5. Reason

3.5K 588 22
                                    

"Cinta yang datang tanpa alasan, ada saatnya akan pergi tanpa penjelasan."

.

.


"Taeyong, aku selalu mencintaimu bahkan saat ini juga. Aku minta maaf karena pernah meninggalkanmu, tapi sekarang aku sudah kembali." Seulgi mengeratkan genggamannya.

"Nunna." Taeyong menyentuh tangan Seulgi, ia menatap Seulgi dengan tatapan yang tak mampu terbaca,

"Aku tidak tahu apakah kata-katamu itu bisa merubah keadaan saat ini," Taeyong melepaskan tangan Seulgi dari tangannya.

"Jika saja kau tidak pergi waktu itu, maka pernikahan ini pasti tidak akan pernah terjadi."

Mereka terdiam.

Begitupun Jisoo di kamarnya yang hanya bisa menutup mulutnya tak percaya. Sekelebat pikiran melintas di kepalanya. Rasa penasarannya selama ini tentang mengapa Taeyong tiba-tiba berubah pikiran dan mau menikah dengannya, Jisoo akhirnya paham.

Taeyong terluka.

Taeyong kecewa.

Dan dia melarikan diri, dengan menikahinya.

Jisoo menjauh dari pintu kamarnya. Ia memilih untuk berbaring di kasurnya, tak ingin mendengar lebih lanjut pembicaraan dua orang di luar sana.

Sementara di antara Taeyong dan Seulgi terjadi keheningan beberapa saat sampai Taeyong kembali membuka suara.

"Dan mengenai pertanyaanmu tadi.." Taeyong memberi jeda pada ucapannya, "Aku memang tidak mencintainya."

Seulgi nampak mulai menarik sudut bibirnya hingga Taeyong melanjutkan ucapannya,

"Tapi setidaknya Jisoo tidak pernah meninggalkanku."

Seulgi mencelos. Taeyong berbalik dan meninggalkan Seulgi berdiri di sana, Taeyong menutup pintu kamarnya seolah memberi isyarat agar perempuan itu segera pergi.

Air mata Seulgi menetes, dan ia pun beranjak pergi dari rumah itu dengan rasa sesal memenuhi dadanya.

Taeyong merasakan kakinya seketika lemah sesaat setelah ia menutup pintu kamarnya. Taeyong langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur, ia mengusap wajahnya kasar dan mengacak rambutnya frustasi.

Kang Seulgi, Taeyong tak ingin memaafkannya. Tapi ada sisi lain dalam hatinya yang belum benar-benar bisa melupakan perempuan yang sempat berada di hatinya cukup lama. Namun ia juga tak pernah lupa kalau ia adalah pria yang sudah menikah.

Beberapa jam, Taeyong maupun Jisoo sama-sama mengurung diri di kamar. Hingga jarum jam menunjuk pukul 9 malam, Taeyong memustuskan untuk keluar. Ia tak pernah bisa menahan perut yang lapar.

Taeyong menoleh pada pintu kamar Jisoo yang masih tertutup. Sedetik kemudian pintu itu terbuka dan menampakkan diri Jisoo yang baru saja akan keluar. Suasana seketika menjadi kikuk. Jisoo membenahi kaca mata dan juga memperbaiki ekspresinya agar terlihat seperti biasa.

"Eum, anu..kau pasti sudah lapar ya? Aku akan membuat makanan, tunggulah sebentar." Jisoo bergegas menuju dapur, dengan langkah yang sedikit terseret-seret.

Paperstar ☆ [Taesoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang