Diary 1

401 24 38
                                    

Dear Diary,

Nama Ayahku adalah Vincent Lesly.
Ayah terlahir dari pasangan yang berbeda kebangsaan, sedikit campuran ( blasteran ). Ibu beliau yang selalu aku panggil Oma terlahir di Belanda dan Ayah yang memiliki etnis Jawa.

Ayahku sangat tampan, bahkan bila kami berdua jalan bersama tidak akan menyadari bahwa beliau adalah papaku.

Ayah memiliki tinggi 165cm, kulit yang putih, rambut ikal, mata yang sipit, dan tubuh yang sedikit gemuk.

Ayah, mendapatkan pendidikan pada salah satu perguruan penerbangan yang cukup terkenal sampai saat ini.
Beliau menceritakan saat mendapatkan beasiswa penuh, karena ekonomi orang tuanya sangat tidak memadai.

Ayah seorang siswa yang pintar, untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari dan biaya transportasi. Ia mengerjakan tugas teman - temannya dengan upah yang cukup. Tanpa meminta kepada orang tua.

Ayah, orang yang fokus dalam menjalani sesuatu sehingga tidak pernah memikirkan asmara selama sekolah.
Walaupun beliau tampan bahkan banyak gadis yang menyukainya. Ayah tetap menolak pesona mereka, karena mengingat cita - citanya agar kehidupan keluarga lebih baik.

Ayah, anak ketiga dari lima bersaudara. Kakak pertamanya, sudah meninggal saat bayi karena sakit. Kakak kedua, om France memiliki seorang istri dan anak laki - laki yaitu Bert.
Kakak ketiga, om Fred memiliki istri dan 3 orang anak yaitu Stefan, Andrew serta Lucy.
Adik pertama, tante Viona dengan suami juga dua orang anak yaitu Gracie dan Rey.
Adik kedua, tante Natalie memiliki seorang suami dan anak laki - laki.

Kedua orang tua Ayah sudah meninggal, Opa karena sakit sedangkan Oma karena kecelakaan disebabkan oleh aliran listrik.

Walaupun posisi Ayah, sebagai anak ketiga. Namun, semua tanggung jawab seakan diserahkan kepada beliau untuk menjalaninya.

✈✈✈✈✈✈✈

Ibu pernah menceritakan awal pertemuan dengan Ayah sampai mereka menikah.

Ayah seorang teknisi pesawat komersial di salah satu daerah. Sedangkan, Ibu bekerja sebagai karyawan bagian tiket di bandara.

Ibu memiliki seorang teman, tante Erni yang mengajaknya berkenalan dengan teman Ayah yang bernama om Donny.
Ibuku seorang yang sangat cantik, banyak yang menyukainya saat SMA.
Karena om Donny mengajak Ayah untuk berkenalan dengan Ibu. Ternyata Ibu malah tertarik pada Ayah.

Ayah yang seorang pendiam dan polos saat itu, karena beliau belum pernah berpacaran.
Ibu yang sudah jatuh cinta pada Ayah, memberanikan diri untuk mengajaknya kencan di lain waktu.

Ibu mengatakan hubungan dengan Ayah dalam status berpacaran hanya empat bulan. Karena Ayah seorang yang berbeda agama dengan Ibu, beliau mengajukan permintaan bila mau meneruskan hubungan ke tahap pernikahan. Ayah harus pindah ke agama yang Ibu anut, karena Nenek ( mama dari Ibu ) dan Kakek ( papa dari Ibu ) tidak merestui pernikahan yang berbeda keyakinan.

Akhirnya, Ibu dapat meyakinkan Ayah untuk pindah agama. Mereka menikah secara sederhana di depan keluarga inti pada sebuah kantor keagamaan.

Ayah dan ibu menjalani kehidupan pernikahan dengan ekonomi yang cukup tidak berlebihan. Mereka tinggal disalah satu Mess ( tempat tinggal di bandara untuk karyawan yang disediakan perusahaan penerbangan ) yang hanya memiliki dua kamar tidur, sebuah dapur, kamar mandi dan ruang tamu.

Pernikahan berjalan satu tahun, Ibu melahirkan aku pada bulan ke-10. Aku lahir di sebuah rumah sakit dekat bandara. Aku terlahir dengan proses normal.

Ibuku seorang yang cantik, tinggi 170cm, kulit kuning langsat, rambut lurus dan badan yang ideal.

✈✈✈✈✈✈✈

Ayahku seorang teknisi pesawat disalah satu perusahaan swasta. Beliau orang yang sangat pendiam dan ramah.

Ayah akan selalu peduli bukan hanya pada keluarga tapi pada orang lain yang membantu meringankan beban pekerjaannya.

Ayah tidak penah memanggilku dengan nama tapi sebutan Neng.
Beliau tidak pernah menganggapku sebagai anak namun sahabat.
Banyak yang mengatakan, seorang anak perempuan yang sulung akan lebih dekat dengan Ayah dibandingkan dengan Ibu.

Ayah, karakternya agak keras bila keinginannya tida dapat terpenuhi.
Namun, beliau orang yang sederhana baik dalam bersikap maupun berpakaian.

Ayah bila bepergian ke acara yang tidak resmi selalu mengenakan sepatu tidak pernah dengan sandal.

Pakaian kesukaan Ayah, kaus berkerah dengan bahan yang mudah menyerap keringat.

Ayah, bekerja menggunakan sepatu yang dipesan secara khusus karena menggunakan material yang tidak membahayakan.

Ayah, memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa sayang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

Ayah, seorang yang sangat rajin dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya.

Ayah, seorang yang akan melakukan suatu hal sesuai dengan hati dan logika.

With Love...Via.

Diary Tentang AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang