh lama sampai perempuan itu membukanya.

"Jisoo, ayo kita jalan-jalan!" Ajaknya langsung. Jisoo nampak berpikir sejenak, dan ia kemudian menarik sudut bibirnya.

"Baiklah." Katanya setuju. Yuta tersenyum lega.

"Bersiap-siaplah. Aku tunggu di depan." Titahnya, lalu berjalan meninggalkan Jisoo agar segera bersiap-siap.

Yuta mengecek ponselnya dan mengabaikan entah berapa kali panggilan Taeyong.

Dia tahu betul apa yang harus ia lakukan.

Tak sampai lama menunggu, Yuta merasakan Jisoo menepuk pundaknya dari belakanh. Ia segera berbalik badan dan menyadari Jisoo telah berdiri siap di hadapannya. Yuta tertegun.

"Wow" Gumamnya tanpa sadar.

"Apa ada yang aneh?" Tanya Jisoo cemas. Ia nampak mengusap-usap semi-semi rambut di dahinya dengan kikuk. Rambutnya ia ikat satu kuncir kuda

Yuta spontan menggeleng.

"Bukan begitu. Hanya saja kau..terlihat cantik." Katanya jujur.

Yuta tahu betul bahwa Jisoo memang memiliki kecantikan yang selama ini ia sembunyikan di balik kaca matanya itu. Namun Yuta tetap saja terkejut ketika melihat perempuan itu kini berdiri di hadapannya dengan mata yang menyorot langsung ke matanya.

Paperstar ☆ [Taesoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang