Happy Reading
Maaf jika ada yang TypoYuuko POV.
Aku bertarung dengan wanita gila itu sendirian karena Rinko dan Sumire bertarung dengan pria gila itu berdua.
"Aduh kenapa aku harus sendirian aku kan maunya sama Rinko" pikirku dalam hati sambil melirik mereka berdua.
"Anak jelek apa ini kemampuan terbaikmu?" kata wanita gila meremehkanku.
"Ahh.. Ini mah masih pemanasan sebentar lagi kok aku tunjukin kemampuan terbaikku" kataku.
Aku pun mulai fokus melawan wanita gila. Aku selalu mengayunkan pedangku tapi dia berhasil menghindari semua seranganku, wanita gila pun mengambil pistol disamping celananya dan menembakku tanpa henti, aku bisa menghindari serangannya tiba-tiba ada peluru dibelakangku aku langsung menghindar dan tidak berhasil, aku pun kena pelurunya dan terjatuh.
"Hahaha mana kemampuanmu katanya mau dipamerin tapi kamu sudah menyerah duluan" kata wanita gila meremehkanku lagi.
Aku pun bangkit dan menunjukkan kemampuan terbaikku walaupun kakiku sudah dihatam oleh panah.
Aku mengayunkan pedang kesamping seperti tadi dia berhasil menghindarnya lalu aku angkat pedangku keatas dan membuatnya seolah dia tertusuk, tapi dia berhasil menghindarnya. Tak ada pilihan aku langsung mendorong wanita gila itu dan duduk dibaringnya, aku menusuknya dan berhasil ditahan oleh wanita gila itu.
"Ehh tidak mungkin seharusnya aku berhasil" kataku kecewa.
"Apa ini kemampuan terbaikmu? Hah?!" kata wanita gila itu meremehkanku lagi dan menembak dadaku.
Aku kena tembakan tersebut dan terjatuh.
"Huhh gampang sekali mengurus anak jelek ini" kata wanita gila itu meninggalkanku sambil tertawa jahat.
Sumire POV.
Aku bertanding melawan pria gila itu bersama Rinko, aku melihat Rinko bertarungnya tidak sungguh-sungguh apa dia takut? Apa dia cedera?
"Cihh pria ini sulit sekali untuk dikalahkan" kataku kesel.
Tiba-tiba wanita gila pun menghampiri pria gila.
"Sayang aku bosan apa boleh aku melawan anak sok cantik itu?" kata wanita gila itu sambil menunjuk kearahku.
"Ehh kok wanita gila itu kok masih hidup berarti Yuuko....!" pikirku setelah melihat wania gila itu masih hidup.
"Anak sok cantik ayo bermainlah denganku" katanya.
"Heii apa yang kamu lakukan kepada Yuuko" teriakku.
"Ohh anak jelek itu dia mah seperti semut yang diinjak" kata wanita gila santai.
"Beraninnya!!" teriakku sambil maju untuk menyerangnya.
Saat aku berlari kakiku sudah diselengkat oleh wanita gila itu. Pastinya aku terjatuh. Wanita itu pun mendekatiku dan mengarahkan pistolnya, aku pun langsung mengayunkan pedang itu kearah pistol yang dipeggang. Wanita itu pun terdesak dan menendangku sehingga aku kehilangan senjataku, akhirnya pasrah harus bertarung pake tangan dan kaki.
"Uhh kamu lebih hebat dari si jelek ya" katanya.
Aku tidak menjawabnya dan langsung menonjok kepalannya tapi dia menahannya.
"Tinjuanmu keren juga ya" katanya.
Aku tidak peduli dan langaung meninjunya dengan kuat, saat aku meninju dia sudah menyelengkat kakiku lagi.
"Apa kamu menyerah anak sok cantik?" kata wanita gila meremehkanku sambil berjalan mendekatiku.
"Sepertinya anda kurang tau tentangku" kataku sambil memeluk wanita itu dan memutarkan badanku seakan dia yang berbaring. Aku duduk dipangkuannya dan mengepalkan tanganku, tiba-tiba wanita itu mengeluarkan sebuah benda yang aneh dan menyemprot kearahku, ternyata itu mengeluarkan gas beracun, aku sudah menutup hidungku tapi baunya yang menyengat seperti bau sampah masih kehirup aku pun pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Sword
FantasySeorang putri seharusnya tidak mengikuti pertarungan karena dianggap berbahaya bagi kerajaan Rose yang mempunyai banyak cabang Tetapi Raika putri dari kerajaan Puple rose ingin mengikuti pertarungan karena ia tidak ingin dia merepotkan pengawalnya ...