•1

203 27 20
                                    

Saat itu adalah hari dimana Guelta menjadi murid baru di SMA MULIA. Dia menyusuri jalanan ibu kota yang sangat padat, karena hari itu hari pertama sekolah dan bekerja bagi karyawan kantor.

Ketika Guelta sampai di sekolahnya, dia tidak melihat satupun teman smpnya dulu. Guelta mencari ke arah kerumunan orang, ternyata dia melihat Uca dan Jane di sana. Dia pun mengahmpiri sahabatnya itu sambil mengatur napas karena lari lari tadi.

"Kenapa lo jauh banget si berdirinya?" tanya Guelta sedikit kesal ke dua sahabatnya itu.

Jane memperbaiki letak tasnya,"ini si Uca minta nemenin ke toilet, biasa dia mau nyetor dulu." Jawab Jane sambil terkekeh geli.

Guelta hanya tersenyum menahan tawa. Mereka pun mengalihkan perhatian ke arah dimana terdapat sekumpulan cowok yang tidak dikenalinya melihat ke arah mereka berdiri. Bukan geer tapi ngerasa aja. Bathin Guelta

Uca sempat melirik Guelta yang juga membalas tatapan salah satu dari mereka,"woi, lo ngapain liatin mereka? Belum tentu kita yang diliatin!" tegas Uca tepat di telinga Guelta.

Guelta meringis,"biasa aja kali, kan wajar gue geer salah satu diantara mereka kayaknya pernah gue kenal deh." ujarnya dengan gaya berpikir.

"Udah jangan dipikirin. Sekarang kita ke kelas masing masing, itung itung mau nambah followers nih." ajak Jane dengan maksud yang tidak baik.

"Iiidiihh gaya lo." seru kedua sahabatnya sambil berjalan ke arah kelas mereka masing masing.

~~~

Wajah Guelta menampakkan wajah bertanya. Seolah olah ingin mengungkapkan karena tertahan karena keraguan. Dia teringat dari salah satu cowok yang dia lihat tadi di sana ada seseorang yang dulu pernah mewarnai masa kecilnya.

"Hai, nama gue Miranda Julian." ujar seseorang yang tangannya sudah dihadapan Guelta.

Guelta gelagapan, dia bingung karena habis bermenung ria.

"Gue Guelta. Panggil aja Guel." balas Guelta sambil terkekeh malu.

Perempuan yang bernama Miranda itu sangat cantik. Bisa di lihat dari raut wajahnya yang halus dan nada bicaranya yang memabukkan. Mungkin itu tidak ada pada Guelta.

Belum lama setelah itu, bel berbunyi. Karena murid baru, Guelta dan teman temannya mengikuti MPLS yang sangat membosankan menurutnya. Para senior mulai memperkenalkan diri masing masing dan menyebutkan apa saja peraturan yang ada di SMA MULIA.

"Oke adek adek, ini ada senior kalian yang mungkin kalian udah kenal dari instagram. Ya, karena senior kalian ini mempunyai suara yang merdu dan berbakat dalam bidang bermusik. Ini dia Renold." sorak mc tersebut.

Yang dipanggil muncul dari sudut aula. Semua siswi berteriak histeris tak karuan. Renold melangkahkan kaki dengan pasti ke atas panggung dan mulai tersenyum seraya membawa gitar kesayangannya.

Guelta merasa ada yang aneh dengan Renold. Dia teringat tentang kejadian tadi pagi dimana lelaki bernama Renold itu melihatnya dengan intens dan penuh selidik.

Melodi dari gitar Renold terdengar merdu dan sayang untuk dilewatkan. Semua peserta MPLS mengangkat tangannya ke atas sambil mengikuti alunan gitar Renold. Guelta tertegun sejenak, dia masih bingung kenapa dia merasa sangat dekat dengan lagu yang dibawakan Renold. Matanya makin lama makin terpejam, hanyut dalam keindahan setiap syair lagu itu.

"Kenapa adem banget denger ni lagu?"-Bathin Guelta.

"Dari lagunya kayaknya ini lagu untuk seseorang?" tanya mc kepada Renold. Yang ditanya makin tersenyum malu dan mengedarkan pandangannya ke semua penonton.

"Itu hanya sebatas lagu aja." jawab Renold sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Dia melihat ke sampingnya, Miranda tersenyum penuh arti melihat Renold di atas sana. Perasaan yang aneh mulai tumbuh di hati Guelta. Kecemasan yang tak harusnya ada untuk masalah hati. Aneh.

Guelta beralih dan tetap fokus menatap wajah Renold. Apa ini pertanda atau bukan kalau Renold itu membawa perubahan baru di hidupnya yang akan lebih berwarna bagaikan pelangi dan selalu meninggalkan luka yang akan terobati karena pelangi itu.

•••

jangan lupa Vote+Commentnya ya😘

QUENN MELLOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang