Kedatangan Savian

4 0 0
                                    

"gak usah datang kalau cuman tebar pesona doang"

Savian mendengus kesal menatap Kayla yang tertidur menopang kepalanya dengan kedua tangan terlipat di atas meja. Savian menatapnya jengkel, dia sudah menerangkan pelajaran matematika itu hingga mulutnya hampir berbusa tapi yang gadis itu lakukan hanya tidur. Savian mengarahkan ibu jari dan telunjuk nya ke arah hidung Kayla kemudian menariknya dengan keras.

"AKHHH!!" Kayla terbangun sambil meringis memegang hidungnya yang memerah karena perbuatan Savian. "apaan sih lo?sakit tauu" Kayla menatap Savian kesal.

"gue ngajar dan lo tidur?enak banget" ucap Savian datar.

"eh sorry, sorry, soalnya tadi gue gak tidur siang dulu" balas Kayla sambil tersenyum mencoba meluluhkan Savian.

"gue gak peduli" ucapan Savian membuat senyum Kayla memudar. "dan kali ini gue akan bikin peraturan selama gue ngajarin lo"

Kayla menatap Savian bingung."peraturan?"

"pertama, lo gak boleh tidur selama gue ngajar, kedua lo gak boleh megang hape, hape lo gue yang pegang dan terakhir lo gak boleh banyak bacot" ucap Savian sengit.

"harus ya?" Kayla menatap Savian memelas.

"setuju atau gue gak ajarin lo lagi?" kali ini Savian kembali menatap buku di depannya lalu membuka satu persatu halaman buku itu.

"oke oke fine" Balas Kayla kesal.

"mana?" Kayla menatap bingung tangan Savian yang terulur ke arahnya. Savian masih menatap lekat buku di depannya.

"apaan?" tanya Kayla bingung.

"Hape" satu kata itu sukses membuat Kayla semakin bingung.

"hape apa? Hape lo? Mana gue tau" Savian menoleh ke arah Kayla dengan tatapan dinginnya.

"lo gak dengar apa yang gue bilang tadi?" Ucapan Savian sempat membuatnya bingung beberapa detik hingga akhirnya dia sadar apa yang di maksud Savian.

Kayla mengulurkan tangannya ke kantong celananya, mengambil hp nya lalu memberikannya ke Savian. Savian menyimpan hp Kayla di kantong celananya. Lalu menggeser buku yang tadi di lihatnya ke arah Kayla.

"sekarang lo kerjain ini" Savian menunjuk soal di dalam buku itu. Secara otomatis, mata Kayla langsung melihat ke arah yang Savian tunjuk.

"lo gak bercanda kan?" ucap Kayla

Kayla menatap ngeri soal matematika di hadapannya. Dia bahkan pusing melihat soal yang sama sekali dia tidak mengerti. Merasa Savian tidak menjawab pertanyaannya membuat Kayla menoleh menatap Savian yang saat ini menatapnya dengan tatapan tajam.

"oke, gue tau lo bukan tipe yang suka bercanda, tapi gue gak ngerti nih soal"

"kerjain" ucapan Savian membuat Kayla lemas seketika.

*/*/*/*/

Sudah seminggu ini Kayla diajar oleh Savian, Savian yang dingin, Savian yang datar, Savian yang most wanted di sekolahnya. Savian memang mengajarinya dengan sangat baik, Kayla bisa melihat sisi lain dari Savian saat dia mengajarnya. Sabar. Sisi Savian yang sempat membuatnya takjub sejenak karena saat Kayla masih belum mengerti pelajaran itu, Savian akan mengulanginya kembali dengan sabar.

Lamunan Kayla terhenti saat mendengar beberapa pekikan girang dari beberapa cewek di kelasnya. Kayla menoleh melihat apa yang membuat teman kelasnya seperti itu, dan dia bisa melihat Savian yang memasuki kelasnya.

Savian terus berjalan tanpa peduli dengan keaadaan sekitarnya, hingga dia berhenti tepat di depan Kayla yang membuat gadis itu menatapnya bingung kemudian berdiri dari bangkunya.

"lo ngapain disini?" tanya Kayla bingung.

"mana hape lo?" tanya Savian mengabaikan pertanyaan Kayla.

"mau apa?" Kayla menatap Savian semakin bingung.

Savian tidak menjawab pertanyaan Kayla, dia memperlihatkan layar hp nya ke arah Kayla, Kayla bisa melihat fitur line yang memperlihatkan namanya. Sedetik kemudian dia mengambil hpnya dari saku roknya kemudian membuka line nya, melihat spam chat dan panggilan Savian yang dia abaikan daritadi. Totalnya bahkan sampai 35 chat. Yang hanya tertulis "Kay" tanpa menjelaskan maksudnya secara langsung"

"gue spam chat sama telfon lo, lo gak sadar??" perkataan Savian membuat semua cewek yang di dalam kelas itu terkejut sekaligus bertanya-tanya hubungan mereka berdua.

"gue emang gak sadar" balas Kayla

"bodoh" ucapan Savian membuat Kayla menatapnya dengan perasaan jengkel. Bisa-bisanya cowok di depannya berkata seperti itu di dalam kelasnya, membuat Kayla malu.

"sok pintar" balas Kayla sengit.

"gue gak bisa ke rumah lo nanti, gue ada urusan" Savian mengabaikan ucapan Kayla. Tatapan jengkel Kayla berubah menjadi heran.

"urusan apa?" Kayla menatap Savian heran.

"lo gak perlu tau" usai mengatakan itu Savian mulai berbalik, berjalan meninggalkan Kayla yang kembali menatapnya jengkel karena Savian pergi begitu saja.

"Savian woyy!! Sialan! Gak sopan banget si lo!" teriak Kayla namun diabaikan Savian yang tetap berjalan meninggalkan kelas Kayla.

Kayla menatap seisi kelasnya yang menatapnya bingung sekaligus jengkel. Kayla meringis kecil melihat tatapan para cewek di kelasnya yang seolah-olah ingin memakannya. Kayla lalu menatap hp nya kembali lalu menelfon seseorang.

"jangan datang ke kelas gue lagi, gue gak mau jadi tatapan fans-fans lo yang gak guna itu, dan gak usah datang kalo cuman tebar pesona doang" usai berkata seperti itu Kayla mematikan sambungannya tanpa menunggu jawaban dari seseorang yang dia telfon barusan.

"gue gak salah liatkan?" ucap Irene membuat Kayla menoleh menatap ketiga temannya yang menatapnya dengan tatapan takjub.

"apaan sih?" balas Kayla lalu kembali duduk di bangkunya.

"itu tadi kak Savian kan??" tanya Reni menatap Kayla.

"bukan,itu tadi setan. Udah tau itu Savian lo malah nanya" balas Kayla malas.

"gak nyangka gue, seorang Savian kesini buat ketemu Kayla, wah gila gila, setau gue Savian gak mau ke kelas orang lain kecuali kalo di suruh guru, lah ini?gak nyangka gue" Agatha menggelengakan kepalanya tidak percaya.

"biasa aja kali, Tha" ucap Kayla sambil tertawa kecil. Tawa Kayla terhenti saat mendengar suara seseorang di dekatnya.

"girang banget lo, lo ada hubungan apa sama kak Savian??" Kayla tersenyum menatap Steffi yang berdiri di sampingnya.

"gaes, temenin gue ke wc dong, malas ngeladenin orang gak penting" Kayla, Irene, Reni dan Agatha mulai berdiri dari tempat duduknya. Kayla mulai berjalan namun berhenti mendengar ucapan Steffi yang membuatnya jengkel.

"lo make pelet buat kak Savian?" Kayla berbalik melihat Steffi yang tersenyum menatapnya.

"lo mau berantem?disini ato di lapangan ayo!" Reni dan Irene menahan Agatha yang hampir maju ke arah Steffi. Sementara Steffi hanya tersenyum kecil. Kayla tersenyum menatap Steffi.

"gini ya, gue walaupun gak make begituan tetap bakal bisa dekat sama dia, kalo gue udah di takdirin deket sama dia, lo mau apa?" Senyum Steffi memudar berganti dengan menatap Kayla kesal.

"pede banget lo!" ucap Steffi sengit.

"bukan pede tapi emang gini kenyataannya" Kayla tersenyum lalu melanjutkan ucapannya. "dan gue yakin, lo gak bakal bisa dekat sama dia sekalipun lo nangis darah buat bisa dekat sama dia" ucapan Kayla membuat Steffi terdiam mengepalkan tangannya.

"yuk teman-teman" Kayla mulai merangkul lengan Agatha lalu kembali berjalan meninggalkan kelas bersama tiga temannya.

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang