3. Savian Dan Pulpen

18 2 0
                                    

"lo serius bakal ngelakuin ini Kay?" Agatha, Reni, dan Irene menatap Kayla khawatir. Kayla mengangguk mendengar pertanyaan Irene.

"pikir lagi deh, yang lain aja di tolak apalagi lo" Kali ini Reni yang berbicara, mencoba menghentikan tindakan Kayla.

"gue tau lo cantik, termasuk most wanted juga sih, tapi gue bilangin ke elo ya, biarpun Ariana grande, Selena gomes, Gigi Hadid pun bisa dia tolak apalagi elo Kay" sekarang Agatha yang berbicara membuat Kayla kesal dengan mereka bertiga yang daritadi ingin mengganggu rencananya.

"gini ya, mau itu Selgom, Ariana, Gigi Hadid pun gak bakal mau nemuin dia, lagipula, maunya lo bantuin gue bukannya ngeturunin semangat gue"

"bukannya gitu Kay, gini ya, kalo lo kesana, gue yakin lo bakal malu sendiri, kan kita udah bilang dia tuh IRIT NGOMONG. Udahlah Kay balik kelas aja yuk" Irene mencoba membujuk Kayla namun di balas dengan gelengan kepala. Kyla mulai berjalan meninggalkan ketiga temannya.

"yak! Kay balik wey!"
"Kay jangan gila lo!"
"Kay balik!"

Kayla tetap tidak peduli dengan panggilan teman-temannya dan tetap berjalan menuju salah satu meja di kantin yang di duduki oleh ketiga cowok dan berhenti tepat di samping Savian. Savian dan kedua temannya yang menyadari hal itu langsung menatap bingung Kayla yang membuatnya menjadi gugup namun beberapa detik kemudian dia berhasil menguasai dirinya.

"eh ada cewek cantik banget, mau kenalan ya? Gue Aldo" Aldo menyodorkan tangannya bermaksud ingin menjabat tangannya namun Kayla mengabaikannya.

"witz Darrel, Savian gue di abaikan coyy, sakit" Savian hanya mengabaikan ucapan Aldo dan tetap melanjutkan makannya. Sementara Darrel hanya mendengus kesal. Darrel menatap Kayla lekat membuat Kayla sedikit tidak nyaman dengan tatapan Darrel. Hingga pekikan Darrel membuat Kayla, Aldo dan Savian terkejut.

"Ahh! Benar! Gue tau lo siapa, lo Kayla kan? Anak 11 Ipa 2?"

"Kayla?? " Aldo bertanya sambil menatap Darrel bingung.

"iya, Kayla, yang katanya disukai banyak cowok" Kayla mengumpat dalam hati mendengar percakapan keduanya.

"ohh gue ingat, jadi elo yang namanya Kayla, emang cantik banget sih" Kyla hanya tersenyum kecil mendengar penuturan Aldo.

"ngapain kesini dek? Mau kenalan ama abang ya?" Aldo menatap Kayla sambil tersenyum sok manis. Kayla mengabaikan ucapan Aldo matanya menatap ke arah Savian. Aldo yang menyadari hal itu hanya mendengus kesal.

"emang ya, cowok cakep mah emang selalu menang kalo urusan cewek"

"elo yang namanya Savian kan?"

cara Kayla menyebut Savian membuat Aldo, Darrel menatapnya kaget sementara Savian hanya menatapnya datar. Gimana Aldo dan Darrel tidak kaget, masalahnya Kayla yang notabene nya masih adik kelas mereka memanggil Savian dengan panggilan lo-gue.

"witss, pake lo gue mennn" Kayla masih mengabaikan ucapan Aldo. Matanya terfokus menatap wajah Savian.

"kenapa?" Kayla bernafas lega saat Savian akhirnya menjawab perkataannya. Kayla tersenyum.

"jadi gini, gue dengar lo juara satu umum selama tiga tahun di sekolah dan gue-" ucapan Kayla terhenti saat Savian memotong perkataannya dengan satu kata.

"enggak."

"tapi gue kan belum selesai bi-" untuk kedua kalinya ucapan Kayla terhenti karena satu kata yang keluar dari mulut Savian.

"enggak" Kayla menatap kesal ke arah Savian yang sedang makan bakso dengan tenang tanpa menatapnya. "sabar Kay, sabar, ini ujian" batin Kayla

"huft, gini ya dengerin gue dan jangan potong ucapan gue lagi, kalo gue gak butuh bantuan lo, gue gak bakal minta bantuan ke elo, gue gak sudi tapi berhubung gue butuh bantuan lo dengan sangat terpaksa gue butuh lo saat ini dann jangan mentang-mentang lo ganteng, tajir ama pintar, lo jadi sombong gini dan asal lo tau gue gak bakal nyerah buat lo mau ngajarin gue" Kayla berusaha mati-matian untuk menjaga agar emosinya tidak meledak seketika. Sabar, itu lebih baik.

"oke" Kayla menutup matanya sejenak menahan kekesalan yang sudah di ubun-ubun. Kayla membuka matanya lalu menatap Darrel.

"kak Darrel, gue boleh pinjam pulpen di saku lo itu?" Darrel yang masih terpaku dengan setiap ucapan Kayla hanya menatap pulpen yang di sakunya lalu mengangguk sambil memberikan pulpen itu ke Kayla.

"thanks" Darrel mengangguk. Dan selanjutnya dia dan Aldo terkejut menatap Kayla yang memasukkan pulpen itu ke dalam mangkuk bakso Savian dan membuat Savian terdiam sambil tetap menatap mangkuk baksonya.

"ntar, pulpen lo gue ganti 2 kali lipat" sehabis mengucapkan itu, Kayla berjalan meninggalkan mereka dengan keterpakuan. Savian menatap tajam punggung Kayla yang semakin menjauh.

"gila tuh cewe, gokil,hebat banget" gumam Aldo. Sementara Darrel masih terdiam hingga dia menyadari sesuatu.

"pulpen kesayangan gueeeee" Darrel menatap pulpennya yang masih berada di mangkuk Savian, Aldo mengambil bakso dengan garpu lalu menyuapkan Darrel yang sedang menatap pulpennya dengan nanar dan mulut terbuka.

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang