•4

93 17 5
                                    

Saat keluar main, Guelta yang sedang mengendap ngendap kayak maling diketahui Jen dan Uca. Keduanya bingung kenapa sahabatnya ya yang memang sedikit gila ini.

"Eeh, lo ngapain sih? Kayak kucing mau beranak aja. Ngendap ngendap." celetuk Jen asal.

Guelta sedikit memutar kepalanya,"Gue lagi bersembunyi dibalik ini nih. Nggak liat apa?" jawab Guelta menunjuk dinding di sampingnya  seperti berbisik. Yang dijawab Jen dan Uca dengan gelengan ringan.

"Oh iya, btw si Miranda kemana ya? Tumben banget lo nggak ajak dia Guel?" tanya Uca seraya mengambil saus sambal untuk baksonya.

Karena merasa makhluk gaib itu tidak ada, Guelta menegakkan badannya layaknya orang yang kembali normal dari sakit tulang punggungnya.

"Nggak tau juga gue. Tadi dia bilang ada urusan gitu ke kemana ya? Ah, lupa gue." jawab Guelta lalu menyeruput es teh manisnya.

Uca mengangguk bahwa dia mengerti,"gue ada berita hot juga nih. Si Hanafaizahkaltsum yang namanya nggak ada spasi itu lagi buat onar sama temen temennya si Felia juga Reyhan yang cewek namanya kayak cowok itu." ucap Uca yang selalu update tentang berita terbaru yang terjadi di sekolahnya.

Guelta bertepuk tangan semangat dan juga disusul Jen juga bertepuk tangan, padahal Jen nggak tau sebab Guelta bertepuk tangan. Semua tatapan di kantin menatap mereka bingung.

"Kenapa Guel?" tanya Jen seperti orang cengo.

"Daebak!!! Baru 3 hari sekolah, lo udah kenal sama biang kerok di sini... Uhh bangga gue jadi temen lo." puji Guelta menepuk berkali kali  pundak Uca yang bingung apa salahnya?

Mata Uca sedikit memicing tanda ada yang tidak beres. Jen yang dibelakang Guelta mencolek colek pinggang Guelta. Sorot wajahnya menanyakan kenapa sahabatnya itu, tapi colekan itu berubah menjadi cubitan yang keras. Mungkin Jen sangat KZL!!!

"Aaawww... Sakit tau!!!" pekik Guelta menatap sinis Jen dan berhenti berteriak karena melihat apa yang di kode sahabatnya tadi.

"Guelta?" tanya lelaki yang tak dikenali Guelta itu.

Guelta mengerutkan kening lalu tersenyum paksa, "iya, kenapa ya?" tanya Guelta bingung.

"Gue mau nanya cokelat tadi udah lo makan?" pertanyaan lelaki tersebut kembali membuat Guelta teringat kejadian yang sudah dia lupakan. Level ke frustasiannya semakin meningkat!!!

Guelta beralih melihat bagaimana respond teman temannya. Dan Jen juga Uca melihatkan wajah masam yang horror dan akan menerkam Guelta saat itu juga.

"Siap siap mati lo Guelta..." Bathin Guelta takut apa yang ia pikirkan akan terjadi.

"Tadi Renold nitip nanyain itu aja sih. Kalau lo mau, dia mau ketemu lo di dekat kantin bawah jenjang waktu pulang. Dia nungguin lo tu." sambung lelaki itu dan tersenyum lalu pergi begitu saja.

"What!??" sontak Jen dan Uca berteriak keras bersamaan, membuat Guelta berdecak kesal.

"Mau apalagi sih tu cowok?!"

~~~

"Jen, tolong searching di youtube tutorial membully orang deh," perintah Uca kepada Jen.

"searching adanya di google, nggak di youtube." sergah Guelta memperbaiki perkataan Uca yang baginya itu salah pengertian.

Jen menahan tawa karena memang itu lucu baginya. Sebenarnya, Guelta juga ingin tertawa terbahak bahak, tapi apa daya dia tak kuasa melihat nantinya iblis Uca keluar dari lubang hidung sahabatnya itu sendiri.

"I..ii...ya... Itu maksud gue," Uca berusaha membela dirinya.

"Yang terpenting. Darimana, kenapa, dan bagaimana lo bisa deket sama kak Renold? hhaaahh???" tanya Uca dengan menghempaskan kedua telapak tangannya ke meja belajarnya.

Guelta sempat terkejut mendapatkan sikap Uca yang memarahinya,

Karena Guelta memiliki hati hellokitty, jika dibentak pasti akan...

Menangis.

"Eeh... Ehh... Guel, gue nggak marahin lo kok tapi cuma bentak dikit aja."

"Itu sama aja bego!!!Ish lo,Ca. Tau temen lo yang satu ini mellow banget orangnya, malah pancing dia nangis. Huhhh kerja dua kali nih gue." keluh Jen sambil mengusap punggung Guelta naik turun. Guelta tidak ingin menangis, tapi dia merasa aneh kenapa hanya sedikit hentakan tangan tak melukai raganya saja dia menangis. Apalagi bathinnya.

"Maaf banget Guel. Lo tau kan gue fans berat kak Renold?"

"Gue ugha." sambung Jane mengangguk ngangguk cepat.

Guelta semakin terisak,"Lo jangan ngempas tangan lo di atas meja ini! Gue tadi liat semut lagi jalan dan lo bunuh dia!!!" teriak Guelta keras dan menangis sekeras kerasnya sambil menghentak hentakan kedua kakinya bergantian.

Jen dan Uca meningkatkan niatnya untuk mencari tutorial ngebully orang dengan cara apapun dan bagaimanapun dan tambah juga cara menghilangkan kegilaan orang ketika menangis. Saat ini juga!!!

~~~

Suasana kantin saat ini tidak begitu ramai, paling hanya ada beberapa orang saja. Orang yang mencarinya saja tidak ada di sekitar sana. Guelta makin curiga, apa Renold mempermainkannya?

Hentakan kaki keras tepat turun di bawah tangga, karena posisinya sekarang membelakangi tangga, Guelta memutar badannya 180°. Di sana Renold dengan wajah biasa saja, membuat Guelta bingung apa alasan Renold mengajaknya bertemu.

Guelta memilih tidak melihat wajah Renold dia memilih melihat ke arah lapangan.

Guelta merasakan ada seseorang yang mendekatinya lalu memeluknya dengan erat. Saat Guelta menyadari apa yang terjadi, ternyata Renold memeluknya dan sedikit menggelamkan wajahnya ke leher Guelta. Dirinya gelagapan, ketika ia ingin melepaskan pelukan itu, dia mendengar suara serak keluar mulus dari mulut Renold.

"Bantu gue,Guel."

•••

Kepo ya mau minta bantu buat apa Renold sama Guelta?

Ditunggu ya kelanjutan cerita QUENN MELLOW.

Update diusahakan secepatnya😊

Mohon, readers vote dan comment ya😘, biar nambah gigih nulisnya. Kalau mau saran atau kritik bisa ditulis di comment. Biar aku bisa menulis lebih baik lagi🤗🤗

Ily💜

QUENN MELLOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang