Dear Diary,
Ayah dan Ibu serta adikku Putra, baru saja menghadiri suatu acara keluarga. Kebetulan lokasinya tak jauh dari tempat kerjaku.
Ayah meminta Putra, untuk sekalian menjemputku agar bisa pulang bersama mereka.
Setelah aku berada dalam mobil, aku langsung mencium punggung tangan Ayah dan Ibu.
Dalam perjalanan, Putra menceritakan kejadian lucu yang terjadi pada Ayah ketika perjalanan pulang dari acara tersebut.
Ayah memiliki kebiasaan, tak bisa menahan keinginan untuk membuang hajat, sampai tak peduli tempat.
Jadi, Ayah sempat meminta Putra untuk berhenti sebentar ke pom bensin. Namun, karena jalan yamg mereka lewati, tak ada pom bensin hanya terdapat semak & sebuah bangunan tua.
Putra menjahili Ayah dengan mengatakan, " Ayah kalau sudah gak tahan, bisa melakukannya di balik bangunan itu, nanti basuhnya pakai air mineral."
Kami semua terbahak-bahak, sedangkan Ayah hanya memasang wajah kecut, karena merasa teraniaya.
Cerita kecil yang terjadi tanpa sengaja. Bisa memancing tawa kami sekeluarga. Kebersamaan yang bahagia, tak akan ternilai dengan mata uang apapun.
Love You...Ayah...❤
With Love...Via
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Tentang Ayah
Non-FictionI saw a man with a golden heart. By the way, he is my father. Dear Father, Actually, I don't know how to express my Love for you. I'm just speechless by remembering your contribution to my life. I Love You so much. (From iam_writer27) #425 in Non...