Part 16

2K 271 61
                                    

Yein sibuk bergulat dengan tumpukan buku saat berbondong-bondong orang datang menyelinap masuk ke dalam kamarnya. Bagaimana pun itu sukses membuat Yein hampir terlonjak dari kursi belajarnya.

"Sedang apa kalian di sini?" tanya Yein dengan tensi yang lumayan meninggi.

Yein tak akan semarah ini, jika saja orang-orang itu bersikap sopan saat masuk. Terlebih ia sudah meminta untuk tak diganggu, karena ada beberapa tugas yang mesti ia selesaikan akhir minggu ini.

Ibu Yein muncul dari balik kerumunan bersamaan seorang perempuan yang bahkan tak Yein kenal sedikit pun. Yein menatap penuh tanya ibunya, meminta sebuah penjelasan masuk akal.

"Yein, ini Nona Yoo. Dia adalah penata rias muda yang sedang hangat-hangatnya dibicarkan," ujar Ibu Yein memperkenalkan.

"Halo Yein, kenalkan aku Yoo Jiae," sapa Jiae ramah.

Yein mengangguk dan menyambut uluran tangan Jiae, "Ah... Halo Eonni."

"Maaf jika aku lancang, tapi untuk apa Eomma membawa begitu banyak orang masuk ke dalam kamarku?" tanya Yein penuh penekan.

Ibu Yein terkekeh pelan. Dirangkulnya pundak Yein perlahan, "Untuk meriasmu pastinya, Sayang."

"Tunggu, apa maksud Eomma dengan kata merias?"

"Malam ini rumah kita akan kedatangan calon suamimu, apa lagi?"

"Hah!?" Yein memekik tak percaya.

Calon suami? Apa ibunya salah minum obat? Ah... maaf bukan begitu. Tapi yang benar saja, calon suami?

"Sudah, tak usah terkejut begitu. Terkejutmu simpan saja saat pertemuan nanti. Cepatlah mandi dan bersiaplah," jelas Ibu Yein. "Calon suami Eunha pun akan datang juga malam ini."

Yein mendengus kesal karena tak sedikit pun diberikan kesempatan untuk menolak.

.
.
.

Pada akhirnya Yein menuruti segala perintah ibunya. Mandi dan bersiap ia lakukan dibantu oleh orang-orang yang menerobos masuk ke kamarnya tadi.

Jiae memberikan sentuhan terakhir pada bibir Yein. Warna pink menjadi pilihan terbaik untuk digoreskan di bibir tipis gadis Jeong itu.

"Nah... sudah selesai," ucap Jiae.

Yein tertegun sesaat setelah membuka matanya. Ia menatap pantulannya dirinya di cermin.

"Apa ini benar-benar aku?" tanya Yein dengan bodohnya.

"Iya, ini kau Yein. Memangnya ada apa? Apa kau tak suka?" Jiae balik bertanya. Bagaimana pun gadis Yoo ini takut, jikalau Yein tak puas dengan pekerjaannya.

Yein menggeleng pelan, "Tidak. Aku sangat suka."

Ia tak membual, karena pekerjaan gadis yang lebih tua darinya ini sangat baik menurut Yein. Selama hidupnya, Yein tak pernah sekali pun berdandan seperti ini, biasanya ia hanya mengenakan pelembap, bedak dan lipbalm saja. Tapi ini, wah... harus diakui ia tak menyesal sedikit pun jika harus berdandan seperti ini lagi, dengan catatan Jiae-lah yang harus mendandaninya.

"Wah... terima kasih, Eonni. Karenamu aku jadi begitu cantik," Yein berucap dengan senyum bahagianya.

"Ah... tidak, kau sudah cantik dari awal Yein."

"Hahaha... Eonni ini ada-ada saja."

Yein berdiri, berjalan menghampiri kaca besar yang terletak di sudut kamarnya. Hanya ada ia dan Jiae di sini, setelah sebelumnya Yein meminta semua orang pergi.

Snow White [JJK-JYI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang