Dear Diary,
Mama dan adik-adikku selalu bilang aku anak kesayangan Ayah. Karena banyak waktu yang sering kami habiskan berdua.
Ayah sering mengajak aku berbelanja keperluan pribadi, seperti pakaian. Beliau tidak pernah mengajak mama, karena pasti akan komentar bila membeli dengan harga yang relatif mahal. Sedangkan, Ayah lebih penting kualitas walaupun harga mahal.
Setelah berbelanja pasti kami berburu kuliner enak, baik di mall atau rumah makan dengan menu tradisional. Karena Ayah penggemar ikan atau ayam bakar dan sambel ( pokoknya khas Sunda ).
Kami bahkan sering beli parfum di tempat yang sama, bila ada promo beli 1 gratis 1 akan beli untuk masing-masing.Ayah juga pintar memasak, beliau bisa masak nasi goreng dan beberapa masakan sederhana. Karena sudah mandiri sejak remaja, hal itu menular juga padaku.
Masakan favorit yang dibuat Ayah adalah telur dadar karena seperti omelet namun bentuk Fu Yung Hai.Karakter Ayah dan aku tidak jauh berbeda, kami seperti kembar hanya beda jenis kelamin. Orang yang belum mengenal Ayah pasti menilai beliau jutek dan cuek. Tapi bila sudah akrab, banyak hal yang bisa dibahas tanpa henti terutama filosofi hidup dan pekerjaan.
Ayah juga menerapkan nasehat, bahwa bila menginginkan sesuatu harus menabung bukan hanya meminta pada orang tua. Karena kita akan menghargai sesuatu yang kita perjuangkan untuk mendapatkan, daripada yang langsung tanpa usaha.
Aku sayang Ayah...😘
With Love...Via
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Tentang Ayah
Non-FictionI saw a man with a golden heart. By the way, he is my father. Dear Father, Actually, I don't know how to express my Love for you. I'm just speechless by remembering your contribution to my life. I Love You so much. (From iam_writer27) #425 in Non...