Chapter 14

761 95 20
                                    

Lokasi : Rooftop World Space Organization (Amerika Serikat), Pukul 04.00 sore, Masa Kini

00 sore, Masa Kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hikss...hiksss....

Sowon berlari dengan cukup kencang menyusuri lorong-lorong gedung. Cairan bening di kedua matanya sudah keluar dan membasahi pipinya yang merah merona. Ia tahu bahwa ia adalah yeoja yang sangat bodoh. Sangat bodoh karena telah mencintai namja yang telah berkhianat, bukan saja kepada WSO, tetapi juga kepada hatinya sendiri.

Sowon segera naik ke tangga dan masuk ke rooftop gedung WSO. Yeoja itu berhenti sejenak sambil memandang langit negara Paman Sam yang tampak mendung itu. Tidak ada sinar matahari yang mencerahkan langit karena sudah tertutup oleh awan hitam dan tebal, sama seperti hatinya saat ini.

"Kau jahat, Kim Seokjin. Padahal aku sudah percaya dan menganggapmu sebagai pria paling baik yang kukenal. Tapi apa? Tega sekali kau berkhianat dan melakukan hal selicik itu" isak Sowon. Air mata terus keluar dari bola matanya. Yeoja itu tetap tidak berhenti menangis sampai akhirnya...

"Hajima, jangan menangis lagi, Sowon-ah"

Yeoja itu seketika mendongakkan kepalanya. Wonho tiba-tiba saja berada di hadapannya dan langsung menghapus air mata Sowon dengan jari telunjuknya.

Namja itu tersenyum tipis sembari tangannya yang lain mengusap-usap puncak kepala Sowon dengan lembut.

"Wo..Wonho-shi?? Kenapa kau bisa ada disini?" Jawab Sowon sembari terisak-isak pelan.

"Aku tadi ikut menyusulmu saat kau lari meninggalkan ruangan Direktur Park tadi. Aku takut kau akan melakukan sesuatu yang berbahaya diluar sana"

"YA, AKU TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN HAL SEPERTI ITU BODOH!!!"

Sowon tiba-tiba saja mengamuk dan langsung meninju lengan Wonho. Pemuda itu tertawa terbahak-bahak setelah berhasil menggodai yeoja itu. Cara yang sangat ampuh untuk membuat seorang Kim Sowon berhenti menangis.

"Iya, iya, aku tahu. Aku hanya bercanda" seru Wonho sambil kembali mengacak-acak rambut Sowon hingga berantakan.

Demi apa!!

Sowon kini terlihat sangat kesal karena ulah Wonho. Namja itu selalu saja mengganggu dan menggodainya di saat-saat yang tidak tepat.

"Kau tidak pernah puas menggangguku ya" kesal Sowon.

"Ya aku tidak pernah puas, bahkan saat kita berkuliah dulu" sambung Wonho sembari menatap ke atas langit. Kini seberkas sinar matahari mulai menembus awan, memancarkan sedikit cahaya kuning keemasan dari sang langit.

Mereka berdua terdiam sejenak, sembari memandang ke arah pemandangan kota Washington DC yang tampak ramai dan sibuk seperti biasanya.

"Aku sangat menyukaimu, Kim Sowon" ucap Wonho frontal.

"Eoh?"

Sowon sedikit terkejut mendengar ucapan dari namja yang sudah lama tidak ia temui itu. Ia tidak menyangkan bahwa Wonho akan mengucapkan hal ini terang-terangan kepadanya. Ayolah!! Mereka sudah lama sekali tidak bertemu dan tiba-tiba saja namja itu menyatakan perasaan kepadanya.

Time Machine (Adventure in Unknown Land) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang