chapter 1

859 64 16
                                    

Seorang pria tegap berdiri angkuh di depan namja kurus yang tampak ringkih di aspal, terduduk sambil menghapus aliran darah di sudut bibirnya, meskipun terluka, namja itu tidak akan melawan.

"Maafkan aku tuan... aku tidak sengaja... "

"Cih!,kau pikir dengan 'maaf' bisa membuat soju milikku bisa kembali utuh..."

"Maafkan saya, akan saya ganti"

Namja kurus itu bangkit dari duduk tidak elitnya di aspal, ia membungkuk sebagai permintaan maaf yang sopan
Ini memang salahnya, mungkin.
Eunhyuk tidak sengaja menabrak pria besar itu saat terburu-buru untuk ke tempat kerjanya, sebenarnya itu bukan kesalahan eunhyuk sepenuhnya, karna namja besar itu juga sibuk melihat belanjaannya tanpa melihat ke depan.
.
.
.
"Kau terlambat 30 menit hari ini, rekor baru, selamat!"

Kali ini ia di sindir oleh bosnya, wanita setengah abad itu melipat kedua tangannya di depan, berlagak bengis di depan pegawainya yang berbuat kesalahan.

"Maafkan saya... saya tidak akan mengulanginya lagi."

Eunhyuk kembali mengutarakan kata 'maaf' . Gara-gara pria besar tadi ia harus membeli soju yang tak sengaja terjatuh, bisa di bilang itu adalah ganti rugi. Eunhyuk berdecih di sela-sela permintaan maafnya kepada bosnya itu, untung tidak ada yang menyadarinya.
.
.
.
Selamat dari pekerjaannya, Eunhyuk tidak mendapatkan potongan gaji gara-gara kesalahannya, itu karna ia adalah pegawai yang rajin.

Eunhyuk menapakkan kakinya di pantai, shif kerjanya di cafe sudah habis, hanya sampai jam delapan, sesudah itu ia bebas.

Tak ada niat pulang kerumah,ia ingin memanjakan matanya dengan hamparan biru laut dan sorotan lampu mercusuar yang menerangi laut malam.

Eunhyuk sedikit meringis saat kaki telanjangnya menginjak batuan runcing yang mendominasi sepanjang pinggir pantai, ia telah melepas sepatunya untuk merasakan tamparan kecil dari ombak laut yang menepi, tapi ia lupa jika pantai itu memiliki batuan yang kebanyakan berbentuk tak beraturan.

"HWAAAA..."

Ini kesalahannya, Eunhyuk begitu teledor menyeimbangkan dirinya saat menginjak batu besar yang licin, ia terpeleset dan jatuh terduduk di atas batu yang basah, bajunyapun ikut basah.

Namja bersurai madu itu meringis, matanya ikut berkaca-kaca, ia ingin menangis.

"Hiks..."

Lolos sudah, ia benar-benar merasa sial untuk hari ini. Bangun terlambat, lalu bertemu pria besar yang membuatnya terpaksa ganti rugi, kemudian ia mendapat gampratan dari bosnya, dan sekarang ia terpeleset di saat ia ingin melupakan hal-hal sial itu.

Tak sengaja matanya menangkap semburat cahaya kebiruan dari sela-sela batu besar di sampingnya, walaupun matanya sedikit buram karna berair, tapi cahaya itu tampak jelas, seolah memanggilnya untuk mendekat dan memungutnya.

Eunhyuk tertarik untuk menghampiri cahaya itu, ia menghapus sisa air matanya sebelum ke sana.

Ia mengeser sedikit batu yang menghalanginya. Cahaya itu semakin jelas terpendar di wajahnya.

Eunhyuk menatap kagum pada bulatan oval di hadapannya, ia yakin cahaya itu berasal dari sana sebelum menghilang saat ia melihat keseluruhan benda itu di balik batu. Itu karna warna benda itu sama seperti cahaya yang menariknya tadi.

Bentuknya persis seperti telur ayam, namun berukuran sekitar tiga kali kepala manusia dewasa, ia ragu ini adalah telur jenis apa.

Ia cukup tertarik untuk mengambilnya, toh anggap saja sebagai koleksi, hiasan rumahnya terlalu sedikit.

Dengan pikiran yang telah melupakan kesialannya, Eunhyuk berjalan meninggalkan pantai itu dengan langkah cepat diiringi senandung kecil dari bibirnya. Masa bodoh dengan bentuk aneh benda itu, asalkan ia suka, kenapa tidak.
.
.
.
Air hangat mengguyur tubuh kurusnya, Eunhyuk membilas seluruh tubuhnya dengan sabun berwangi strawberry kesukaannya.

Ia melilitkan handuk di pinggangnya, ia merasa segar setelah membasuh tubuhnya, ia kembali bersenandung saat bercermin.

"Kau memang tampan Eunhyuk"

Narsisnya, setelah itu ia kembali bersiul sambil melangkah keluar dari kamar mandi.

KRAK!...

Siulannya berhenti, matanya tertuju ke sumber suara, telur biru itu retak.

Namja itu mematung melihat hal di depannya, benda yang ia bawa pulang itu terus retak dan mengeluarkan lendir keunguan. Mendadak ia ingin muntah.

Tangan kecil keluar dari sana,bergerak tanpa arah seolah mencari pegangan.

'Apa itu tangan manusia?, seorang bayi?'

Tunggu, tapi tangan itu berwarna biru terang dengan garis-garis biru gelap, mahkluk apa itu?

Eunhyuk melupakan rasa shocknya,i a memilih mendekati mahkluk dari benda itu.

Tangannya memegang takut-takut tangan kecil itu, hingga tangannya menjadi lengket ketika menyentuh lendir yang melapisinya.

Sedikit demi sedikit cangkang telur itu ia bantu lepas, kini terlihatlah sesosok bayi mungil yang tak normal.

Eunhyuk tidak percaya ini, bayi itu bermata hitam pekat tapi sendu dan jernih. Lalu warna kulitnya yan berbeda dengannya, biru terang dengan garis-garis biru gelap, belum lagi ada sekat aneh di setiap ruas jari kakinya.

"Ya tuhan... mahkluk apa ini?"
.
.
.
.
Tbc

Haha,,saya bawa ff baru,kali ini haehyuk yaoi,kkkk

Ntah keserembet setan apa,saya jadi pengen buat yang yaoi,padahal saya sering buat yang genderswitch,hhh

Semoga ada yang suka dengan fiksi yang saya buat ini,

Vomentnya dong
😂😙

Alien??!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang